Ekonomi dan Bisnis
Lakukan Pembaharuan, Berikut Ini Sejumlah Perubahan Produk dan Layanan Telkomsel
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Pembaruan Produk dan Layanan Telkomsel, setelah peluncuran identitas Telkomsel, layanan komunikasi ini mengadaka
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Pembaruan Produk dan Layanan Telkomsel, setelah peluncuran identitas Telkomsel, layanan komunikasi ini mengadakan virtual media update, Rabu (14/6/2021).
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah media serta narasumber GM Sales Digitalization Management Telkomsel Pamasuka, Eko Atmaja, dan GM Customer Care and Postpaid Consumer Management Telkomsel Pamasuka, Ratih S Pratiwi.
Berdasarkan keterangan Eko Atmaja, latar belakang perubahan logo serta brand dari layanan komunikasi yang sudah ada sejak 1995 tersebut, merupakan komitmen Telkomsel untuk menuju leadership in digital services.
"Pada tahun 2006, Telkomsel sudah menjadi leardership in broadband dengan diluncurkannya layanan 3G. Selanjutnya pada tahun 2014, kami kembali meluncurkan teknologi 4G. Sebenarnya pada tahun 2019, Telkomsel sudah mulai mencoba inovasi baru menyusul aktivitas masyarakat yang banyak dilakukan secara digital," jelasnya.
Adapun beberapa hal yang berubah menurut Eko adalah logo dan font type yang terinspirasi dari budaya Indonesia yaitu batik.
Baca juga: Membuka Lebih Banyak Peluang bagi Masyarakat, Telkomsel Perbarui Identitas Logo dan Produknya
Perubahan lain yang juga dilakukan adalah penambahan simbol portal pada logo Telkomsel.
"Variasi warna yang kami gunakan juga berubah, yaitu dengan penggunaan warna merah, putih, merah tua, kuning kecokletan, abu-abu dan biru. Dari sisi brand, Telkomsel kini juga berubah menjadi 2 pilihan layanan yaitu prabayar dan Halo," kata Eko.
Pembaharuan identitas ini menurutnya turut membawa 4 nilai yaitu integrity, empowering, purposeful, dan attracting.
"Ini adalah komitmen kami untuk menjadi layanan komunikasi yang transparan, jujur, no boundaries, senantiasa memenuhi kebutuhan pelanggan dan selalu menyedikan pilihan layanan yang menarik," ujarnya.
Di sisi lain untuk mendukung tujuan tersebut, Ratih S Pratiwi mengatakan, jika Telkomsel telah menyediakan 97 layanan Grapari di area Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Maluku.
"Ada beberapa layanan Grapari yang berada langsung di bawah Telkomsel, ada juga yang merupakan Grapari mitra namun tentu saja dengan penggunaan standar yang sama, serta ada satu Grapari Telkom Grup," jelas Ratih.
Baca juga: Telkomsel Perkenalkan Identitas Baru sebagai Simbol Perubahan untuk #BukaSemuaPeluang
Dari total 97 layanan Grapari tersebut, terdapat 493 pegawai yang siap mendukung Telkomsel untuk menjadi digital company.
"Selain itu, juga terdapat 99 unit My Grapari di 94 titik Grapari yang disediakan untuk pelayanan yang tidak memerlukan bantuan manusia. Dari total unit My Grapari tersebut, 44 unit terdapat di Kalimantan, 36 unit di Sulawesi, 17 unit terdapat di Papua dan Maluku," tuturnya.
Dengan adanya PPKM Darurat, jam operasional Telkomsel juga mengalami pengurangan dari jam 08.00 hingga maksimal 16.00.
"Kendati demikian Telkomsel juga telah menyediakan layanan virtual assistant melalui Whatsapp, Telegram, Line, dan Facebook yang berlaku selama 24 jam," jelasnya.
Ia pun berharap dengan adanya layanan tersebut, kebutuhan pelanggan Telkomsel tidak terganggu dan dapat terpenuhi.
"Kami selalu berkomitmen untuk memberikan terobosan terbaik, khususnya di tengah pandemi ini. Kami berharap pelanggan kami dapat mengoptimalkan seluruh layanan Telkomsel ini," pungkasnya. (*)