Berita Pemprov Kalimantan Timur
Dampak Pembangunan IKN, Gubernur Isran Noor Optimis Ekonomi Kaltim Tumbuh 7 Persen
Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor optimis pertumbuhan ekonomi Kaltim akan tumbuh 7 persen jika ibu kota negara (IKN) baru berjalan sesuai rencana.
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor optimis pertumbuhan ekonomi Kaltim akan tumbuh 7 persen jika ibu kota negara (IKN) baru berjalan sesuai rencana.
Optimisme Gubernur Isran itu disampaikan menjawab pertanyaan Herdina Suherdi, host dialog Indonesia Bicara TVRI Nasional.
Dialog Indonesia Bicara mengangkat tema "Kesiapan Kaltim Menerapkan PPKM dan Ibu Kota Baru".
"Dalam hitung-hitungan kami kalau IKN ini jadi dibangun dengan dana pemerintah, swasta dan KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha) akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekitar 7 persen untuk lokal Kaltim," kata Gubernur Isran di Studio 4 TVRI di Jakarta, Sabtu (3/7/2021) malam.
Baca juga: Perkuat Penyekatan di Titik-Titik Perbatasan Kabupaten dan Kota, Kaltim Terapkan PPKM Diperketat
Sementara dampak pembangunan IKN terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, mantan bupati Kutai Timur tersebut memperkirakan sekitar 3-4 persen.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi 7 persen itu, lanjut Isran, jelas akan sangat berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan 3,7 juta penduduk Kaltim.
Pemindahan IKN akan berdampak pula terhadap pembangunan infrastruktur baik berupa bangunan perkantoran, waduk, jembatan maupun jalan dari investasi negara.
Termasuk pula akan mendorong pergerakan barang dan jasa ke Kaltim.
Namun demikian, Gubernur Isran Noor menegaskan bahwa pemindahan ibu kota negara bukan hanya akan berdampak baik bagi Kaltim, tetapi juga bagi Indonesia.
"Pemindahan ibu kota negara ini sudah sangat lama dipikirkan oleh Presiden Soekarno, sekitar tahun 60-an. Presiden Soeharto juga berencana memindahkan ibu kota negara. Presiden SBY juga, dan sekarang Presiden Jokowi. Sejak 2015 Pak Jokowi bahkan sudah melakukan kajian, dan Kaltim akhirnya yang dipilih," ungkap Isran.
"Ibu kota negara ini milik bangsa Indonesia. Bukan hanya untuk Kaltim. Secara geografis Kaltim berada di tengah-tengah republik ini. Manfaat ibu kota negara juga akan dirasakan luas provinsi lain di Indonesia," sambung Isran.
Baca juga: Hadiri HUT ke-75 Bhayangkara, Gubernur Apresiasi Polri dalam Penanganan Covid-19 dan PEN
Ketika ditanya kemungkinan pandemi Covid-19 akan menghambat rencana pemindahan ibu kota negara, gubernur mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap berpikir positif.
"Pasti ada hikmah yang lebih baik dari ujian ini. Kalau kita terima dengan ikhlas dan sabar, Allah akan berikan manfaat yang lebih besar. Jadi jalani saja, tetap bekerja untuk mencapai apa yang kita inginkan," seru Isran.
Dan pada akhirnya, lanjut Isran, Kaltim akan mengikuti semua perencanaan pusat terkait kelanjutan dari rencana pindah ibu kota negara tersebut.
"Prinsipnya, kami sami'na wa atho'na (mendengar dan taat)," tukasnya.
Sebagai informasi, sumber pembiayaan ibu kota negara baru yang dilansir Kementerian keuangan pada 2019 lalu yaitu Rp 89,4 triliun (19,2 persen) melalui APBN, Rp 253,4 triliun (54,4 persen) melalui KPBU, serta Rp 123,2 triliun (26,4 persen) dari pendanaan swasta. (adv)