Virus Corona di Berau
UPDATE Virus Corona di Berau, Positif Covid-19 Meningkat, Kapolres Usul Efek Jera dan Evaluasi Rutin
Kapolres Berau, AKBP Anggoro Wicaksono mengusulkan adanya pembatasan kegiatan masyarakat di Kabupaten Berau.
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kapolres Berau, AKBP Anggoro Wicaksono mengusulkan adanya pembatasan kegiatan masyarakat di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Pembatasannya, tegas dia, harus lebih diperketat serta memberikan efek jera.
Hal itu disampikan langsung pada rapat Evaluasi Covid-19 bersama Pemkab Berau dan pihak terkait lainnya.
Sementara itu, kasus positif per 27 Juni 2020 menyentuh angka 203 kasus positif Covid-19.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Berau Meningkat, Rumah Sakit Daerah Talisayan Ditutup Sementara
Dan angka kematian mencapai 106 dengan kesembuhan sebanyak 4.615 dari 4.924 kasus terkonfirmasi.
Pembatasan kegiatan masyarakat inilah yang perlu diperketat lagi, mungkin tidak menutup sepenuhnya.
"Hanya memberi jam operasional yang berlaku," jelasnya kepada TribunKaltim.co pada Senin (28/6/2021).
Menurutnya, seperti rumah makan, kafe, maupun tempat hiburan malam masih diperbolehkan beroperasi hingga pukul 20.00 Wita saja.
Baca juga: Perpanjangan PPKM Mikro, Bupati Berau Akan Atur Jam Operasional Rumah Makan
Setelahnya tidak diperbolehkan lagi, atau mungkin hanya diperbolehkan untuk take away dan tidak adanya gelar meja.
Menurut dia, hal itu bisa efektif untuk menghindari kerumunan yang lebih banyak.
Dinilai Belum Maksimal
Begitu juga pemberian sanksi yang tegas kepada masyarakat. Kendati telah dilakukan Operasi Yustisi yang masih berlaku, tetapi diakuinya masih belum berjalan dengan maksimal.
"Perlu sekali saya rasa masyarakat untuk diberkan sanksi jera, begitu juga bagaimana kita bersama melihat langsung bagaimana kondisi dilapangan untuk selalu dievaluasi," tegasnya.
Anggoro melanjutkan, Satgas harus terus melihat kenyataan langsung, dan tidak hanya bekerja untuk membuat aturan saja.
Seperti pelaksanaannya pada Satgas kecamatan, Satgas kelurahan maupun di tingkat RT hal tersebut perlu dirvaluasi.
Tujuannya agar bisa mengetahui daerah tertentu, mana yang nantinya akan menjadi prioritas penanganan.
“Ya mungkin ada keterbatasan. Tapi saya rasa memang kita bersama-sama harus melihat kenyataan langsung hingga level RT, tidak bisa kita hanya memberikan aturan saja,” tegasnya.
Klaster Perjalanan Dominan
Sesuai dengan laporan yang dia terima, bahwa saat ini Berau didominasi oleh klaster perjalanan.
Dirinya berharap agar dapat dibuat aturan dari tingkat RT, siapapun yang telah pulang dari perjalanan harus bisa melapor pada RT.
Dia juga mengusulkan untuk membuat aturan Door to Door untuk melakukan sistem rapid antigen, namun hal ini kembali lagi pada ketersediaan rapid antigen milik daerah.
Kalau memang di dominasi oleh klaster perjalanan, perlu sekali hal itu kenjadi prioritas utama untuk ditangani.
"Bagaimana pun caranya kita bersama harus bisa mengantisipasi adanya peningkatan," tutupnya.
Kemudian, dalam pelaksanaan penekanan penularan, Anggoro menjelaskan hal itu tidak terlepas dengan percepatan vaksinasi.
Bupati Berau Ingin PTM Tetap Digelar
Bupati Berau Sri Juniarsih masih berharap pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas agar tetap terlaksana di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Kendati perkembangan kasus positif Covid-19 dalam sepekan terakhir melonjak hingga mencapai 203 kasus per hari ini.
"Sudah ada edaran sebelumnya terkait PTM terbatas, saya masih berharap agar bisa terlaksana," jelasnya kepada TribunKaltim.co, Senin (28/6/2021).
Terutama, kata dia, pada Kecamatan Tanjung Redeb, Kelurahan Sambaliung, Gunung Tabur dan Teluk Bayur, angkanya penyebaran positif Covid-19 masih meningkat.
Apalagi Tanjung Redeb kembali menjadi zona merah.
Zona tersebut dapat mengajukan PTM terbatas sesuai dengan surat edaran yang telah Pemkab Berau terbitkan.
"Saat ini keputusannya masih sama, untuk pembukaan sekolah kembali masih mengacu pada zona yang ada, jika kondisi zona hijau, maka memang diperbolehkan," tuturnya.
Zona Hijau Diberi Izin
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Berau, Murjani menjelaskan beberapa sekolah di kawasan zona hijau, khususnya di perkampungan Kabupaten Berau, dipastikan akan diberi izin untuk pembelajaran tatap muka di Juli mendatang.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan adanya Edaran Bupati Berau No 800/975/Disdik-Kab/Sekrt/VI/2021 tentang Penyelenggaraan di Masa Pandemi Covid-19 Kabupaten Berau yang baru saja diterbitkan.
Dalam edaran tersebut dijelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan yang berada di wilayah kampung zona hijau diizinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka.
"PTM yang sudah pasti akan berlangsung di daerah perkampungan dulu, syaratnya harus zona hijau dulu, kami menimbang pula jaringan yang selama ini menjadi kendala," ungkapnya.
Baca juga: Kecamatan Tanjung Redeb Kembali Zona Merah Covid-19, Dinkes Berau Larang Perpisahan Sekolah
Kendati demikian, tiap satuan pendidikan yang berada di wilayah Kecamatan Tanjung Redeb, Kelurahan Sambaliung, Kelurahan Gunung tabur, Kelurahan Teluk Bayur dan Kelurahan Rinding, boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.
Hal itu atas izin dari Dinas Pendidikan, Kementerian Agama maupun Dinas Cabang wilayah VI Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim.
Beberapa di antaranya, kata Murjani, berkas tersebut, yakni adanya SK Tim Satgas Covid-19 tingkat Sekolah, data Pendidik dan tenaga pendidik yang telah divaksin Covid-19, daftar ceklis kelengkapan prokes, surat kerjasama sekolah dengan Puskesmas terdekat.
"Kami memang memerlukan berkas untuk izin, tenaga pendidik dan peserta didik yang mempunyai penyakit penyerta juga harus menggunakan izin," jelasnya.
Orangtua Pemeran Utama
Sementara itu, harus ada persetujuan komite sekolah untuk pelaksanaan PTM terbatas, dan jadwal pembelajaran PTM sesuai dengan kondisi pandemi.
Menurut Murjani, pihak orangtua menjadi pemeran utama untuk memberikan izin untuk pembukaan sekolah.
Jika nantinya sekolah sudah melengkapi dokumen tersebut, barulah pihaknya akan terjun ke lapangan untuk memverifikasi kelengkapan data tersebut.
Pihaknya berharap agar tidak kecolongan untuk beberapa persyaratan itu.
"Untuk sementara ini kami memiliki wacana untuk percobaan tatap muka sebelum Juli mendatang. Waktunya masih satu bulan," tuturnya.
Sementara itu, pihaknya juga akan memperhatikan perkembangan kasus pandemi Covid-19 di Kabupaten Berau yang baru-baru ini meningkat.