Mata Najwa
Mata Najwa Tadi Malam, Soal Penutupan Masjid, Ustadz Dasad: Yang Wajib Bisa Dihilangkan Saat Darurat
Mata Najwa tadi malam, soal penutupan masjid, Ustadz Dasad Latif: Yang wajib bisa dihilangkan saat darurat
TRIBUNKALTIM.CO - Materi seputar pandemi Covid-19 kembali menjadi pembahasan di tayangan Mata Najwa.
Pada edisi kali ini, Mata Najwa mengangkat tema Dilema Negeri +62
Kali ini, Najwa Shihab menampilkan beberapa fenomena di masyarakat terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.
Salah satunya adalah penutupan tempat ibadah yang menuai pro dan kontra.
Untuk membahas hal tersebut, Najwa Shihab mengundang Ustadz Dasad Latif.
Sebelumnya, ceramah Ustadz Dasad Latif viral menjawab pertanyaan mengapa masjid ditutup namun pasar dibuka.
Baca juga: Pantaskah Masjid Ditutup saat PPKM Darurat? Ustadz Dasad Latif Buka-bukaan di Mata Najwa Malam Ini
Diketahui, di masa PPKM Darurat ini, Pemerintah kembali melakukan sejumlah pembatasan, termasuk di rumah ibadah.
"Pembatasan dir rumah ibadah saat PPKM Darurat menuai kontroversi.
Bahkan ditentang sebagian pemuka agama.
Ceramah Ustadz Dasad Latif soal kenapa masjid ditutup, kenapa pasar dibuka viral," kata Najwa Shihab membuka perbincangan dengan Ustadz Dasad Latif.
Ustadz asal Sulawesi Selatan ini mulai menjelaskan terkait cara beragama yang tidak boleh didasarkan pada perasaan dan katanya-katanya.
"Pertama, Islam ayat pertama berita tentang baca, iqra, baca fenomena alam.
Dengan baca kita paham.
Beragama tak boleh didasarkan perasaan apalagi katanya-katanya," kata Ustadz Dasad Latif.
"Tetapi harus berdasarkan kajian ilmu.
Beribadah kebutuhan rohani, tapi wajib menjaga kelematan jiwa," katanya lagi.
Di masa darurat, menurut Ustadz Dasad Latif, hal wajib dalam ibadah pun bisa ditinggalkan, bila mengancam keselamatan jiwa.
Baca juga: Tema Mata Najwa Soroti Tabung Oksigen Langka, Atta Halilintar Galang Dana Bantu Pasien Covid-19
"Sekarang PPKM Darurat.
Namanya darurat, jangankan sunnah, yang wajib saja bisa ditiadakan kalau mengancam kemashlahatan jiwa.
Contoh sholat jumat, wajib, ibadah haji wajib, bahkan bagian Rukun Islam.
Tapi saat ada wabah, dan ada kajian keilmuan, data dan fakta ada, ternyata berkerumun bisa membahayakan jiwa.
Maka dua hal yang tadinya wajib bisa ditiadakan.
Ketika jiwa terancam, maka hukum-hukum ditoleransi," tegasnya.
Najwa Shihab pun menanggapi dengan menyebut bahwa kebijakan penutupan rumah ibadah dinilai warga sebagai bentuk diskriminasi.
Ustadz Dasad Latif pun mengakui kepercayaan publik kepada pemerintah harus dikembalikan.
Ustadz Dasad Latif pun mengaku memahami kelelahan publik yang sudah setahun lebih harus berkutat dengan pembatasan.
"Harus dikembalikan kepercayaan publik.
Kan publik sudah capek, sudah lelah.
Akhirnya dicari yang bisa membenarkan kelelahan itu.
Mencari konten-konten di medsos yang sesuai dengan kelelahan itu," katanya lagi.
Bahkan sebagian publik mengaitkan kebijakan pemerintah dengan motif politik.
Baca juga: Sikap JPU atas Vonis Jaksa Pinangki Disorot, Host Mata Najwa Ajak Warganet Tertawa Bareng
"Apa yang disampaikan ke pemerintah dibawa (dinilai publik bermuatan) ke politik," kata Ustadz Dasad Latif.
Ustadz Dasad Latif lantas menyinggung beberapa kejadian yang menurunkan tingkat kepercayaan publik.
"Kaya antigen bekas.
Kemudian ada jual beli kartu antigen di bandara. ini kejadian yang bisa menghancurkan kepercayaan," tuturnya.
Simak video lengkapnya
Diapresiasi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo
Video ceramah Ustadz Dasad Latif soal penutupan masjid mendapat apresiasi dari dua gubernur, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Anies Baswedan, ceramah Ustadz Dasad Latif merupakan pesan penting yang perlu direnungkan bersama.
Ia juga mengunggah penggalan video ceramah Ustadz Dasad Latif di akun Instagram pribadinya.
"Sebuah pesan penting untuk kita renungkan sama-sama. Renungan dari seorang ustad yang cerdas dan selalu mampu melihat masalah dari sudut pandang yang baru," tulis Anies dalam akun Instagram pibadinya, Jumat (9/7/2021).
Baca juga: Politisi PDIP Bongkar Pemda Jawa Banyak Uang tapi Takut Lockdown, Najwa Shihab Tanya Kemana Uangnya?
Hal yang sama juga dilakukan Ganjar Pranowo.
Ia menggunggah video penggalan ceramah dari Ustadz Dasad Latif yang memberikan pencerahan mengapa masjid ditutup dan pasar dibuka di masa PPKM Darurat.
Menurut Ganjar, ceramah tersebut sangat berguna agar masyarakat tidak tersesat di tengah banyaknya informasi yang tidak benar alias hoaks.
"Mari kita dengarkan ceramah ustad @dasadlatif1212. Saya doakan panjenengan sehat dan selalu bersemangat dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Jangan lupa bahagia ya?!" tulis Ganjar di akun Instagramnya.
Adapun dalam penggalan video, Ustadz Dasad Latif menjelaskan semua fungsi-fungsi masjid boleh dipindahkan dan dilaksanakan di rumah.
Maksudnya yakni salat berjamaah, berdoa, mengaji, zikir boleh dilaksanakan di rumah.
Baca juga: Jerinx SID Serang Najwa Shihab, Tantang Mata Najwa Undang 4 Orang Ini, Ada Jenderal Polisi Bintang 3
Tetapi fungsi-fungsi pasar tidak bisa dipindahkan ke rumah.
"Mau beli beras, tidak ada beras, apa beli di rumah sendiri. Kalau penjual beras tidak masalah, tapi orang lain? Kalau tutup semua dimana kita mau beli.
Dan tidak semua pasar dibuka hanya pasar tertentu," ujar Ustadz Dasad dalam ceramahnya. (*)