Berita Berau Terkini

Penerapan PPKM Darurat, Pelayanan Puspaga Tutup Sementara di Berau

Pelayanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) ikut nonaktif sementara waktu lantaran Berau masuk dalam kondisi PPKM Darurat.

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Pelayanan Puspaga sebelum diberlakukan PPKM Darurat, tidak hanya konseling secara pribadi, Puspaga memiliki program tersendiri untuk penguatan keluarga. TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pelayanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) ikut nonaktif sementara waktu lantaran Berau masuk dalam kondisi PPKM Darurat.

Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau, Dahniar menjelaskan layanan Puspaga tidak bisa dialihkan menjadi daring.

Padahal di awal pandemi di Maret 2020 kemarin, pelayanan Puspaga memang sempat menggunakan skema daring. 

Jika hendak berkonsultasi dapat melalui telpon dan chat WhatsApp.

“Kita sementara ini nonaktifkan dulu, hingga tanggal 20 Juli mendatang, jika tidak diperpanjang, 21 Juli kami aktif lagi,” jelasnya kepada TribunKaltim.co, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Puspaga Fokus Gencarkan Layanan Psikoedukasi Selama 2021 untuk Capai KLA di Berau

Ada kekhawatiran jika pelayanan Puspaga diaktifkan secara daring.

Lantaran, konsultasi yang masuk kemungkinan besar tidak tersampaikan dengan benar.

“Seperti kita berkomunikasi melalui telpon, komunikasi tidak langsung pasti akan sangat terbatas,” ungkapnya.

Biasanya, pola Puspaga adalah adanya konsultasi yang langsung ditemani oleh konselor, selanjutnya baru akan bergulir ke psikolog, jika memerlukan bantuan yang lebih.

“Kadang kalau berkonsultasi itu kan bisa kita lihat bagaimana dari gerak tubuh dan tatapan mata, tentu saja akan berbeda. Jika secara daring tentu berbeda treatment,” bebernya.

Lantaran banyak pertimbangan, pihaknya memutuskan untuk nonaktif sementara waktu.

Baca juga: Hindari Orangtua Salah Asuh, Puskesmas Baru Tengah Hadirkan Puspaga Harapan, Konseling Berkualitas

Biasanya layanan konseling yang masuk ada berbagai macam dan belum dapat dikatakan secara gamblang.

Yang pasti, Puspaga bertujuan menjadi salah satu program untuk meningkatkan kualitas keluarga.

Sebagai contoh, dari Puspaga dan layanan rutin diharapkan kekerasan pada anak di kalangan keluarga tidak terjadi.

Sebelum berlangsung PPKM Darurat, layanan Puspaga sedang terfokus pada pelayanan Psikoedukasi, di mana hal itu berfokus pada pengembangan psikologi anak dan remaja.

Dengan berbagai sub tema, yakni terkait Menjaga Keselamatan Diri, serta layanan peningkatan yang juga mampu menunjang Kabupaten Layak Anak.

“Sebelumnya, sempat kami buka pelayanan Puspaga ke beberapa sekolah di daerah pesisir juga,” tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved