Berita Bulungan Terkini

MISTERI Penyebab Babi di Kaltara Mati Mendadak Mulai Terjawab, Dipastikan Tidak Menular ke Manusia

Belakangan ini publik Kaltara dihebohkan dengan kematian hewan babi secara mendadak, belakangan penyebabnya mulai terjawab

Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Ilustrasi pengambilan sampel pada babi yang diduga terjangkit ASF di Berau, Kaltim.TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI 

Seperti melakukan pembersihan kandang dengan disinfektan, membatasi pergerakan babi dan alat transportasinya, juga dengan memberikan vitamin bagi babi.

"Kalau kita lakukan biosekuriti, kita disinfektan kandang dan alat transportasinya, lalu kita batasi pergerakannya, juga kita berikan vitamin kepada ternaknya itu. Sampai saat ini, itu saja yang bisa kita lakukan karena belum ada vaksin bagi ASF ini," tuturnya. 

Bukan hanya terjadi Bulungan

Dinas Pertanian Kaltara mengungkapkan dugaan penyakit African Swine Fever (ASF), yang menyebabkan kematian puluhan babi secara mendadak tidak hanya terjadi di Bulungan.

Baca juga: Plt Camat Krayan Timur Permia Peter Minta Warganya tak Konsumsi Daging Babi untuk Sementara Waktu

Dua kabupaten lain, yakni Nunukan dan Malinau juga sempat mendapatkan kejadian kematian babi.

Di mana pada Maret 2021 terjadi di Nunukan, dan Mei di Berau yang kemudian diikuti di Bulungan pada Juni ini.

Hal tersebut diungkapkan Kasi Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kaltara, Supardi, Jumat (11/6/2021).

"Untuk dugaan ASF di bulan Maret ditemukan ada kematian babi di Tulin Onsoi, Sebuku, Nunukan itu ditemukan warga, ada babi mati terbawa arus sungai dan itu langsung dikubur oleh warga," ujar Kasi Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kaltara, Supardi.

"Setelah itu memang kami ambil sampelnya dan hasilnya negatif ASF," katanya.

Supardi melanjutkan, kematian babi juga terjadi di Berau pada Mei lalu, yang kemudian diikuti oleh kejadian kematian 40 ekor babi di Kecamatan Peso, Bulungan, yang notabenenya berbatasan dengan Berau.

Pihaknya memastikan, babi-babi yang mati di Kaltara, belum ada satupun yang terkonfirmasi positif ASF.

Kendati demikian, Supardi mengatakan Dinas Pertanian di Kabupaten telah bergerak untuk mengambil sampel.

"Lalu ada kejadian kematian di Berau, kurang lebih 100 ekor yang mati dan ini perbatasan kita dengan Bulungan, setelah kejadian di Berau itu, di bulan Juni ada kematian babi di Peso ini ada 40 ekor yang mati," ujarnya.

"Semua masih dugaan, tapi karena di Berau itu sudah positif ASF, makanya di Bulungan, Dinas Pertanian Bulungan kirimkan tim ke sana untuk ambil sampelnya, kita belum bisa menyatakannya sekarang," katanya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved