Gaya Hidup

Stay at Home Masa Pandemi Covid-19, Kaum Rebahan Beraksi Lagi, Nonton Streaming Netflix Jadi Pilihan

Stay at Home Masa Pandemi Covid-19, Kaum Rebahan Beraksi Lagi, Nonton Streaming Netflix Jadi Pilihan

DNA INDIA
Stay at Home Masa Pandemi Covid-19, Kaum Rebahan Beraksi Lagi, Nonton Streaming Netflix Jadi Pilihan 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Stay at Home masa pandemi Covid-19, kaum rebahan beraksi lagi, nonton streaming Netflix jadi pilihan.

Layanan streaming makin populer di masa pandemi Covid-19.

Pasalnya, selain menyenangkan, aktivitas menonton lewat layanan ini memang merupakan hiburan murah dan aman untuk dilakukan saat pandemi Covid-19.

Layanan streaming yang paling banyak dikenal adalah Netflix.

Di layanan streaming ini, Tribunners dapat menikmati film dengan genre apapun.

Menurut Try Marisa, selama pandemi Covid-19, aktivitasnya menonton di layanan ini terbilang cukup tinggi.

Try Marisa
Try Marisa (DOK PRIBADI)

“Kira-kira dalam 1 hari saya menonton 2-3 film setiap hari dengan durasi 1 jam per film. Tapi tergantung filmnya juga.

Terakhir yang saya tonton adalah series terbaru Netflix berjudul Sweet Tooth. Series ini terdiri dari 8 episode berdurasi 50 menit per episode. Saya tonton semuanya hanya dalam waktu satu hari,” kata Try.

Hal ini dikarenakan menurutnya, jalan cerita drama tersebut terbilang menarik dengan konsep yang unik.

“Kebetulan ada sedikit relasi dengan kondisi pandemi saat ini, di mana latar belakang yang diambil dalam series ini adalah kekacauan dunia akibat virus buatan dan anak-anak yang lahir dalam masa tersebut bermutasi menjadi setengah manusia dan hewan,” jelasnya.

Try sendiri mengakui jika dirinya memang menyukai film yang berkaitan dengan apocalyptic yang umumnya menceritakan tentang kehidupan setelah kehancuran peradaban manusia.

“Film apocalyptic menarik lain yang tersedia di Netflix dan pernah saya tonton adalah Bird Box, The 5th Wave, The Cloverfield, dan Quite Place yang film keduanya telah ditayangkan di bioskop kemarin,” ungkap wanita yang saat ini tengah melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Ilmu Politik Universitas Mulawarman ini.

Mengaku layanan berbayar Netflix memang cukup tinggi, Try sendiri mengatakan jika ia selalu menyiapkan anggaran sendiri untuk berlangganan setiap bulan.

“Per bulan sekitar Rp 150 ribu untuk penggunaan 2 device. Biasanya saya bagi 2 dengan teman. Sebenarnya ada yang menjual harga di bawah itu, bahkan sampai 3 kali lipat lebih murah. Tapi biasanya ini akun ilegal atau yang sudah diretas. Saya pribadi tidak pernah menggunakan ini dan lebih memilih untuk berlangganan saja,” lanjutnya.

Qiptiani Nor Amri tengah nonton streaming dari ponselnya.
Qiptiani Nor Amri tengah nonton streaming dari ponselnya. (HO/DOK PRIBADI)

Hal tersebut menurut Try masih lebih murah jika ia harus mengeluarkan biaya untuk membeli tiket menonton di bioskop.

“Jauh lebih murah membayar biaya berlangganan sebesar Rp 160 ribu. Lagipula ini dibagi 2 dengan teman. Kalau di bioskop dengan uang sebanyak itu kita hanya bisa menonton 3 kali saja, ini di luar biaya makan dan minum. Apalagi di tengah pandemi, tentu ada risiko tersendiri apabila kita nekat untuk menonton di bioskop,” ujar Try. 

Saksikan Review Film

Ada banyak orang yang tidak suka jika film yang akan ditontonnya dibocorkan atau istilah umumnya diberi spoiler. Tapi ternyata, ada beberapa orang yang justru lebih memilih untuk menyaksikan review film daripada menonton langsung film tersebut.

Meski terdengar aneh, hal ini adalah salah satu aktivitas kegemaran Andrean Syemmah. Remaja yang kini duduk di bangku SMA kelas 1 ini, mengatakan jika menyaksikan review film lebih menghemat waktu daripada menonton langsung.

“Sebelumnya saya memang suka menonton film. Tapi terkadang ada film yang jalan ceritanya lambat dan bertele-tele. Hal ini yang sering membuat saya bosan dan justru tidak menyelesaikan film tersebut,” jelasnya.

Untuk menonton video review film, ia biasanya menggunakan aplikasi YouTube dan rata-rata menonton 10 video review dengan durasi 15 menit per video.

ilustrasi kaum rebahan santai nonton film di rumah.
ilustrasi kaum rebahan santai nonton film di rumah. (QUARTZ)

Selain itu, tidak seperti film Indonesia kebanyakan, remaja yang suka menonton film Hollywood ini mengatakan jika film produksi Amerika cenderung membuat ending yang menggantung. Hal ini juga sering membuatnya tidak mengerti dengan jalan cerita, sehingga mau tidak mau harus mencari penjelasan di internet.

“Setelah hal ini terjadi beberapa kali, akhirnya saya memutuskan untuk menonton review film saja. Malah terkadang dari review tersebut, kita jadi lebih memahami jalannya sebuah film dan detail-detail tertentu yang tidak kita tangkap jika menonton langsung,” ungkapnya.

Selain dirasa lebih hemat waktu, Andrean juga mengatakan jika menonton review film juga lebih hemat biaya.

“Kebetulan saat ini saya adalah pelajar dan belum berpenghasilan. Kalau menonton film di layanan streaming, otomatis saya harus berlangganan. Ini di luar biaya akses internet. Sedangkan untuk menonton review film, biaya yang dikeluarkan hanya untuk budget internet. Kebetulan saya menggunakan WiFi di rumah. Jadi memang terbilang cocok dengan kantong pelajar,” pungkasnya. (Bella Evanglista)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved