Berita Nasional Terkini
HASIL Riset Nyatakan Separuh Warga DKI Jakarta Terpapar Covid-19, Begini Reaksi Anies Baswedan
Hasil riset Universitas Indonesia menyatakan separuh warga DKI Jakarta terpapar Covid-19, begini reaksi Anies Baswedan.
Penulis: Kun | Editor: Doan Pardede
Anies menilai, isi ceramah dari sang ustaz sangat menarik dan bisa menjadi jawaban banyaknya pertanyaan warga soal penutupan masjid dan tetap dibukanya pasar.
"Sebuah pesan penting untuk kita renungkan sama-sama. Renungan dari seorang ustadz yang cerdas dan selalu mampu melihat masalah dari sudut pandang yang baru," tulis Anies Baswedan.
Baca juga: Anies Baswedan Galak di PPKM Darurat Jakarta, Buat Malu Bos Ray White House: Tak Bertanggungjawab
Dalam ceramahnya, Ustadz Dasad Latif menuturkan bahwa ia mengikuti fatwa dari MUI yang mendukung dilakukannya PPKM Darurat.
"Saya pengikut fatwa Majelis Ulama, bukan (pendapat) pribadi," kata Ustadz Dasad Latif.
"Ustaz manapun (yang berpendapat), saya lebih memilih Majelis Ulama," sambungnya.
Ia pun menjawab pertanyaan soal mengapa masjid ditutup padahal pasar dibuka selama PPKM dengan memberikan beberapa penjelasan.
Menurutnya, tidak semua masjid di Indonesia ditutup selama PPKM.
Penutupan masjid dilakukan di wilayah Jakarta karena angka Covid-19 yang sangat tinggi.
Sehingga, MUI menganjurkan agar beribadah dilakukan di rumah.
"Tidak semua masjid di Indonesia ditutup, khusus Jakarta & daerah tertentu yang sedang berlaku PPKM)," kata Ustadz Dasad Latif.
"Kenapa Jakarta? Terlalu banyak korban Covid."
"Maka Majelis Ulama menganjurkan untuk sementara beribadah di rumah," imbuhnya.
Ustadz Dasad kemudian menuturkan bahwa fungsi masjid bisa dilakukan di rumah, mulai dari mengaji, salat hingga berdoa.
Namun, kegiatan jual beli di pasar tidak bisa dipindahkan ke rumah.
"Tapi fungsi pasar tidak bisa kau pindahkan ke rumah," ujar Ustadz Dasad Latif.
"Tidak semua juga pasar dibuka, hanya pasar-pasar tertentu," pungkasnya.
Ia juga memberikan contoh apabila ada warga yang kehabisan beras, ia tetap harus ke pasar dan tidak mungkin membeli beras ke orang lain.
"Mau beli beras, tidak ada beras, mau beli sendiri? tidak bisa pasar kau pindahkan ke rumah," tuturnya.
Ia pun berpesan agar warga lebih giat dan pintar menyeleksi konten yang ada di media sosial.
"Bapak Ibu bijaksana lah dalam menerima pesan pesan di media sosial," katanya.
Tak berhenti sampai di situ, Ustadz Dasad Latif juga berharap agar pemerintah lebih serius dalam menghadapi dan menangani pandemi Covid-19.
"Kita berpesan agar pemerintah lebih serius lagi menangani Covid-19 ini," ujar sang Ustaz. (*)