Capaian Vaksinasi Masih Sangat Minim, Bupati Berau Sri Juniarsih Minta Stok Vaksin ke Pusat

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Bupati Berau Sri Juniarsih masih terus melakukan peninjauan terhadap sejumlah kegiatan vaksin di Berau.

Seperti pelaksanaan vaksinasi di Kodim 0902 Berau dan Polres Berau yang dilaksanakan pada 4 lokasi berbeda secara bersamaan, salah satunya di Polres Berau dan Pasar Sanggam Adji Dilayas.

“Kami bersama rombongan Forkopimda dan Wakil Bupati melakukan kegiatan peninjauan untuk mengetahui bagaimana antusiasme masyarakat, kondisi lapangan serta mengetahui capaian yang ada,” jelasnya, Minggu (25/7/2021).

Dia menjelaskan untuk jumlah di Polres Berau tersedia sebanyak 2.500 vaksin dan di Pasar Sanggam Adji Dilayas sebanyak 200 vaksin.

Diketahui, jumlah vaksin yang diberikan sebanyak 850 dosis kepada masyarakat umum, kendati tidak sedikit juga dipergunakan untuk vaksin kedua.

Baca juga: Di Tengah PPKM Level 4, Beberapa Perusahaan Batubara Konsultasi Soal PHK ke Disnakertrans Berau

“Tentu saja untuk masyarakat umum ya, sudah khusus untuk mereka, dan antusiasme mereka sangat tinggi sekali,” tuturnya.

Sri Juniarsih mengemukakan, pelaksanaan vaksinasi di Berau untuk mengejar capaian yang ada, dibantu dari banyak pihak, yakni seperti Polri, TNI serta Pemkab Berau itu sendiri.

Sebelumnya, pada rapat Evaluasi PPKM Level 4 yang diikuti oleh Pemkab Berau dan sejumlah kabupaten/kota lainnya, Sri Juniarsih menegaskan kepada pusat untuk meminta stok vaksin, agar capaiannya semakin tinggi.

Sesuai dengan data yang dia terima dari Dinas Kesehatan, capaian untuk vaksin pertama baru sebanyak 12 persen dan yang kedua hanya sebanyak 9 persen.

“Saya sudah meminta dan mencari alokasi untuk Berau ya, kita berharap bersama-sama untuk stok itu bisa dikabulkan karena kondisinya memang sudah darurat,” ucapnya.

Baca juga: Evaluasi PPKM Level 4, Besar Kemungkinan akan Diperpanjang di Berau, Tunggu Instruksi Menteri

Sementara itu, selaku Kepala Daerah Berau, tidak bosan dirinya mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni menjaga jarak dan saling menjaga diri dimulai dari diri sendiri.

“Jika tidak ada keperluan mendesak, lebih baik untuk stay at home (tinggal di rumah) ya,” tuturnya. (*)