Virus Corona di Tarakan
Walikota Tarakan Khairul Berpesan, Berdoa Dibarengi Jaga Protokol Kesehatan Covid-19
Walikota Tarakan, Khairul menjadi pengisi penceramah dalam kegiatan salat berjamaah Idul Adha di Masjdi Ar Rahman, Kelurahan Sebengkok, Kota Tarakan
TRIBUNKALTIM.COM, TARAKAN - Walikota Tarakan, Khairul menjadi pengisi penceramah dalam kegiatan salat berjamaah Idul Adha di Masjdi Ar Rahman, Kelurahan Sebengkok, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (20/7/2021).
Pada tahun sebelumnya, Walikota Tarakan, dr. Khairul, melaksanakan salat di Masjid Baitul Izzah Islamic Center Kota Tarakan.
Saat mengisi kutbah, Walikota Khairul sampaikan, momentum pelaksanaan salat Idul Adha kali ini ada beberapa hal yang bisa dipetik.
Perayaan Idul Adha, terlebih masih dalam kondisi pandemi Covid-19, tentu doa dan tawakkal harus dibarengi dengan upaya untuk, melawan dan menangkal virus.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Tarakan, Bertambah 81 Positif, Sepekan Kasus Aktif Tembus 244 Orang
Upaya-upaya inilah yang dianjurkan pemerintah seperti penerapan protokol kesehatan atau prokes 5M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
"Selalu saya sisipkan, baik saat khutbah Jumat, dan kemudian momen Idul Fitri dan Idul Adha, kami sampaikan. Setelah doa, dibarengi dengan upaya, yakni jaga prokes," ujarnya.
Dia melanjutkan, diperkirakan ada 150 titik yang melaksanakan salat Idul Adha di masjid-masjid serta lapangan.
Seperti di lapangan Pasar Tenguyun salah satunya.
"Izin ini kami kasih tapi kami minta bertanggung jawab dan jaga prokes," jelasnya yang kenakan kopiah hitam.
Baca juga: Tarakan Datangkan Vaksin Baru Jenis Moderna, Prioritas untuk Nakes yang Rawat Pasien Covid-19
Termasuk pengambilan daging kurban, biasanya terjadi kerumunan ada yang menonton saat proses penyembelihan.
Dalam hal ini, ia menegaskan kepada panitia untuk melarang warga menonton karena potensi menimbulkan kerumunan yang bisa menyebarkan Covid-19.
"Biasanya kan kalau ambil daging kurban kesempatan orang nonton potong sapi," ujarnya.
Persentase Kasus Covid-19
Ia menambahkan, peningkatan kasus saat ini diprediksikan berdasarkan data satatistik dunia, 10 persen penduduknya terpapar Covid-19.
Jika itu di Kota Tarakan, maka 10 persen dari 270 ribu penduduk yang terpapar Covid-19.
Saat ini di Kota Tarakan, kasus sudah mencapai di angka 6.000-an terkonfirmasi positif Covid-19.
"Sehingga dengan data ini, semestinya kita bisa mengantisipasi," tuturnya.
Baca juga: Dampak PPKM Darurat Saat Pendemi Covid-19, Tarakan Menunggu Alokasi Jatah Beras
Caranya dengan terapkan protokol kesehatan.
"Kita tidak tahu, di manapun bisa saja terpapar Covid-19, dan mungkin bisa jadi OTG," bebernnya.
Semua Bisa Berpotensi
Dalam hal ini semua harus dicurigai karena berpotensi. Termasuk dirinya sendiri.
Karena masa inkubasi virus dalam tubuh itu bisa sampai dua minggu.
"Paling lama sebulan. Kalau tidak pindah ke orang lain, pasti virusnya hanya berhenti di dia. Sehingga kita jangan terkaget-kaget. Bertindak jangan panik. Harus profesional dan terukur," tuturnya.
Persoalannya saat ini sudah diketahui. Yakni hanya pada masalah penerapan protokol kesehatan atau tidak.
Pembatasan tak Begitu Ketat
Jika penerapan protokol kesehatan ditaati, dilakukan secara baik, maka pandemi Covid-19 akan bisa teratasi.
"Hakkul yakin, semua bisa berlalu. Makanya kami minta masyarakat jaga prokes apapun aktivitasnya. Entah itu di seminar, sedang beribadah, ke acara pernikahan, aktivitas jual beli di pasar," tegasnya.
Karena saat ini, memang pembatasan tak begitu ketat.
Semua masih bisa beraktivitas. Berbeda di zaman saat masih PSBB.
Baca juga: Rumah Sakit Angkatan Laut Ilyas Tarakan Buka Layanan Vaksin Covid-19 Gratis Bagi Warga
Saat ini sudah ada penegakan hukum terkait disiplin protokol kesehatan.
Namun lanjutnya, aturan ini juga dari sisi petugas melakukan peneguran.
"Tidak ada kafe sampai ditutup. Hanya mengingatkan untuk penerapan prokes. Makanya kita terukur dan profesional. Karena masalahnya kita tahu," ujarnya.
Kalau masalahnya berjamaah maka bisa diberi jarak saja.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Tarakan, 4 Pasien Covid-19 Meninggal tak Ada Penyakit Bawaan
"Mudah-mudahan, ini bisa berakhirlah pandeminya," pungkas dr. Khairul. (*)