Idul Adha

Kisah Pedagang Sapi Kurban Idul Adha di Nunukan, 2 Tahun tak Berjualan karena Pandemi Covid-19

Sebentar lagi, umat Islam akan merayakan hari raya Idul Adha 2021/1442 Hijriah.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS
HEWAN KURBAN - Penjual sapi di depan Kantor Gabungan Dinas-dinas I Pemkab Nunukan sedang menjajakan ternak sapinya, Minggu (4/7/2021) sore. Sejak pandemi Covid-19, pembeli hewan kurban Idul Adha dirasakan masih sepi, belum ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya. TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS 

Paling kecil itu 70 kilogram seharga Rp 16,5 juta. Ada juga yang 80 kilogram dengan harga Rp 18 juta.

"Biasa yang datang membeli untuk hewan kurban dari pengurus masjid dan ada juga untuk pribadi," ujarnya.

Usia Sapi untuk Dijual

Herman menuturkan, bibit sapi tersebut ia dapatkan dari Sinjai, Sulawesi Selatan.

Ia membutuhkan waktu 3 tahun untuk menggemukkan sapi tersebut sebelum dijajakan.

"Saya beli bibitnya dari Sinjai. Di Nunukan hanya lapak penjualan saja. Saya beli bibitnya umur 2 tahun lalu digemukkan baru dijual," ungkpanya.

Rata-rata umur 3 sampai 4 tahun bisa sudah dijual.

Baca juga: Saat Hari Raya Idul Adha Disunnahkan untuk Berkurban, Ini Keutamaan-keutamaan Berkurban

Herman menjelaskan, biasanya pelanggan mulai ramai berdatangan seminggu sebelum hari Idul Adha.

Paling jauh pembeli sapi milik Herman berasal dari Kecamatan Sebuku.

Untuk proses pengantaran gratis sampai di rumah. Yang penting tidak keluar Nunukan dan bukan daerah Sei Lancang.

"Itu kami kenakan biaya mobil. Ini ada sudah pembeli dari Sebuku satu ekor," tuturnya.

Baca juga: Jangan Lupa Mengerjakan Puasa Sunnah Sebelum Hari Raya Idul Adha, Niat Puasa Arafah, Latin dan Arti

Mereka beli yang 110 kilogam. "Kami hanya antar di Kampung Babi (pelabuhan penyeberangan) baru selebihnya mereka yang atur," ungkapnya.

Untuk Biaya Sekolah

Hasil penjualan sapi selain membiayai kebutuhan ekonomi keluarga, Herman juga membiayai 2 anaknya yang masih duduk di bangku sekolah.

Selain itu, Herman juga menyewa lahan rekannya untuk menjajakan 30 ekor sapinya dengan harga Rp 500 ribu per bulan.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Karantina Pertanian Tarakan Siaga Awasi Pemasukan Sapi Asal Pare-Pare

Dia juga sewa lahan ini sebulan Rp500 ribu. Dirinya dibantu oleh anaknya dan dua rekannya.

"Hasil penjualan sapi saya sisihkan untuk keperluan anak sekolah," imbuhnya.

Berita tentang Virus Corona

Berita tentang Nunukan

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved