Berita Nasional Terkini

Blak-blakan, Mahfud MD Tolak Jokowi 3 Periode, Ingat Ucapan Presiden Soal 3 Kategori Pendukung Isu

Blak-blakan, Mahfud MD tolak Jokowi 3 periode, ingat ucapan Presiden soal 3 kategori pendukung isu

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menolak gagasan presiden 3 periode 

TRIBUNKALTIM.CO - Isu masa jabatan presiden 3 periode kembali mencuat.

Direktur Indo Barometer M Qodari disebut-sebut sebagai penggagas pasangan Jokowi - Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Menkopolhukam Mahfud MD pun akhirnya angkat suara soal wacana presiden 3 periode tersebut.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini langsung mengingat ucapan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) soal kategori kelompok yang mendukung isu presiden 3 periode.

Sebelumnya, Jokowi mengaku hanya akan menjabat selama dua periode, sesuai konstitusi yang berlaku.

Belakangan muncul gerakan presiden 3 periode yang mengusung pasangan Jokowi - Prabowo Subianto.

Alhasil, isu ini kembali menjadi perbincangan hangat.

Baca juga: Jokowi Bisa Jabat 3 Periode? M Qodari Beber 3 Skenario Pilpres 2024 Berdasarkan Survei Elektabilitas

Mahfud MD pun mengaku tak sepakat bila Jokowi menjabat selama 3 periode.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menanggapi isu masa jabatan Presiden Joko Widodo tiga periode yang dibicarakan publik.

Awalnya sebuah cuitan memuat foto berisi analisa yang berjudul "Jokowi Tiga Periode, Prabowo Wapresnya" pada akun @asep_suryawan yang diunggah pada Minggu (20/6/2021).

Selain itu pada cuitan tersebut termuat juga kepsyen, "Tak ada yang tidak mungkin, karna mereka tahu itu bisa saja terjadi".

Cuitan tersebut juga menyebut (mention) akun Twitter Mahfud, @mohmahfudmd.

Mahfud kemudian menanggapi cuitan tersebut dengan mengatakan cuitan tersebut kurang tepat jika ditujukan kepadanya karena ia bukan anggota parpol atau MPR.

Namun Mahfud berpandangan lebih setuju jika masa jabatan presiden maksimal dua periode saja.

Menurutnya, adanya konstitusi tersebut antara lain bertujuan untuk membatasi kekuasaan baik lingkup maupun waktunya.

Kurang tepat di-mention kepada saya. Sebab saya bukan anggota Parpol atau MPR. 2 atau 3 periode arenanya ada di parpol dan MPR. Tapi secara pribadi saya lebih setuju seperti sekarang, maksimal 2 periode saja. Adanya konstitusi itu, antara lain, untuk membatasi kekuasaan baik lingkup maupun waktunya," kata Mahfud dikutip dari akun Twitter-nya, @mohmahfudmd pada Senin (21/6/2021).

Diberitakan sebelumnya, Mahfud juga pernah angkat bicara terkait munculnya isu ada upaya dari pemerintahan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menjabat selama tiga periode.

Mahfud menjelaskan salah satu alasan penting, mengapa Orde Baru dibubarkan dan adanya Reformasi 1998 adalah karena jabatan Presiden tidak dibatasi jumlah periodenya.

MPR, kata Mahfud, kemudian membuat amandemen atas UUD 1945 dengan membatasinya menjadi dua periode saja.

Ia pun menegaskan lembaga negara yang berwenang mengubah aturan terkait masa jabatan presiden tersebut adalah MPR dan bukan presiden.

Mahfud juga menegaskan Presiden Jokowi tidak setuju jika aturan terkait masa jabatan presiden tersebut diamandemen lagi.

Ia pun mengutip pernyataan Presiden Jokowi terkait hal itu.

"Bahkan pada 2/12/2019 (Jokowi) mengatakan bahwa kalau ada yang mendorongnya menjadi Presiden lagi maka ada tiga kemungkinan:

1. Ingin menjerumuskan;

2. Ingin menampar muka;

3. Ingin mencari muka.

Kita konsisten saja, batasi jabatan Presiden 2 priode," kata Mahfud MD lewat akun Twitternya, @mohmahfudmd, pada Senin (15/3/2021).

Baca juga: Manuver Relawan! Wacana Jokowi - Prabowo Pilpres 2024 Menguat, Istana: Tolak Presiden 3 Periode

Manuver Relawan Jok-Pro 2024

Dilansir Kompas.com, komunitas Jokowi-Prabowo (Jok-Pro) 2024 mengadakan pertemuan acara syukuran peresmian Kantor Sekretariat Nasional (Seknas) Komunitas Jok-Pro 2024 di Jakarta Selatan, Sabtu (19/6/2021).

Penasihat Komunitas Jok-Pro 2024 M Qodari mengatakan, acara itu bukanlah merupakan deklarasi resmi komunitas pendukung Jokowi Prabowo 2024.

"Ini memang bukan acara deklarasi ya teman-teman. Makanya enggak ada umbul-umbul, bendera. Tadinya cuma buat halal bi halal saja habis Idul Fitri begitu," kata Qodari dalam acara syukuran Kantor Sekretariat Nasional Komunitas Jok-Pro 2024 di Jakarta, Sabtu (19/6/2021).

Namun, karena beberapa orang relawan Jok-Pro 2024 sudah berbicara di berbagai media, akhirnya diadakan diskusi hingga terselenggaranya acara pada hari ini.

Sementara itu, Ketua Umum Komunitas Jok-Pro 2024 Baron Danardono Wibowo mengungkapkan bahwa deklarasi akan terselenggara rencananya lima bulan ke depan.

"Insya Allah lima bulan atau empat bulan lagi kita bisa berjumpa dalam acara deklarasi," kata Baron dalam kesempatan yang sama.

Ia melanjutkan, deklarasi itu akan tercipta ketika komunitas Jok-Pro 2024 telah mendapatkan dukungan di 34 provinsi, dan 514 kabupaten/kota.

Meski demikian, pihaknya tetap meminta dukungan semua pihak kepada komunitas Jok-Pro 2024.

Sementara itu, Sekjen Komunitas Jok-Pro 2024 Timothy Ivan Triyono mengungkapkan gagasannya bahwa Joko Widodo harus melanjutkan jabatan presidennya di periode ketiga.

Sebab, ia menilai bahwa jika Jokowi tidak lanjut tiga periode, maka akan membahayakan pembangunan yang telah berjalan.

"Saya dan Pak Baron pada dasarnya punya pemikiran yang sama. Pak Jokowi harus dilanjutkan ke periode ketiga. Karena pembangunan ini kalau sampai dipotong bahaya nanti. Kita akan mulai dari nol lagi seperti Pertamina. Jadi artinya Pak Jokowi harus tiga periode," ucap Ivan.

Sebelumnya diberitakan, sebuah komunitas relawan bernama Jok-Pro 2024 menginginkan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto berpasangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Bukan Jokowi, Akhirnya Megawati Bongkar Motif Bergulirnya Isu Presiden 3 Periode, Sikap PDIP Dibeber

Sekretaris Jenderal Jok-Pro 2024 Timothy Ivan Triyono mengatakan, komunitas ini terbentuk untuk mencegah polarisasi ekstrem di Indonesia pasca-pilpres sebelumnya.

Menurut Ivan, untuk mencegah hal tersebut terjadi kembali di Pilpres selanjutnya, maka komunitas menginginkan Jokowi Prabowo maju berpasangan dalam Pilpres 2024. "Dan memang sepertinya Jok-Pro itu sangat efisien untuk mencegah polarisasi ekstrim di Indonesia.

Alasan utamanya adalah kami lelah dengan adanya Cebong dan Kampret. Kami lelah dengan adanya pembelahan di masyarakat," kata Ivan kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021).

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang dengan judul Mahfud MD: Saya Lebih Setuju Seperti Sekarang, Maksimal 2 Periode Saja, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/06/21/mahfud-md-saya-lebih-setuju-seperti-sekarang-maksimal-2-periode-saja?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved