Virus Corona

TERKUAK GANASNYA Covid-19 Varian Delta Bagi Ibu Hamil, Menyusui dan Anak, Sudah Masuk di 6 Provinsi

Fakta-fakta baru seputar covid-19 varian delta terkuak, mulai dari keganasan hingga ternyata punya gejala yang berbeda.  

Editor: Doan Pardede
Kompas.com
Ilustraso sebaran covid-19 varian delta. Sejumlah fakta baru seputar covid-19 varian delta terkuak, mulai dari keganasan hingga ternyata punya gejala yang berbeda.   

"Jadi memang benar bahwa varian Delta (B.1.617) memang lebih cepat menyebar, lebih bikin sakit dibandingkan dengan varian Inggris," kata Zubairi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/6/2021).

Zubairi mengatakan, kasus positif Covid-19 di Inggris terus meningkat dengan adanya varian baru virus Corona tersebut, meskipun sebagian masyarakat sudah mengikuti vaksinasi.

Sebab, apapun jenis vaksin Covid-19 tidak dapat memproteksi individu sepenuhnya dari penularan virus Corona.

Bahaya bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak

Ketua Umum PB IDI Daeng Muhammad Faqih pun mengingatkan potensi bahaya varian delta virus corona terhadap anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui.

Baca juga: Ciri-ciri Covid-19 Varian Delta, Penderita Hanya Merasa Seperti Flu Biasa

Pasalnya, saat ini varian mutasi ganda dari India itu sudah banyak menular kepada warga berusia muda.

Gejala yang dialami pun lebih cepat mengalami perburukan

"Betul lebih berbahaya. Untuk ibu hamil akan berpengaruh terhadap janin. Atau kalau ibu menyusui berpengaruh kepada anaknya. Sebab hubungan yang dekat itu bisa ikut tertular juga," ujar Daeng dalam diskusi virtual bertajuk "Covid-19 Meradang Pasca Libur Panjang" yang digelar Sabtu (19/6/2021).

"Varian delta ini selain lebih cepat menular, juga lebih berbahaya. Mulanya gejala-gejala ringan tapi perburukannya lebih cepat. Jadi misalnya mengalami sesak nafas, lalu lebih cepat memburuk kondisinya," lanjutnya.

Banyak serang orang berusia muda

Daeng pun mengatakan varian mutasi ganda asal India ini justru banyak menular kepada individu berusia muda.

"Varian delta ini justru sekarang banyak menularkan ke yang masih muda-muda. Lalu langsung datang (ke fasilitas kesehatan) dalam kondisi yang berat," lanjutnya.

Menurut Daeng, kondisi ini bisa jadi disebabkan individu yang berusia muda sering mengesampingkan gejala-gejala penyakit yang bersifat ringan.

Padahal, dengan adanya mutasi, varian delta memiliki kecenderungan perburukan lebih cepat.

"Sehingga masyarakat usia muda yang datang banyak yang langsung dengan gejala berat. Ini yang kita khawatirkan. Jika demikian kondisinya, potensi kesembuhan makin kecil," tegas Daeng.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved