Aplikasi
Jokowi Diminta tak Pakai WhatsApp Gara-gara Spyware Pegasus, Hati-hati Data-data bisa Disadap
Jokowi diminta tak pakai WhatsApp gara-gara spyware Pegasus lantaran banyak data-data yang bisa disadap. Apa dan bagaimana cara kerja spyware Pegasus?
TRIBUNKALTIM.CO - Gara-gara spyware Pegasus buatan Israel, Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) diminta tak pakai WhatsApp lantaran banyak data-data yang bisa disadap
Di dunia maya, perangkat lunak spyware Pegasus buatan NOC Grup, perusahaan Israel kembali jadi perbincangan.
Kabarnya, sejumlah kepala negara, aktivis, politisi, dan jurnalis jadi target spyware Pegasus.
Karenanya, Presiden Jokowi diminta untuk tidak menggunakan WhatsApp lantaran banyak data yang dapat disadap.
Simak apa spyware Pegasus, data yang bisa disadap, dan cara kerjanya dalam artikel ini.
Total ada 50.000 nomor ponsel yang menjadi sasaran potensial perangkat pengintai Pegasus berdasarkan laporan Amnesty International dan Citizen.
Jumlah tersebut termasuk 10 perdana menteri, tiga presiden, dan seorang raja yang disebut menjadi target Pegasus.
Dengan mempertimbangkan ancaman penyadapan lewat aplikasi WhatsApp, Pratama Persadha, pemerhati keamanan siber sekaligus kepala Lembaga Riset Siber CISSRec menyarankan agar presiden dan pejabat penting negara, termasuk Presiden Jokowi, untuk tidak lagi menggunakan WhatsApp sebagai media telekomunikasi.
Baca juga: Ganti Ponsel? Cara Back Up Chat WhatsApp agar Pesan WA Tidak Hilang
Aplikasi WhatsApp dianggan menjadi pintu masuk spyware Pegasus yang paling mudah untuk menyadap ponsel.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Pratama mengatakan, "Bila menilik malware Pegasus, cukup dengan panggilan WhatsApp, ponsel penerima sudah terinfeksi, bahkan tanpa harus menerima panggilannya.
Dengan metode yang sama dan mengirimkan file lewat WhatsApp, juga bisa menyebabkan peretasan," katanya.
Pratama menyontohkan, salah satu kasus yang sempat ramai beberapa waktu lalu, yakni peretasan iPhone milik Jeff Bezos pada 2020.
iPhone milik bos Amazon itu dikabarkan diretas melalui WhatsApp.
Awal Mula Spyware Pegasus
Tahun 2016 lalu, spyware Pegasus versi pertama ramai jadi perbincangan lantaran menjangkit perangkat menggunakan metode spear phishing, alias teknik manipulasi supaya korban meng-klik tautan (link) berbahaya yang berisi spyware Pegasus.
Kini, penyebaran Pegasus semakin canggih seiring dengan berjalannya waktu.