Berita Paser Terkini
Bupati Paser Fahmi Fadli Ingin Pelaksanaan Swab Antigen Tepat Sasaran agar tak Sia-sia
Beberapa minggu terakhir Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Paser lakukan Swab Antigen dadakan di beberapa tempat keramaian
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Beberapa minggu terakhir Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Paser lakukan Swab Antigen dadakan di beberapa tempat keramaian.
Bupati Paser dr. Fahmi Fadli menilai, swab antigen dadakan yang dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 tidak tepat sasaran.
"Membuang-buang rapid test kita saja, harusnya dilakukan secara tepat sasaran dan terarah," singgungnya, saat ditemui usai Pelantikan BPD di Kantor Desa Tapis. Kamis (22/7/2021).
Swab antigen dilakukan, sambung Fahmi, saat adanya masyarakat yang terindikasi terpapar Covid-19.
Baca juga: Dapur Umum di Gang Seratai Paser, Penuhi Kebutuhan 92 Warga yang Isolasi Mandiri Covid-19
Jika ditemukan adanya indikasi tersebut, disitulah baru dilakukan 3T (testing, tracking, dan treatment).
Ditelusuri keluarganya, kemana dia pergi, itulah yang harus dilakukan 3T, bukan yang ujug-ujug kumpul, jadi tidak terarah.
"Ibaratnya hanya mencari-cari saja, tidak tepat," jelasnya.
Untuk itu Bupati Paser menginginkan, agar pelaksanaan swab antigen dilakukan secara tepat sasaran, jika hal itu terus berlanjut maka akan sia-sia.
"Iya itu tadi, mumpung kita ini (Kabupaten Paser) masih sedikit yang positif Covid-19, belum sampai ribuan hanya ratusan saja," katan Fahmi.
Baca juga: 11 Staf DPRD Penajam Paser Utara Terpapar Covid-19, Kantor Terapkan WFH Sepekan
Dari informasi yang diperoleh, positif Covid-19 di Kabupaten Paser hanya banyak ditemukan Orang Tanpa Gejala (OTG), di antaranya gejala ringan hingga sedang.
Bupati Fahmi beranggapan, kalau 3T dilakukan dengan benar dan terarah, maka akan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Saya pikir penyebaran Covid-19 bisa diputus mata rantainya, tapi kalau acak-acak begitu, dilakukan swab antigen mungkin 10 orang belum tentu ada yang positif Covid-19," cetusnya.
Namun jika ada indikasi sesorang yang terpapar Covid-19, lanjut Fahmi, baru kemudian dilakukan testing, tracking dan treatment.
Baca juga: Dengan Tetap Patuhi Prokes, Bupati Paser Perbolehkan Masyarakat Salat Idul Adha di Masjid
"Baik keluarganya, teman-temannya, maupun kemana dia mobilisasi, itupun ditelusuri, yang harusnya dilakukan 3T supaya efektif dan efisien, tidak membuang swab antigen seperti itu," tegasnya.
Ia menilai, hal itulah yang seharusnya dipantau dan dilakukan monitoring, bagaiamana orang terindikasi postif Covid-19 melakukan mobilisasi.