Ibadah Haji

327 WNI Dapat Keistimewaan Bisa Jalankan Ibadah Haji Tahun Ini, Siapa Saja Mereka?

Berdasarkan data terdapat 327 WNI yang akan melaksanakan ibadah haji pada 1442 H.

Tribunnews/Bahauddin R Baso/ MCH 2019
Ribuan umat muslim melakukan thawaf mengelilingi Kabah usai shalat subuh di Masjidil Haram, Makkah, Kamis (11/7/2019). Tahun ini terdapat 327 WNI yang bisa melakaasnakan ibadah haji di masa pandemi Covid-19 

TRIBUNKALITM.CO - Tak semua Warga Negara Indoensia (WNI) tidak bisa melaksanakan ibadah haji tahun 2021.

Berdasarkan data terdapat 327 WNI yang akan melaksanakan ibadah haji pada 1442 H.

Mereka adalah WNI yang selama ini sudah menetap di Arab Saudi

Sebagaimana diketahui Arab Saudi membatasi ibadah haji tahun ini karena pandemi Covid-19 yang belum usia.

Melansir Tribunnews dalam artikel berjudul Lebih dari 320 WNI yang Tinggal di Arab Saudi jadi Jemaah Haji Tahun 2021  Arab Saudi mulai menggelar penyelengaraan ibadah haji 1442 H pada Sabtu (17/7/2021).

Tahun ini, kuota dibatasi hanya 60 ribu, serta dikhususkan bagi warga Arab Saudi dan ekspatriat yang sudah menetap di sana.

Baca juga: Batal Berangkat Tahun Ini, Calon Jemaah Haji Asal Tana Tidung Ogah Ambil Kembali Setoran BPIH

"Saat ini sudah terdata 327 WNI yang menjadi jemaah haji tahun ini."

"Mereka adalah WNI yang selama ini sudah menetap di Arab Saudi dan ikut mendaftar sebagai calon jemaah sesuai prosedur yang diberlakukan Saudi," terang Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, Jumat (16/7/2021).

Dikutip dari Kemenag.go.id, menurut Endang, jemaah yang sudah terdata ini terdiri atas unsur diplomat (KBRI dan KJRI), Pekerja Migran Indonesia (PMI), serta mahasiswa Indonesia dan sejumlah WNI lainnya yang sudah lama menetap di Saudi.

"Proses pendataan WNI yang berhaji tahun ini masih dilakukan. Data kita akan terus berkembang."

"Mungkin baru final saat wukuf di Arafah atau menginap di Mina."

"Jadi masih memungkinkan untuk terus bertambah," tandasnya.

Sebelumnya diketahui Pemerintah Arab Saudi memutuskan pelaksanaan haji tahun 2021 ini tetap terbatas untuk jemaah lokal.

Total hanya 60 ribu orang yang bisa mengikuti ibadah haji tahun ini seperti kuota yang ditetapkan Pemerintah Atab Saudi, terdiri dari warga negara Arab Saudi maupun para ekspatriat.

Bagi ekspatriat, tak ada batasan mereka harus berasal dari negara mana.

Namun, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa ikut melaksanakan ibadah haji.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Eko Hartono sejumlah syarat haji bagi WNI di sana untuk bisa ikut melaksanakan ibadah haji.

”Syarat-syarat (ibadah haji), belum haji dalam 5 tahun terakhir, tidak ada sakit kronis, sudah vaksin 2 kali atau 1 kali vaksin setelah 14 hari, atau sembuh dari Covid-19," kata Eko, Selasa (15/6/2021) lalu.

Eko mengatakan, sejauh ini ada sekitar 320 ribu WNI yang ada di Arab Saudi.

Sebanyak 168 ribu di antaranya berada di wilayah KJRI Jeddah.

Selain syarat-syarat yang sudah disebutkan Eko itu, Pemerintah Arab Saudi juga membatasi usia peserta haji.

Mereka yang diizinkan yakni yang berusia 18 hingga 65 tahun.

Kerajaan juga menerapkan gelaran haji dengan sistem paket.

Untuk tahun ini jemaah bisa dikenakan biaya sekitar 12 ribu hingga 16 ribu riyal atau Rp 45 juta hingga Rp 60 juta, tergantung paket yang dipilih.

Baca juga: Calon Jamaah Haji Asal Berau Bisa Ambil Kembali Uangnya

Arab Saudi Umumkan Penyelenggaraan Haji 2021 M Hanya untuk Warga Negaranya dan Ekspatriat

Penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M dilakukan terbatas.

Pemerintah Arab Saudi mengumumkan penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M hanya untuk warga negaranya dan ekspatriat yang tinggal di Arab Saudi.

Pengumuman tersebut disampaikan otoritas setempat pada Sabtu (12/6/2021).

Menurutnya, keinginan Kerajaan Arab Saudi untuk melaksanakan haji dengan aman dan nyaman.

"Haji diberikan kepada semua muslim di dalam Kerajaan Arab Saudi yang berasal dari semua warga negara dan menegaskan bahwa pengaturan ini semata-mata karena keinginan Kerajaan Arab Saudi untuk melaksanakan haji dengan aman dan nyaman," ungkap otoritas Arab Saudi, dikutip dari rilis KBRI Riyadh.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia terlebih dahulu memutuskan untuk batal memberangkatkan calon haji pada tahun ini.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut pemerintah akan berfokus pada penyelenggaraan haji tahun depan.

“Pemerintah Indonesia akan secara aktif dan lebih dini melakukan komunikasi dengan Pemerintah Saudi untuk mempersiapkan pelaksanaan haji jika tahun 2022 ibadah haji dibuka kembali,” ujar Yaqut, di Jakarta, Sabtu (12/6/2021), dikutip dari setkab.go.id.

“Pemerintah Saudi mengumumkan haji hanya dibuka untuk domestik dan ekspatriat saja. Dengan menimbang keselamatan dan keamanan jemaah dari ancaman Covid-19 yang belum reda. Sebagaimana Pemerintah RI, keselamatan dan keamanan jemaah, selalu menjadi pertimbangan utama,” ujar Menag.

“Jumlah kuota ditetapkan 60 ribu, ini jauh lebih banyak dibanding tahun lalu,” sambungnya.

Yaqut juga mengapresiasi Arab Saudi yang akhirnya menyampaikan keputusan resmi terkait penyelenggaraan haji 2021.

Keputusan ini menjadi pedoman yang jelas bagi umat muslim seluruh dunia, tidak hanya Indonesia, dalam konteks penyelenggaraan haji 1442 H.

“Keputusan ini menunjukkan Saudi menomorsatukan aspek keselamatan dan kesehatan jiwa jemaah. Dengan pembatasan ini, maka protokol kesehatan akan tetap bisa berjalan dengan baik sekaligus mengantisipasi potensi penularan wabah dengan jumlah yang masif,” ujarnya.

Baca juga: Arab Saudi Pastikan Pembatalan Haji 2021 Lain Karena Hubungan Internasional yang Buruk, Ini Sebabnya

Lebih lanjut Menag berharap, keputusan ini juga mengakhiri polemik atau munculnya informasi hoaks selepas pengumuman pembatalan keberangkatan jemaah haji Indonesia pada 3 Juni lalu.

“Keputusan Saudi senapas dengan semangat Indonesia yang ingin menjaga keselamatan jemaah. Diharapkan masyarakat untuk patuh menjaga protokol kesehatan agar Covid-19 segera tertangani sehingga jika tahun depan haji bisa dilaksanakan lagi kita sudah siap,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, mengajak semuanya untuk berdoa agar pandemi semua berlalu dan ibadah haji tahun mendatang dapat berjalan lebih baik.

“Mari sama-sama berdoa semoga pandemi segera berlalu. Ibadah haji tahun depan bisa berjalan dengan normal dan tenang kembali. Innallaha ma’ana,” pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved