Virus Corona
KONDISI Ibu Hamil Positif Covid-19 yang Melahirkan di Halaman Rumah Bidan, Nasib Bayi dan Suaminya
Kondisi ibu hamil yang positif Covid-19 seusai melahirkan di halaman rumah bidan jadi sorotan, bagaimana nasib bayi dan suaminya?
TRIBUNKALTIM.CO - Kondisi ibu hamil yang positif Covid-19 seusai melahirkan di halaman rumah bidan jadi sorotan, bagaimana nasib anak dan suaminya?
Seorang ibu hamil di Klaten, Jawa tengah dinyatakan terpapar Covid-19 dan harus melahirkan di halaman rumah seorang bidan ketika sedang menunggu ambulans.
Kasus Covid-19 yang melonjak belakangan ini membuat banyak rumah sakit, termasuk di kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Hal ini membuat seorang ibu hamil harus melahirkan di tempat yang kurang layak.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kepada Ahli Waris Peserta Nakes yang Gugur Karena Covid-19
Si bayi lalu keluar saat mereka tengah menunggu ambulans datang, seperti dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Kronologi Ibu Hamil Positif Covid-19 Melahirkan di Halaman Rumah Bidan saat Tunggu Ambulans Datang
Ibu hamil positif Covid-19 di Klaten berinisial MR harus melahirkan bayinya di halaman rumah bidan.
MR merupakan warga Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
MR melahirkan di halaman rumah bidan Desa Basin yakni Semi Ota Priyani.
Beruntung ia selamat dan kondisinya sehat.
MR melahirkan lebih cepat dari Hari Perkiraan Lahir (HPL) yakni 24 Juli 2021.
Sementara si bayi lahir pada Senin (12/7/2021) pagi.
Baca juga: RS Kanujoso Djatiwibowo Gelar Webinar soal Isolasi Mandiri, Luar Daerah Wajib Karantina 5 Hari
Bidan Semi menyebut, sejak awal MR diminta untuk bersalin di rumah sakit.
MR memiliki komorbid diabetes militus dan hipertensi.
Dijelaskan Camat Kebonarum Mudzakir, sejak awal MR sudah diberi surat rujukan agar bisa bersalin di rumah sakit.
Namun kondisi rumah sakit saat itu penuh.
MR lalu pergi ke bidan desa.
"Pas hari H (melahirkan) rumah sakit semuanya penuh. Terus pas HPL mungkin sudah terasa mau melahirkan. Dia ke tempat bidan," kata Mudzakir, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Ini Persiapan dan Panduan saat Isolasi Mandiri di Rumah
Hal senada diceritakan oleh Semi Ota.
Ia telah berusaha menghubungi rumah sakit namun seluruh rumah sakit sedang penuh.
Semi lalu menghubungi pak lurah untuk meminta ambulans.
Namun ambulans tersebut tak kunjung datang.
MR akhirnya melahirkan di halaman rumah Semi Ota.
"Rumah sakit ternyata penuh. Terus menghubungi Pak Lurah minta ambulans tidak datang-datang. Akhirnya sambil menunggu ada ambulans ibu itu lahiran di tempat saya tidak bisa dirujuk," kata Semi dihubungi Kompas.com, Jumat (16/7/2021), mengutip Kompas.com.
Baca juga: Cara Menjalankan Isolasi Mandiri di Rumah bagi Pasien Covid-19, Siapkan 5 Hal Ini
MR melahirkan secara normal.
Kini ia dan bayinya bersama dua anaknya yang lain menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat Desa Basin.
Mereka diawasi oleh bidan desa setempat.
Sementara suami MR isolasi di rumahnya.
"Rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isolasi. Jadi biar nyaman MR bersama bayi dan dua anaknya di isolasi terpusat. Suaminya isolasi di rumah," terang Camat Kebonarum Mudzakir. (*)