Berita Samarinda Terkini
Sakit Hati Ditolak 6 Rumah Sakit di Samarinda, Akhirnya Dibawa Ambulans ke Kantor Gubernur Kaltim
Sakit hati kakaknya yang sakit ditolak 6 rumah sakit di Samarinda, keluarga langsung meminta ambulans membawanya ke kantor Gubernur Kalimantan Timur.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Rita Noor Shobah
"Kalau tadi cerita (ibu itu) hasil swabnya belum keluar. Cuma jangan dikatakan langsung bahwa ini Covid-19. Karena kalau saya lihat kondisi beliau itu memang nafasnya sudah sesak. Cuma kami tidak tahu, kalau pihak keluarga maunya diperiksa dulu, jangan ditolak atau apapun," beber Kadir.

Keluarga Sakit Hati
Siti Sumirah, warga Argamulya, Kota Samarinda ini, ialah pihak keluarga pasien yang geram karena ditolak rumah sakit saat membawa anggota keluarganya, dan video dia meluapkan kekesalan.
Video ini pun sempat viral di media sosial.
Saat ditemui TribunKaltim.co, dia mengungkapkan alasan mengapa membelokkan ambulans ke kantor Gubernur Kaltim.
"Itu rasa sakit hati saya karena lihat kakak saya ditelantarkan begitu saja. Tidak dilayani seperti layaknya pasien lainnya. Pasien lain dilayani kenapa kakak saya tidak," ucapnya saat ditemui TribunKaltim.co, Kamis (22/7/2021) petang.
Dia membeberkan saat ke RS Dirgahayu, RSUD IA Moeis, RS SMC, RS Bhakti Nugraha, RS Hermina kakaknya ditolak.
Hanya RSUD AW Sjahranie yang belum sempat dia datangi.
"Alasan penolakan karena habis tidak ada tempat, serta oksigen tidak ada. Terus saya bilang saya bawa oksigen, mau berapa akan saya kasih. Tetapi mereka menolak bahkan tidak mau melihat pasiennya. Jadi mereka hanya bilang tidak ada," tegas Siti Sumirah.
Mengenai alasan mengapa ke kantor Gubernur Kaltim, Siti Sumirah mengaku hendak menemui Gubernur Isran Noor agar melihat kondisi anggota keluarganya.
Baca juga: Walikota Andi Harun Terbitkan Instruksi Baru, Samarinda Perpanjang PPKM Mikro hingga 25 Juli 2021
"Maksud saya ke sana tadi untuk ditemukan kepada pak Gubernur biar lihat pasien ini seperti apa. Bisa-bisanya ditelantarkan begini dan jika tidak ditangani bisa mati di dalam perjalanan nanti, Itu saja," ucapnya.
"Untung ada RS Atma Husada Mahakam yang menolong sama petugas satpol PP tadi," imbuhnya
Siti Sumirah pun berucap terima kasih banyak sama kepada anggota Satpol PP karena sudah mengarahkannya.
Perihal ambulans jenazah yang dipakai membawa kakaknya, Siti Sumirah menjelaskan bahwa dalam kondisi darurat dia bingung mencari bantuan.
Hanya ambulans jenazah tetangganya yang dia lihat, dan akhirnya bersedia membawa kakaknya mencari fasilitas kesehatan terdekat guna mendapat perawatan intensif.