Virus Corona di Balikpapan

Tak Lagi 14 Hari, Satgas Balikpapan Beber Skema Baru Masa Perawatan Pasien Covid-19

Kondisi ini tentu harus disikapi serius, jika tidak mereka yang baru terpapar akan kesulitan mendapatkan penanganan.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi tenaga kesehatan tengah menangani pasien Covid-19 di RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Balikpapan membuat kondisi keterisian di rumah sakit rujukan penuh.

Kondisi ini tentu harus disikapi serius, jika tidak mereka yang baru terpapar akan kesulitan mendapatkan penanganan.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, sejumlah opsi telah disiapkan untuk menyikapi perihal itu.

Salah satunya, jika kasus terus meningkat, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP).

Baca juga: Wisma Atlet Balikpapan Jadi Lokasi Alternatif untuk Antisipasi Lonjakan Pasien Covid di Rumah Sakit

“Biasanya pasien dirawat 14 hari, namun jika kondisi stabil DPJP yang punya kewenangan menentukan, maka pasien bisa isolasi mandiri,” katanya.

Koordinasi tersebut untuk melihat kondisi pasien. Jika dalam masa perawatan kondisi pasien stabil.

Maka akan dipulangkan atau dilakukan isolasi mandiri di tempat yang disiapkan pemerintah. Tanpa harus menunggu 14 hari perawatan di rumah sakit.

“Ada yang sudah stabil hari ke-7, dilakukan isolasi mandiri. Tapi tidak kembali ke rumah, isolasi di tempat yang kita siapkan sampai benar-benar sembuh atau negatif,” lanjutnya.

Hal itu dilakukan agar pasien lain yang bergejala berat bisa tertangani, sebab keterisian di rumah sakit saat ini penuh.

Sebenarnya, peningkatan kasus positif Covid-19 sudah direspon oleh seluruh rumah sakit rujukan pasca Lebaran kemarin.

Baca juga: Pasien Covid-19 Meningkat, Satgas Balikpapan Pertimbangkan Tenda Darurat di Rumah Sakit

Sesuai dengan edaran Kementerian Kesehatan dan edaran Wali Kota Balikpapan untuk meningkatkan kapasitas.

Namun, penambahan tempat tidur dan ICU tersebut berbanding terbalik dengan peningkatan kasus yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

“Semua rumah sakit sudah merespon dengan peningkatan kapasitas. Tapi kondisinya sekarang sudah penuh,” tuturnya.

Ia menambahkan, yang menjadi masalah sekarang adalah jumlah tenaga kesehatan yang masih sangat terbatas.

Sebab, apabila tempat tidur dan ICU Covid-19 ditambah, tentu harus disertai dengan tenaga kesehatan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved