Berita Nasional Terkini

HASIL Riset Nyatakan Separuh Warga DKI Jakarta Terpapar Covid-19, Begini Reaksi Anies Baswedan

Hasil riset Universitas Indonesia menyatakan separuh warga DKI Jakarta terpapar Covid-19, begini reaksi Anies Baswedan.

Penulis: Kun | Editor: Doan Pardede
Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama wakilnya, Achmad Riza Patria, dalam konferensi pers penerapan kembali masa PSBB pada Rabu (9/9/2020). Kabar terbaru hasil riset UI menyatakan separuh warga DKI Jakarta terpapar Covid-19, begini reaksi Anies Baswedan. 

TRIBUNKALTIM.CO -  Hasil riset menyatakan separuh warga DKI Jakarta terpapar Covid-19.

Riset itu datang dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam masalah.

Data tersebut langsung disampaikan Fakultas Kesmas UI kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam presentasi secara virtual belum lama ini.

Respon Anies Baswedan cukup tenang, iaberharap dengan hasil riset itu membuat kekebalan tubuh masyarakat DKI Jakarta meningkat.

Berikut informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Anies Baswedan Murka Lagi, Kali Ini Pecat 8 Anak Buahnya Tanpa Ampun, Gegara Ngopi tak Pakai Masker

Dilansir Kompas.com Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi hasil riset Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) yang menyebut bahwa separuh penduduk Jakarta pernah terpapar Covid-19.

Ya, Anies Baswedan turut hadir dalam presentasi riset yang dilakukan secara virtual, Sabtu (10/7/2021) siang.

Setelah tim riset menyampaikan paparannya, Anies Baswedan langsung memberikan tanggapan.

Ia berharap, 44,5 persen penduduk Jakarta yang diperkirakan telah terpapar itu kini mempunyai kekebalan terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Artinya separuh dari penduduk di Jakarta sudah memiliki eksposur, mudah-mudahan (muncul) kekebalan di dalam urusan Covid-19," kata Anies Baswedan.

Diketahui Anies Baswedan pun menegaskan akan terus mempercepat vaksinasi di Ibu Kota untuk mendorong kekebalan komunal.

Ia mencatat, saat ini, sudah ada 5,4 warga Jakarta yang sudah menjalani vaksinasi.

"Dengan mobilitas penduduk yang tinggi, baik mobilitas intra maupun lintas antar wilayah karena kotanya terbuka, maka tidak ada pilihan bagi Jakarta kecuali memastikan penduduknya punya kekebalan," ucap Anies.

Baca juga: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Takjub Dengar Ceramah Cerdas Pendakwah Soal Polemik Masjid & Pasar

Gubernur Anies Baswedan berterima kasih kepada FKM UI yang telah melakukan riset ini.

Ia menegaskan, Pemprov DKI Jakarta sejak awal menggunakan pendekatan saintifik dari para ilmuan di bidangnya sebagai dasar pengambilan keputusan dan penanganan pandemi Covid-19.

Ia pun berjanji akan menjadikan riset ini sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan kebijakan selanjutnya.

Serosurvei berbasis populasi ini menggunakan metode stratified multistage sampling design.

Pengambilan data dan spesimennya dilakukan dari 15-31 Maret 2021.

Jumlah sampel sebanyak 4.919 orang usia 1 tahun lebih, tersebar di 100 kelurahan di 6 kota/kabupaten di DKI Jakarta.

Deteksi antibodi SARS-CoV-2 menggunakan tes Tetracore-Lumimex.

Baca juga: Edhy Prabowo Minta Maaf ke Jokowi dan Prabowo, Bantah Terima Suap Ekspor Benih Lobster

Dilansir Kompas.TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi ceramah Ustad Dasad Latif yang menjawab pertanyaan mengapa masjid ditutup dan pasar dibuka.

Pertanyaan ini belakangan jadi perbincangan di media sosial setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan PPKM Darurat Covid-19 di wilayah Jawa-Bali.

Dalam Instruksi Mendagri nomor 15 tahun 2021 PPKM Darurat Covid-19 di wilayah Jawa-Bali, tempat ibadah serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah ditutup sementara.

Untuk supermarket, pasar tradisional, toko kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibuka, namun jam operasional dibatasi hingga pukul 20.00 WIB waktu setempat dan kapasitas pengunjung dibatasi 50 persen.

Menurut Anies, ceramah Ustadz Dasad Latif merupakan pesan penting yang perlu direnungkan bersama.

Ia juga mengunggah penggalan video ceramah Ustadz Dasad Latif di akun Instagram pribadinya.

“Sebuah pesan penting untuk kita renungkan sama-sama. Renungan dari seorang ustad yang cerdas dan selalu mampu melihat masalah dari sudut pandang yang baru,” tulis Anies dalam akun Instagram pibadinya, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: NEWS VIDEO Survei Terbaru Pilpres 2024, Ganjar Pranowo Unggul Disusul Prabowo dan Anies Baswedan

Hal yang sama juga dilakukan Ganjar Pranowo.

Ia menggunggah video penggalan ceramah dari Ustadz Dasad yang memberian pencerahan mengapa masjid ditutup dan pasar dibuka di masa PPKM Darurat.

Menurut Ganjar ceramah tersebut sangat berguna agar masyarakat tidak tersesat di tengah banyaknya informasi yang tidak benar alias hoax.

“Mari kita dengarkan ceramah ustad @dasadlatif1212. Saya doakan panjenengan sehat dan selalu bersemangat dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Jangan lupa bahagia ya?!” tulis Ganjar di akun Instagramnya.

Adupun dalam penggalan video Ustadz Dasad Latif menjelaskan semua fungsi-fungsi masjid boleh dipindahkan dan dilaksanakan di rumah.

Maksudnya yakni salat berjamaah, berdoa, mengaji, zikir boleh dilaksanakan di rumah. Tetapi fungsi-fungsi pasar tidak bisa dipindahkan ke rumah.

“Mau beli beras, tidak ada beras, apa beli di rumah sendiri. Kalau penjual beras tidak masalah, tapi orang lain? Kalau tutup semua dimana kita mau beli. Dan tidak semua pasar dibuka hanya pasar tertentu,” ujar Ustad Dasad dalam ceramahnya.

Baca juga: Lawan Anies Baswedan, 3 Pimpinan Perusahaan Terancam 1 Tahun Penjara, Berani Langgar PPKM Darurat?

Isi Ceramah Ustadz Dasad Latif

Dilansir Tribuntimur.com berikut video lengkapnya, Ustadz Dasad Latif mengirim langsung file resolusi tinggi kepada Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

Gubernur Anies Baswedan berusaha menghubungi langsung sang ustadz.

Menurutnya, video ini sangat bermanfaat karena mengedukasi masyarakat soal Covid-19 dan kebijakan pemerintah.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah penggalan ceramah Ustadz Dasad Latief ini sehingga masyarakat atau komunitas yang selalu bertanya masjid tutup pasar dan mal tetap buka bisa tercerahkan.

Sejak kasus pandemi Covid-19 melonjak, aturan demi aturan pengetatan baru dilakukan pemerintah untuk menekan angka penularan Covid-19 khususnya di DKI Jakarta.

Termasuk menutup sejumlah masjid yang biasanya menjadi tempat beribadah.

Terkait penutupan masjid tersebut, banyak warga yang kemudian melontarkan protes dan bertanya mengapa masjid harus ditutup padahal pasar tetap dibuka selama PPKM di Jakarta.

Menanggapi hal itu, Ustadz Dasad Latif melalui sebuah ceramahnya lantas memberikan penjelasan.

Ceramah dari Ustadz Dasad Latif juga turut diunggah oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies menilai, isi ceramah dari sang ustaz sangat menarik dan bisa menjadi jawaban banyaknya pertanyaan warga soal penutupan masjid dan tetap dibukanya pasar.

"Sebuah pesan penting untuk kita renungkan sama-sama. Renungan dari seorang ustadz yang cerdas dan selalu mampu melihat masalah dari sudut pandang yang baru," tulis Anies Baswedan.

Baca juga: Anies Baswedan Galak di PPKM Darurat Jakarta, Buat Malu Bos Ray White House: Tak Bertanggungjawab

Dalam ceramahnya, Ustadz Dasad Latif menuturkan bahwa ia mengikuti fatwa dari MUI yang mendukung dilakukannya PPKM Darurat.

"Saya pengikut fatwa Majelis Ulama, bukan (pendapat) pribadi," kata Ustadz Dasad Latif.

"Ustaz manapun (yang berpendapat), saya lebih memilih Majelis Ulama," sambungnya.

Ia pun menjawab pertanyaan soal mengapa masjid ditutup padahal pasar dibuka selama PPKM dengan memberikan beberapa penjelasan.

Menurutnya, tidak semua masjid di Indonesia ditutup selama PPKM.

Penutupan masjid dilakukan di wilayah Jakarta karena angka Covid-19 yang sangat tinggi.

Sehingga, MUI menganjurkan agar beribadah dilakukan di rumah.

"Tidak semua masjid di Indonesia ditutup, khusus Jakarta & daerah tertentu yang sedang berlaku PPKM)," kata Ustadz Dasad Latif.

"Kenapa Jakarta? Terlalu banyak korban Covid."

"Maka Majelis Ulama menganjurkan untuk sementara beribadah di rumah," imbuhnya.

Ustadz Dasad kemudian menuturkan bahwa fungsi masjid bisa dilakukan di rumah, mulai dari mengaji, salat hingga berdoa.

Namun, kegiatan jual beli di pasar tidak bisa dipindahkan ke rumah.

"Tapi fungsi pasar tidak bisa kau pindahkan ke rumah," ujar Ustadz Dasad Latif.

"Tidak semua juga pasar dibuka, hanya pasar-pasar tertentu," pungkasnya.

Ia juga memberikan contoh apabila ada warga yang kehabisan beras, ia tetap harus ke pasar dan tidak mungkin membeli beras ke orang lain.

"Mau beli beras, tidak ada beras, mau beli sendiri? tidak bisa pasar kau pindahkan ke rumah," tuturnya.

Ia pun berpesan agar warga lebih giat dan pintar menyeleksi konten yang ada di media sosial.

"Bapak Ibu bijaksana lah dalam menerima pesan pesan di media sosial," katanya.

Tak berhenti sampai di situ, Ustadz Dasad Latif juga berharap agar pemerintah lebih serius dalam menghadapi dan menangani pandemi Covid-19.

"Kita berpesan agar pemerintah lebih serius lagi menangani Covid-19 ini," ujar sang Ustaz. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved