Berita Nasional Terkini

Bukan PPKM, Akhirnya IDI Sarankan Pemerintah Jokowi Lockdown 2 Pekan, 4 Alasan Genting Soal Covid-19

Bukan PPKM, akhirnya IDI sarankan Pemerintah Jokowi lockdown 2 pekan, 4 alasan genting soal Covid-19

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Pixabay via Tribun Bali
Ilustrasi Virus Corona, kian mengganas, Satgas Covid-19 IDI sarankan Pemerintah Jokowi tempuh opsi lockdown 

"Dan yang pamungkas: menahan situasi pandemi jadi ekstrem--yang akan membahayakan lebih banyak nyawa," tulisnya.

Diketahui sebelumnya, lonjakan kasus Covid-19 membuat semua ketersediaan ruang rawat rumah sakit (RS) di seluruh Indonesia nyaris penuh, terutama di pulau Jawa.

Menurut laporan terakhir tertanggal 19 Juni 2021, tingkat bed occupany rate (BOR) atau tempat rawat hunian RS skala nasional mencapai 61,81 persen.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI), Lia G. Partakusuma.

"Kami ingin informasikan kepada masyarakat, bahwa saat ini RS sudah nyaris penuh, terutama di Jawa," jelas Lia, dikutip dari tayangan TvOne ,Minggu (20/6/2021).

Lanjut Lia, melonjaknya kasus covid-19 ini tak diduga oleh sejumlah RS.

Sehingga, beberapa RS di daerah belum siap menyediakan fasilitas kesehatan (faskes) Covid-19.

Khususnya, bagi RS di wilayah regional.

"Ini tidak terduga buat kami, tiba -tiba ada lonjakan pasien yang masuk satu minggu ini. "

"Ini membuat beberapa RS terutama daerah itu tidak siap untuk menyiapkan barang-barang atau keperluan untuk covid-19," kata Lia.

Baca juga: GAWAT! INILAH Daftar Daerah yang BOR Rumah Sakit 80-100 Persen, PERSI: Kewalahan Terima Pasien Covid

Bahkan, kata Lia, beberapa RS mengalami kekurangan tabung oksigen untuk pasien Covid-19.

"Memang sudah ada yang melaporkan bahwa mereka seperti kekurangan tabung oksigen, dan ini sudah disupport dengan kita minta percepatan pengiriman oksigen tersebut ke daerah yang membutuhkan," imbuh dia.

Kondisi tersebut hanya dialami oleh beberapa RS di wilayah kota kecil.

Saat ini, faskes untuk Covid-19 lainnya, seperti Alat Pelindung Diri (APD) dan obat-obatan masih terpenuhi.

Akan tetapi, hal itu tak menutup kemungkinan kebutuhan faskes untuk Covid-19 akan naik, jika beriringan dengan adanya lonjakan kasus Covis-19 lagi ke depannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved