Virus Corona
Muncul Varian Baru Covid-19, Delta Plus Dikhawatirkan Kebal Terhadap Vaksin
Belum tuntas permasalahan varian delta, kini muncul lagi mutasi Covid-19. Varian terbaru ini dinamakan delta plus.
Sampai sekarang, Delta Plus masih dalam daftar Variant of Interest (VoI).
INSACOG saat ini sedang mempelajari potensi penularan/keparahan varian baru.
Studi juga sedang dilakukan untuk mengetahui apakah varian ini lazim di India selama Maret-April, sekitar puncak gelombang kedua.
Baca juga: Pahami Gejala Awal Covid-19 Varian Delta, Perbedaannya dengan Gejala Virus Corona
TENTANG Varian Delta: Gejala dan Perbedaannya dengan Mutasi Lain
Varian Delta Covid-19 disebut menghasilkan gejala yang berbeda dari varian yang sebelumnya, termasuk varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris.
Dilansir Mirror, Studi Gejala Covid ZOE baru-baru ini mengonfirmasi, gejala varian Delta yang dominan saat ini lebih mirip flu, yaitu:
- sakit kepala,
- sakit tenggorokan,
- pilek, dan
- demam.
Gejala-gejala ini berbeda dengan varian Covid-19 sebelumnya.
Selama pandemi, gejala utama Covid biasanya meliputi batuk kering terus-menerus, demam, dan kehilangan rasa dan penciuman.
Namun, varian Delta tampaknya 'bertindak berbeda' dan menghasilkan gejala yang berbeda pada orang yang terinfeksi.
Varian yang pertama kali diidentifikasi di India ini, juga cenderung menginfeksi orang yang lebih muda yang belum divaksin.
Tim Spector, profesor epidemiologi genetik di King's College London, dan seorang peneliti dengan studi ZOE mengatakan dalam briefing YouTube: