Virus Corona di Bontang
Pedagang Kaki Lima Minta Satgas Covid-19 Berau Berlaku Adil Saat Operasi Yustisi
Pedagang kaki lima merasa cemburu sosial dalam penertab PPKM Darurat yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Berau
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG REDEB- Pedagang kaki lima merasa cemburu sosial dalam penertab PPKM Darurat yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Berau.
Hal itu diungkapkan Ketua Perkumpulan Pedagang Kaki Lima (PKL) Suradi.
Padahal sebagian besar PKL merasa dengan ikhlas untuk membantu pemerintah.
Dia menjabarkan, bahwa tidak sedikit dari pihaknya merasa Satgas Kabupaten yang bertugas hanya melakukan operasi di sekitaran wilayah jalan sekitar Tepian Teratai dan Tepian Ahmad Yani.
Baca juga: PPKM Mikro di Nunukan Diperpanjang, Bupati Laura Sebut Swab Bagi Pelanggar Prokes Efektif
“Kami ditegasi untuk patuh protokol, sudah kita batasi yang makan di tempat, tapi kenapa hanya daerah kami saja yang ditandai,” jelasnya kepada TribunKaltim.Co, Senin (12/7/2021).
Lantaran menurut mereka PKL tidak hanya ada di kawasan kota saja, namun tersebar di beberapa wilayah lain baik di Kecamatan Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur dan Teluk Bayur.
“Jika memang mau menertibkan, harusnya secara keseluruhan. Kami padahal sudah patuh, tapi melihat tidak menyeluruh itu, kami merasa cemburu dan sungkan untuk ikut mendukung,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini harus ditindaklanjuti, lantaran PKL saat ini hanya boleh beroperasi hingga pukul 20.00 Wita dan itu sangat singkat.
“Kemarin saya sempat tanya ke Satpol PP, saya beritahu kenapa hanya kami yang kena Operasi Yustisi, tapi hanya angin lalu bagi mereka,” ungkapnya.
Baca juga: Kasus Penularan Covid-19 Meningkat, PPKM Darurat Diterapkan di Balikpapan, Bontang dan Berau
Sementara itu, Suradi meminta agar Pemkab juga memberlakukan operasi yustisi pada sejumlah wilayah seperti di kawasan Jalan Murjani, kawasan kilo 5 dan kawasan lainnya di Kecamatan Kota.
“Kami dukung kok keputusan pemerintah, tapi tolong untuk adil,” tegasnya. (*)