Virus Corona di Kutim

Pembelajaran Jarak Jauh Masih Lanjut, Anggota DPRD Kutim Minta Disdik Evaluasi

Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menerbitkan surat edaran yang di dalamnya mengatur terkait kegiatan pendidikan.

Penulis: Syifaul Mirfaqo |
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO
Anggota DPRD Kutai Timur, Yan menyarankan agar pembelajaran jarak jauh dievaluasi. TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menerbitkan surat edaran yang di dalamnya mengatur terkait kegiatan pendidikan.

Tersemat ketentuan yang mewajibkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terselenggara secara daring atau online dalam surat edaran nomor 366/727/BPBD/VII/2021 tersebut.

Mencermati ketentuan ini, Anggota DPRD Kutai Timur, Yan satu suara dengan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten.

Memang masyarakat diimbau untuk mematuhi intruksi pemerintah dan Dinas Pendidikan untuk menunda pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka.

"Kita harus menuruti kebijakan pemerintah. Karena kita yang dewasa saja belum mampu menjaga diri kita dari penularan Covid-19, apalagi anak-anak," ujarnya, Senin (19/7/2021).

Baca juga: Kepala LPMP Kaltara Minta PTM Terbatas Tak Bikin Kondisi Makin Buruk

Kendati demikian, menurutnya, pemerintah tidak serta merta menunda pelaksanaan PTM saja, melainkan juga meningkatkan kualitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi tenaga pendidik.

Di samping pelaksanaan PTM yang tidak memungkinkan, pemerintah terkait perlu menggelar evaluasi dan memaksimalkan pembelajaran jarak jauh agar lebih efektif.

"Saya kira yang perlu dibenahi dari pembelajaran jarak jauh yang selama ini dilakukan di sekolah-sekolah," ujarnya pada TribunKaltim.co.

Evaluasi ini bermaksud supaya pembelajaran jarak jauh bisa lebih efektif dan materi yang diberikan pendidik lebih mudah dipahami oleh pelajar.

Keluhan utama orangtua dalam pembelajaran jarak jauh adalah kesulitan bagi anak didik untuk memahami materi yang diberikan oleh pendidik.

Bahkan tidak sedikit guru yang enggan mengajar karena tidak paham dalam penggunaan perangkat untuk pembelajaran jarak jauh.

Baca juga: Isran Noor Instruksikan Terkait PPKM Darurat, PTM dan Kerja Non-Esensial Digelar secara Daring

Yan menyarankan agar dinas terkait memberikan pelatihan-pelatihan dalam skala kecil dengan protokol kesehatan yang ketat bagi guru-guru yang belum begitu mahir dalam penggunaan gadget.

"Terutama guru-guru kita yang sudah lanjut usia, yang tidak begitu mengenal alat canggih zaman sekarang," ucapnya.

Melalui pelatihan ini, penyampaian materi bisa lebih menghemat waktu dan murid bisa memahami apa yang disampaikan oleh pendidik.

Selain itu, kualitas jaringan bagi masyarakat yang berada di kecamatan pelosok juga masih sangat terbatas sehingga menurunkan efektivitas pembelajaran.

"Ada beberapa kecamatan seperti di Sandaran dan di Busang yang jaringannya belum bagus. Mungkin hal itu yang kita soroti kembali agar PJJ lebih efektif," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved