Virus Corona di Kaltim
Potensi Kuliah Tatap Muka Terancam Batal, Covid-19 Meningkat, Rektor Unmul Samarinda Tunggu Arahan
Selama sepekan terjadi lonjakan Covid-19 di Kalimantan Timur. Lonjakan kasus itu mengancam pelaksanaan kuliah tatap muka di Unmul Samarinda.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Selama sepekan terjadi lonjakan Covid-19 di Kalimantan Timur. Lonjakan kasus itu mengancam pelaksanaan kuliah tatap muka di Unmul Samarinda.
Rektor Universitas Mulawarman Masjaya mengatakan akan mengikuti aturan pemerintah. Ia mengakui saat ini pihak civitas kampus masih melaksanakan kuliah secara daring (online).
Melihat kasus Covid-19 yang tinggi ini ia menunggu keputusan dari satgas Covid-19 Kaltim. Jika memang diizinkan, pihaknya akan melakukan kuliah secara hibrid.
Sekitar 50 persen sistem perkuliahan tatap muka. Sisanya mahasiswa melaksanakan kuliah secara online.
"Kita ini mengajar berdasarkan rekomendasi satgas kalau dibolehkan kita hibrid. Kalau tidak tetap online," ucap Masjaya.
Baca juga: Gerakan Unmul Samarinda Mengajar, Semangat Mahasiswa Menebar Pendidikan Bagi Masyarakat
Sementara itu ketua Satgas Penanganan Covid-19 yang juga Gubernur Kaltim Isran Noor menyatakan untuk sementara belum ada keputusan PTM di Kaltim.
Menurut Gubernur Isran Noor, sementara ini di Kaltim terdapat 70 persen tidak melakukan PTM.
Kebijakan itu diambil untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Selain karena tidak mau mengambil risiko, Gubernur Isran Noor juga menyebutkan Kaltim tidak melakukan PTM karena fasilitas yang kurang memadai.
“Belum ada keputusan untuk dilaksanakannya tatap muka. Biarkan saja keputusan Pak Menteri. Sekarang kita lihat kondisinya. Kalo sudah terjadi, nanti, kan repot,” ujar Isran, Rabu (23/6/2021) silam.