Berita Samarinda Terkini
Sakit Hati Ditolak 6 Rumah Sakit di Samarinda, Akhirnya Dibawa Ambulans ke Kantor Gubernur Kaltim
Sakit hati kakaknya yang sakit ditolak 6 rumah sakit di Samarinda, keluarga langsung meminta ambulans membawanya ke kantor Gubernur Kalimantan Timur.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Rita Noor Shobah
Saat itu, kata dia, tiba-tiba ambulansnya masuk ke Kantor Gubernur Kaltim dengan suara sirine yang terdengar nyaring.
"Sehingga kami kaget karena masuk ke sini," ungkap Kadir.
Kecewa pada Rumah Sakit
Belum reda perasaan kaget petugas jaga, seorang ibu-ibu keluar dari ambulans dan berteriak mengeluhkan kondisi keluarganya yang sedang sakit.
Bahkan mau menurunkan keluarganya yang sedang sakit di ambulans ke pelataran kantor Gubernur Kaltim.
Hal ini dilakukan karena kekecewaan terhadap rumah sakit yang menolak memberi pelayanan kepada keluarganya.
"Jadi teriak-teriak lah itu keluarga. Dia mengeluhkan bahwa keluarganya sakit, dan meminta agar bisa dilayani dan diperiksa. Kalau memang Covid-19 oke kami akui. Tapi jangan ditolak begini ucap pihak keluarga ke kami," kata Kadir.
Baca juga: Samarinda Bukan Masuk PPKM Level 4, Polisi Tegaskan Pola Penyekatan Tetap Berlangsung
"Tadi katanya mereka sudah ditolak 5-6 rumah sakit tadi. Salah satunya yang terakhir itu RS Dirgahayu. Tadi disebutkannya 6 rumah sakit," imbuh Kadir.
Kadir pun mengambil inisiatif bersama teman-temannya yang sedang berjaga membantu sang ibu mencari rumah sakit.
"Karena saya juga pernah ikut pengantaran, maka kami bantu antarkan tetapi tidak bisa dibantu sepenuhnya," katanya.
Ke Rumah Sakit Atma Husada tanpa APD yang layak.
"Setelah sampai Alhamdulillah direspon baik oleh pihak keamanan dan medis di sana," kata Kadir.
Dan sempat bercerita, akhirnya pihak keluarga merasa berterima kasih karena sudah dibantu.
Dari cerita sang ibu keluarga pasien, Kadir mengetahui bahwa hasil tes usap (swab) belumlah diketahui.
Namun pihak keluarga menyayangkan, mengapa anggota keluarganya ditolak dan tidak diperiksa terlebih dulu.