Berita Samarinda Terkini

Penanganan Longsor dan Pembangunan Talud di Jalan Pattimura Samarinda, Masih Proses Lelang

Penanganan longsor dan rencana pembuatan dinding penahan tanah (DPT) atau talud masih berkutat pada proses lelang.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
SETAHUN LONGSOR - Lebih dari satu tahun sejak 25 Juli 2020 silam, rencana penanganan jangka panjang hingga kini masih saja berkutat pada proses lelang. TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penanganan longsor dan rencana pembuatan dinding penahan tanah (DPT) atau talud masih berkutat pada proses lelang.

Setahun sudah pasca longsor terjadi di Jalan Pattimura Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kaltim, ruas jalan hingga kini masih satu ruas terbuka di kawasan tersebut.

Material tanah longsor, yang akan dilakukan penanganan juga belum beres. 

Rencana jangka pendek dengan membenahi Jalan Dwikora untuk jalur alternatif juga tak kunjung berjalan. 

DPT atau talud adalah penanganan jangka panjang yang ditarget pengerjaan fisiknya berjalan pada April 2021 lalu. 

Baca juga: Longsor di Jalan Pattimura Samarinda, Walikota Andi Harun Ikut Semprot Air, Singkirkan Tanah

Sebagai informasi, DPT rencananya bakal dibangun sepanjang 175 meter dengan tinggi sekitar 4,80 meter di bawah titik longsor dengan dana Rp 8 miliar.

Berjalannya waktu, rupanya masyarakat Kecamatan Samarinda Seberang dan Kecamatan Palaran harus kembali sedikit lebih bersabar.

Pasalnya, penanganan atau pembangunan DPT masih dalam tahapan proses lelang. 

"Ini masih proses lelang, tinggal menunggu pengumuman dari panitia saja," ujar Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau Dinas PUPR Kaltim, Irhamsyah, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (30/6/2021) hari ini.

Agar masuk dalam tahap pengerjaan fisik, Irhamsyah melanjutkan bahwa belum bisa dipastikan waktunya.

Baca juga: Jalan Pattimura Samarinda Kembali Longsor, Ini Kata Sekdaprov Kaltim

Tetapi, dia menegaskan jika pemenang lelang sudah diketahui, proses pengerjaan fisik akan disegerakan. Paling tidak, mobilisasi bahan dan alat harus dilakukan terlebih dulu. 

"Untuk pengerjaan kalau ada pemenangnya langsung dikerjakan. Itu (skala) prioritas. Semoga minggu ini ada pengumumannya, kami langsung panggil pemenangnya dan rapat, kami minta segera dikerjakan. Mobilisasi bor filenya lah paling nggak yang didahulukan," bebernya. 

Perihal pelaksanaan teknis, proyek yang kini diikuti 105 perusahaan dalam proses lelang ini akan tetap dengan rencana awal.

Penanganan longsor, pemenang lelang bukan hanya diminta untuk membangun talud saja. Namun juga pembersihan longsor, ini menjadi satu paket dalam proyek jangka panjang. 

"Teknis pengerjaan masih sesuai rencana awal, nanti dengan bor file. Tingginya dan panjang masih sama sesuai rencana awal. Pembersihan longsor satu paket juga, nanti langsung ditangani oleh pemenang lelang," pungkas Irhamsyah.

Berita tentang Samarinda

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved