Berita Nasional Terkini

Pengusaha Asal Samarinda Lawan Kartel Kremasi di Jakarta, Jusuf Hamka: Kami Layani 24 Jam

Pengusaha asal Samarinda itu memastikan Krematorium Cilincing, Jakarta Utara siap melayani permintaan warga 24 jam dengan harga terjangkau

TRIBUN KALTIM / NEVRIANTO HP
ORASI ILMIAH - Muhammad Jusuf Hamka jadi pembicara dihadapan ribuan wisudawan/i, serta tamu undangan pada upacara wisuda Diploma, Sarjana, Profesi dan Pascasarjana gelombang II, di Gor 27 September Unmul, Sabtu (29/6/2019). Kini, pengusaha asal Samarinda itu siap lawan kartel kremasi di Jakarta, Jusuf Hamka: Kami layani 24 jam. 

Hingga kini, kata dia, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta sedang mempelajari kemungkinan adanya fasilitas kremasi di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. Pasalnya sampai sekarang, Pemprov DKI Jakarta belum memiliki tempat kremasi sendiri sehingga mengandalkan pihak swasta.

“Pemprov tidak punya tempat kremasi, jadi sedang dipelajari supaya kami bisa mengendalikan dengn baik, dan memberikan harga yang terjangkau bagi masyarakat ke depannya,” katanya.

Seperti diketahui, sebuah pesan berantai tentang 'kartel kremasi' viral di pesan berantai masyarakat.

Warga yang mengatasnamakan bernama Martin asal Jakarta Barat, mengaku diperas Rp 65 juta oleh sindikat kartel kremasi untuk mengkremasi ibunya yang meninggal dunia di rumah sakit, Senin (12/7/2021).

Berdasarkan pesan yang diperoleh, Martin berujar, petugas Dinas Pertamanan dan Hutan (Distamhut) Kota DKI Jakarta sempat membantu mencarikan krematoriumnya.

Baca juga: Pemakaman Covid-19 dengan Metode Kremasi di Samarinda, Menghasilkan 2 Kg Abu

Kemudian Martin menghampiri orang yang mengaku dari Distamhut itu dan mereka menyampaikan bahwa paket kremasi dihargai Rp 48,8 juta.

"Nanti jenazah bisa segera dikremasi di Karawang, dan harus cepat karena RS lain juga ada yang mau ambil slot ini," kata Martin berdasarkan pesan berantai yang dikutip Warta Kota.

Mendengar kabar itu, Martin terkejut karena enam pekan lalu kakaknya yang meninggal dunia dan dikremasi, paket tersebut tidak sampai Rp 10 juta.

Lalu dua pekan kemudian besan kakaknya meninggal bersama anak perempuannya akibat Covid-19, paketnya Rp 24 juta per orang.

"Bagaimana harga bisa meroket begini tinggi dalam waktu singkat?," tanya Martin.

Baca juga: Terkuak, Ternyata Ini Alasan Kenapa Jenazah Henky Solaiman Akan Dikremasi & Abunya Dilarung ke Laut

Dia lalu berupaya menghubungi hotline berbagai krematorium di Jabodetabek. Kebanyakan tidak diangkat sementara yang mengangkat teleponnya mengaku sudah penuh.

"Kami menghubungi orang yang dulu mengurus kremasi kakak dan dapat keterangan bahwa memang segitu sekarang biayanya. Kemudian dia juga tawarkan Rp 45 juta, jenazah juga bisa segera dikremasi tapi besok (Selasa, 13/7/201) di Cirebon," ucapnya.

"Dari teman kami juga mendapat beberapa kontak yang biasa mengurus kremasi. Ternyata slot bisa dicarikan tapi ada harganya, bervariasi dari Rp 45 juta sampai Rp 55 juta," tambahnya.

Lantaran didesak RS agar jenazah bisa segera dipindahkan, akhirnya pihak keluarga putuskan memilih yang di Karawang.

Sayangnya petugas itu berdalih slot yang ada di sana telah diisi oleh orang lain.

Baca juga: Bawa Pesan Kematian Ribuan Burung Gagak Serbu Kota Wuhan, 1.357 Mayat Dikremasi Akibat Virus Corona

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved