Virus Corona di Nunukan
Imbas PPKM Diperpanjang Omzet Cafe & Resto di Nunukan Merosot 70 persen, Belasan Karyawan Dirumahkan
Imbas perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro di Kabupaten Nunukan, omzet 93 Cafe & Resto berkurang 70 persen d
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Imbas perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro di Kabupaten Nunukan, omzet 93 Cafe & Resto berkurang 70 persen dan belasan karyawan terpaksa dirumahkan.
Owner 93 Cafe & Resto di Nunukan, Andi Fajrul mengatakan, omzet perusahaan bak 'terjun bebas', lantaran sulit sekali mengejar cuan.
Bagaimana tidak, sesuai Surat Edaran (SE) nomor 6 Satgas Covid-19 Kabupaten Nunukan, batas jam operasional cafe untuk melayani makan di tempat hanya sampai pukul 20.00 WITA.
Selebihnya, menggunakan sistem take away atau bungkus dan bawa pulang.
"Selama PPKM ini, omzet kami berkurang 70 persen tiap bulan. Pelanggan yang menggunakan sistem take away sedikit sekali, karena orang lebih suka makan di tempat. Pelanggan banyak datang makan di tempat bersama keluarga. Mereka suka sama suasana cafe ini," kata Andi Fajrul kepada TribunKaltara.com.
Baca juga: Skema Aturan PPKM Darurat di Bontang, Warung Makan dan kafe Boleh Beroperasi 24 Jam
Apalagi saat tiba weekend, lanjut Andi, pelanggan 93 Cafe & Resto, mulai ramai berdatangan usai salat magrib.
"Biasanya kalau malam Sabtu dan malam Minggu itu hampir Rp 7 juta kami peroleh. Hari biasa, kami dapatkan Rp 4-5 juta per hari. Sekarang ini nggak sampai Rp 1 juta per hari. Sebelum PPKM sebulan itu kami bisa dapat Rp 100 juta, tapi masih kotor.
Adanya PPKM hampir 60 persen hilang. Belum dikurangi gaji karyawan, biaya listrik Rp 5 juta per bulan, pajak, dan lainnya," ucapnya.
Bahkan, kata Andi, ia terpaksa merumahkan belasan pekerjanya selama adanya PPKM.
Hal itu disebabkan jam operasional cafe untuk melayani makan di tempat hanya sampai pukul 20.00 WITA.
"Kalau total karyawan yang kami pakai 30 orang, dari pagi sampai malam. Sekarang 13 orang sudah kami rumahkan. Waiters yang biasa shift malam kita pakai 4-5 orang sekarang sisa 1 orang. Karena kegiatan malam hanya melayani take away saja," ujarnya.
Baca juga: BPBD Berau Ancam Cabut Izin Kafe yang Langgar Jam Malam
Ia menambahkan, kadang-kadang sampai pukul 21.00 WITA sudah tidak ada take away lagi.
Padahal layanan take away sampai pukul 10.00 WITA.
"Bahkan kadang take away hanya dua menu, seharga Rp 18 ribu, kami tetap antar juga. Walaupun jarak dari cafe kami cukup jauh. Karena kami mau menumbuhkan minat orang untuk take away," tuturnya.
Beri Diskon 10 Persen hingga Gratiskan Jasa Kurir