Virus Corona di Kutim
Dampak PPKM Mikro di Kutai Timur, Pedagang Mengeluh Akibat Bukit Pandang Ditutup
Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kutai Timur, menerapkan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro.
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SANGATTA- Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kutai Timur, menerapkan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro.
Pengetatan ini buntut dari lonjakan penularan virus Covid-19 di Kutim, yang meningkat secara signifikan selama beberapa pekan terakhir.
Salah satu bentuk tindakan dari Satgas Covid-19 dalam pengetatan ini adalah, dengan menutup beberapa spot wisata yang berada di kawasan pemerintahan.
Baca juga: Akhirnya Perusahaan Ini Akui Ada yang Tak Sesuai Saat Disidak Anies Baswedan, Siap Taat PPKM Darurat
Tak terkecuali Taman Bukit Pandang Indah yang berada di Kawasan Pemerintahan Bukit Pelangi, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.
Akibatnya, pedagang kaki lima yang bisa berjualan di kawasan ini menjadi kehilangan tempat mata pencaharian.
"Nggak bisa jualan, jadi terpaksa pindah ke bawah (dekat pemukiman)," ujar Heri, salah satu pedagang yang berjualan di Taman Bukit Pandang.
Meskipun memahami maksud kebijakan pelarangan adalah untuk menekan potensi terjadi kerumunan, Heri berharap ada solusi lain yang ditawarkan pemerintah kepada pedagang.
Baca juga: Kala Polisi tak Berdaya Lawan Amuk Warga Saat PPKM Darurat, Dicaci Hingga Motor Dirusak di Surabaya
"Ya jangan sekedar dilarang, mungkin bisa dipertimbangkan seperti pembatasan jam jualan. Yang penting uang ini berputar," ucapnya.
Lagipula, menurutnya penularan Covid-19 yang terjadi di Kutim ini, bukan dari aktifitas jual-beli masyarakat melainkan dari karyawan perusahaan.
Oleh karenanya, ia meminta pemerintah agar memikirkan nasib pedagang kaki lima yang kehilangan pelanggan karena tempat berjualannya ditutup.
"Ya kalau bisa dipertimbangkan lagi. Lagipula kita sama rekan pedagang ketat protokol kesehatan kok kalau jualan," tutupnya. (*)