Breaking News

Ibu Kota Negara

Wakil Ketua Umum REI Buka-bukaan Minat Investor Asing Bangun Ibu Kota Negara Baru di Kaltim

Wakil Ketua Umum DPP REI Bidang Luar Negeri, Rusmin Lawin, buka-bukaan soal minat investor asing untuk membangun kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru

Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
Tangkap Layar YouTube Koridor TV
Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Bidang Luar Negeri, Rusmin Lawin, saat tampil di tayangan YouTube Koridor TV bicara soal minat investor asing untuk membangun kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Bidang Luar Negeri, Rusmin Lawin, buka-bukaan soal minat investor asing untuk membangun kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.

Ia menyebut sudah banyak negara asing yang menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama dalam pembangun IKN baru di Kaltim.

Beberapa negara seperti Hong Kong, Singapura, Malaysia, bahkan Amerika siap berinvestasi dalam pembangunan IKN di Kaltim.

"Kalau (konsep kerja sama) dari asing itu ada beberapa pandangan. Ada yang pengen nitip uangnya saja, ada juga investor yang pengembang-pengembangnya memang actively mau terlibat, ada yang mau titip tekonologinya saja, jadi macam-macam," ungkap Rusmin Lawin seperti dikutip dalam tayangan YouTube Koridor TV, yang dipublikasikan Senin (28/6/2021).

Baca juga: Tol Balsam Balikpapan Samarinda Nyaris Rampung, Diresmikan Bersama Groundbreaking Ibu Kota Negara

Dalam tayangan tersebut, Rusmin yang diwawancara jurnalis entrepreneur Indra Utama, mengaku proyek IKN di Kaltim ibarat perawan yang dipinang oleh banyak orang.

"Jadi bayangkan ini sebagai playground, showcase-nya mereka. Kadang-kadang bagi mereka ini sudah soal gengsi negara. Jepang misalnya bersaing dengan Korea, dengan China, dengan Eropa, Amerika. Saya pikir ini menarik. Kita ibarat perawan yang cakep yang dipinang oleh banyak orang," ujarnya.

Dua tahun terakhir, Rusmin Lawin kerap ditanya di forum internasional terkait progress pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur.

"Bagi mereka ini seksi sekali, apalagi bagi negara-negara seperti Malaysia, Singapura, karena mereka berharap Sabah dan Serawak itu, berharap ini jadi. Karena (kalau jadi) mereka ikut terimbas. Kawasan ini akan mendorong yang namanya ekonomi regional baru di mana kawasan-kawasan ini, Kaltim dan sekitarnya tambah Serawak, Sabah, dan Brunei Darussalam bisa berkembang sama-sama sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di ASEAN," jelasnya.

Baca juga: IKN Dipindah ke Kaltim, Hetifah: Jauh dari Konflik bisa Menjadi Contoh

Untuk diketahui, pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) telah menunjuk REI untuk ikut mengembangkan kawasan IKN baru di Kalimantan Timur.

Adapun fokus REI adalah membangun perumahan untuk masyarakat.

"REI masuk bukan untuk kantor pemerintahan, itu semua PUPR. Perumahan mungkin akan dilibatkan tapi skemanya skema khusus. Itu permintaan Menteri Bappenas, karena terus terang negara nggak punya uang," ungkap pengusaha asal Medan, Sumatera Utara.

Terkait hal ini, Rusmin Lawin mengaku diminta untuk mencari partner dari luar negeri.

Beberapa negara yang disebutkan tadi, kata Rusmin, tujuan investasinya memang ke IKN.

Adapun pola kerja samanya nanti tentu melibatkan REI.

"Tentunya juga semua patuh dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasti ada beauty contest, karena pengembang yang besar kan semua ada di REI. Itu kan bisa dihitung," katanya.

Baca juga: Tantangan Daerah Penyangga Ibu Kota Negara, Pasokan Air Baku PDAM Balikpapan Kurang

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved