Berita Regional Terkini

Tak Suka Depan Rumahnya Dilalui Orang, Oknum Anggota DPRD Pangkep Bangun Tembok Setinggi 3 Meter

Tak suka depan rumahnya dilalui orang lain, oknum Anggota DPRD Pangkep, Sulawesi Selatan membangun tembok setinggi 3 meter.

Tribun-Timur
Fasilitas umum yang ditutup di Ance Dg Ngoyo, Masale, Panakkukang, Makassar. Oknum Anggota DPRD Pangkep membangun tembok setinggi 3 meter menutup fasilitas umum gara-gara tak suka depan rumahnya dilalui orang lain. 

TRIBUNKALTIM.CO - Tak suka depan rumahnya dilalui orang lain, oknum Anggota DPRD Pangkep, Sulawesi Selatan membangun tembok setinggi 3 meter.

H Amiruddin, Anggota DPRD Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan nekat menutup fasilitas umum dengan tembok tinggi di salah satu gang, yang ada di Jl Ance Dg Ngoyo, Panakkukang, Kota Makassar.

Jalan yang ditutup itu salah satunya merupakan akses para tahfiz menuju masjid.

Baca juga: VIRAL! Tolak Pemakaman Cara Prokes, Keluarga di Situbondo Ini Ambil Paksa Jenazah Peti Dihancurkan

Bahkan, sebelumnya, ia juga disebut sempat mengancam menggunakan parang.

Aksi oknum anggota DPRD Pangkep ini pun membuat protes warga.

Bahkan warga juga sudah melaporkannya ke Walikota Makassar.

Menurut warga,  Amiruddin tak suka jalan depan rumahnya dilalui, seperti dilansir dari Tribun-Timur.com dalam artikel berjudul Oknum Legislator PAN Tega Usir para Tahfiz di Masale Pakai Parang, juga Tutup Akses ke Masjid

Ketua RT 2, RW 5 Kelurahan Masale, Muh Ilyas Kunta baru saja menerima keluhan warganya terkait penutupan fasum di salah satu gang, yang ada di Jl Ance Dg Ngoyo, Panakkukang, Kota Makassar.

Baca juga: VIRAL! Pria Tunanetra Disebut Didenda karena Masker Melorot, Pengunggah Video Minta Maaf

Dari laporan warga yang ia terima, oknum yang menutup fasilitas umum (jalan) tersebut, dilakukan oleh H Amiruddin, seorang anggota DPRD Kabupaten Pangkep.

"Pak Amir (H Amiruddin) yang tutup itu fasum, saya juga sudah lapor ke Pemkot mengenai persoalan ini," ujar Ilyas, Jumat (23/7/2021).

Ia menjelaskan, sebelum penutupan gang ini telah terjadi perselisihan antar warga dengan H Amiruddin.

Menurut dia, legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini tidak suka jika ada pihak yang melintas di depan rumahnya.

Pasalnya, kondisi jalan yang di tutup itu terlihat buntu.

Baca juga: VIRAL Rumah Pelakor Dicoret-Coret Sama Anak Istri Sah, Didukung Netizen, Cek Kesaksian Tetangga

"Iya memang di situ buntu jalanannya, cuma rumah yang membelakangi gang itu juga punya pintu belakang. Jadi tidak bisa semena-mena tutup aksesnya orang, ini kan fasum," katanya.

Penutupan fasum yang dilakukan Amiruddin sendiri, dengan cara membangun dinding tembok dengan tinggi sekitar 3 meter.

Hal ini tentu telah menyalahi aturan, meski pada posisinya jalan tersebut adalah buntu, namun itu tidak menjadi hak bagi Amiruddin.

"Pak Danny (Wali Kota Makassar) juga sudah terima laporan kami, dan tembok itu harus dibongkar," katanya.

Ia mengungkapkan, yang menjadi perhatian dan membuat warga setempat prihatin dengan adanya penutupan fasum ini, karena akses tersebut adalah akses para Tahfiz saat hendak menuju ke masjid.

Fasilitas umum yang ditutup di Ance Dg Ngoyo, Masale, Panakkukang, Makassar
Fasilitas umum yang ditutup di Ance Dg Ngoyo, Masale, Panakkukang, Makassar (Tribun-Timur)

"Jadi begini, bangunan yang ditutupi oleh temboknya Pak Amir ini bukan rumah tinggal, tetapi rumah Tahfiz ( Rumah Tahfidz Nurul Jihad ), di sana para anak yatim belajar agama.

Di pintu belakang rumah itu juga aksesnya anak panti kalau mau ke masjid, kasihan. Masa tidak ada rasa mendidikmu, apalagi kau seorang wakil rakyat," katanya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua LPM Masale, Faisal Suyuti.

Menurut Faisal, Amiruddin tidak suka jalan depan rumahnya dilalui para Tahfiz, meski pun tujuannya ke masjid.

"Tidak suka ini, dilalui depan rumahnya. Padahal itu fasum bukan miliknya," kata Faisal.

Baca juga: VIRAL! Mantan Anggota Dewan Mengaku Matanya Buta Akibat Ditusuk Petugas PPKM, Ini Fakta Sebenarnya

Yang parahnya lagi, beberapa insiden pengancaman dilakukan oleh Amiruddin kepada para Tahfiz agar tidak melintas di depan rumahnya.

"Pernah ada anak Tahfiz diusir (pakai) parang, dari situ anak ini lapor ke polisi. (Polsek Panakkukang) karena trauma. Dia (Amir) tidak suka ini anak- anak beraktivitas depan rumahnya," ujarnya.

Kejadian ini pun membuat warga setempat kecewa dengan sikap Amiruddin dan sepakat untuk membongkar.

"Warga sudah mau bongkar itu tembok, cuma karena ini fasum, kami serahkan ke pihak kecamatan untuk mengambil solusi," Faisal menambahkan.

Ditambahkan Faisal, Amiruddin ini jarang menempati rumahnya di Jl Ance Dg Ngoyo, karena aktivitasnya banyak dihabiskan di Pangkep.

H Amiruddin hingga saat ini belum dapat di konfirmasi. Wartawan Tribun Timur berupaya melakukan konfirmasi atas insiden tersebut. (*)

Berita Regional Terkini Lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved