Tersebar di 3 Provinsi, Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan PLN UIP Kalbagtim Dapat 4 SLO

PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP Kalbagtim) berhasil mendapatkan empat sertifikat layak operasi (SLO) pada proyek

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Diah Anggraeni
HO/PLN UIP Kalbagtim
PLN UIP Kalbagtim berhasil mendapatkan empat sertifikat layak operasi untuk proyek infrastruktur ketenagalistrikan pada kinerja semester I 2021. Hal ini menandakan bahwa pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang telah selesai dapat dioperasikan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. 

TRIBUNKALTIM.CO - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP Kalbagtim) berhasil mendapatkan empat sertifikat layak operasi (SLO) untuk proyek infrastruktur ketenagalistrikan (PIK) pada kinerja semester I 2021.

Hal itu menandakan bahwa pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang telah selesai dapat dioperasikan guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik.

Baca juga: Laporkan Pembangunan Proyek PIK, PLN UIP Kalbagtim Sowan ke Gubernur Kaltim

Adapun proyek yang telah mendapatkan SLO tersebar di Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan dengan rincian satu proyek pembangkit listrik dan tiga proyek penambahan Kapasitas trafo (uprating) pada gardu induk (GI).

Untuk diketahui, setiap instalasi ketenagalistrikan wajib memiliki SLO.

Dijelaskan melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan, SLO adalah bukti pengakuan formal suatu instalasi tenaga listrik telah berfungsi sebagaimana kesesuaian persyaratan yang ditentukan dan dinyatakan siap dioperasikan.

General Manager PLN UIP Kalbagtim, Muhammad Ramadhansyah menjelaskan, terbitnya SLO pada proyek ketenagalistrikan PLN berkat kerja sama yang baik antara pihak internal dan eksternal seperti PLN Pusat Sertifikasi dan Direktorat Jendral Ketenagalistrikan Kementerian ESDM.

Dengan terbitnya SLO, seluruh proyek ketenagalistrikan yang telah mencapai tahap penyelesaian kini dapat beroperasi secara komersial.

Pada PIK pembangkit listrik, PLTU Malinau unit 2 yang terletak di Malinau Utara akhirnya menerima SLO pada 8 Mei 2021 lalu, menyusul PLTU Malinau Unit 1 yang sebelumnya telah menerima SLO pada tanggal 20 Desember 2020.

Dengan masuknya PLTU Malinau Unit 2 akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Kabupaten Malinau di mana daya mampu sebelumnya 12,35 MW, praktis akan bertambah menjadi 15,35 MW dengan beban puncak 8,6 MW.

Selanjutnya terdapat 3 proyek gardu induk di mana salah satunya berada di Kaltim, yaitu penambahan kapasitas trafo (ekstension) sebesar 30 MVA pada GI 150 kV Sanga-Sanga di Kabupaten Kutai Kartanegara yang menerima SLO pada 15 April 2021.

Ada pula 2 SLO pada GI 150 kV (uprating) berkapasitas 60 MVA yang terletak di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Barikin Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan yang terbit pada 8 Juni 2021 lalu.

Baca juga: GM PLN UIP Kalbagtim Tinjau Proyek SUTT 150kV Tanjung Redeb - Tanjung Selor

Saat ini, Sistem Kelistrikan Barito memiliki cadangan daya sebesar 113,4 MW dengan daya mampu sebesar 836,8 MW dan beban puncak sebesar 723.4 MW.

"Kami berharap dengan terbitnya SLO ini dapat menjadi bukti nyata komitmen PLN untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan bagi negeri, namun perjuangan belum selesai, kami mohonkan dukungan selalu," tutup Ramadhan.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved