Virus Corona di Balikpapan
Curiga Ada Varian Delta Covid-19, IDI Rekomendasi PSBB ke Pemkot Balikpapan
IDI Balikpapan memberi rekomendasi kepada Pemerintah Kota Balikpapan, agar segera memberlakukan PSBB
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Balikpapan memberi rekomendasi kepada Pemerintah Kota Balikpapan, agar segera memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Ketua IDI Kota Balikpapan, Drajat Witjaksono menyatakan pihaknya telah menyampaikan hal tersebut kepada Pemerintah Kota Balikpapan.
Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Balikpapan, yang angkanya kian mengkhawatirkan.
Ia pun curiga apabila meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Balikpapan dipengaruhi varian delta.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Seluruh Dunia Kasus Aktif Lebih 11,4 Juta Indonesia di Urutan 17 Terbanyak
"Apalagi kalau ada lonjakan lagi. Saya curiga bahwa di Balikpapan sudah ada varian delta, karena kasus meningkat drastis," katanya.
Kendati demikian, Drajat mengaku rekomendasi IDI Balikpapan mengenai penerapan PSBB ditolak Sekretaris Daerah, Sayid MN Fadly.
"Sekda kurang setuju karena saya rekomendasi PSBB. Karena ada benturan antara kesehatan dan ekonomi, pasti ada resistensi," ujarnya.
Namun, pihaknya memaklumi mengapa langkah tersebut tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah Kota Balikpapan.
Sebagai pengambil keputusan, Pemerintah Kota Balikpapan lebih memiliki untuk memperketat kebijakan PPKM Mikro
Namun, menurut Drajat pencegahan tersebut seharusnya diatasi dari hulu sebelum mencapai hilirnya.
Sehingga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tidak terus membludak dan sampai dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Kunjungi Pemkab Kukar, Dandim 0908/Bontang Bahas Peredaran Narkoba Hingga Penanganan Covid-19
"Ya sudah kalau memang tidak bisa, tidak apa-apa, yang penting tadi sudah dijelaskan sekda PPKM mikro diperketat," kata Drajat.
"Tapi seperti di Pulau Jawa, dampaknya terhadap kesehatan, nanti bagaimana jika usulan tidak disetujui pemkot," sambungnya.
Selain itu, IDI Balikpapan juga menyampaikan dasar lain, yakni terkait dengan tenaga kesehatan.
Banyak tenaga kesehatan yang sudah mulai kewalahan menangani pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.