Berita Nasional Terkini
Respon Mengejutkan Anies Baswedan Soal Meme Dirinya Makan di Warteg Saat PPKM Level 4, Waktu Habis
Respon mengejutkan Anies Baswedan soal meme dirinya makan di warteg saat PPKM level 4, waktu habis
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Anies Baswedan kembali jadi perbincangan di dunia maya.
Meme Anies Baswedan sedang makan di warteg di masa PPKM level 4 atau PPKM Darurat viral di media sosial.
Diketahui, makan di rumah makan dibatasi hanya 20 menit di daerah zona PPKM level 4.
Tak disangka, Anies Baswedan pun memberikan respon mengejutkan terkait meme dirinya yang viral tersebut.
Angka kasus baru Covid-19 di Jakarta diketahui berangsur mengalami penurunan.
Sebelumnya, kasus baru Virus Corona di Jakarta menyentuh angka 12 ribu per hari.
Baca juga: Ribuan Warga Anies Baswedan Dilaporkan Meninggal Saat Isoman, Wagub DKI Jakarta Bakal Cek Datanya
Saat ini, Jakarta masih menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4.
Dilansir dari Tribun Jakarta dalam artikel berjudul Tanggapi Meme 'Pak Anies Waktu Makan Sisa 9 Menit 8 Detik', Gubernur DKI Jakarta: Bisa! Insya Allah, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi meme dirinya yang belakangan viral terkait peraturan waktu makan.
Diketahui, batas waktu makan di tempat dalam peraturan baru PPKM level 4 banyak menuai reaksi masyarakat.
Di daerah yang menerapkan PPKM level 4, waktu makan di tempat berlangsung selama 20 menit.
Sementara di daerah yang menerapkan PPKM level 3, makan di tempat hanya boleh 30 menit.
Setelah peraturan ini dibuat dan diumumkan ke masyarakat, banyak meme yang bermunculan di media sosial bahkan grup WA.
Satu di antara meme yang menarik perhatian Gubernur DKI Jakarta terkait peraturan waktu jam makan di warung.
Pasalnya meme itu memperlihatkan foto Anies Baswedan sedang makan di warung tegal (warteg).
Foto ini dirasa pas melihat reaksi Anies Baswedan yang sedang makan seolah terburu-buru untuk menghabiskan lauknya.
Sedangkan di sebelah foto Anies Baswedan terlihat ada seorang wanita yang biasa menjadi co-host di satu acara televisi.
Dalam meme tersebut, wanita itu terlihat memegang stopwatch dengan waktu menunjukan 09:08.
Meme guyonan itu diunggah akun Twitter @alpokatmentega dengan menuliskan sebuah caption.
"Pak Anies, waktu bapak untuk menghabiskan makanan sisa 9 menit 8 detik!" tulis akun tersebut dikutip TribunJakarta.com, Selasa (27/7/2021).
Tak disangka, meme itu rupanya ditanggapi langsung oleh Anies Baswedan.
Mulanya, Anies Baswedan terlihat me-retweet unggahan tersebut menggunakan akun Twitter pribadinya.
Setelah itu, Anies Baswedan langsung memberikan komentar.
"Bisa! Insya Allah," tulis @aniesbaswedan.
Sontak saja, postingan ini banyak menghibur warganet.
Hingga berita ini diturunkan, ada 5 ribu orang yang memberi tanda suka dan seribu lebih orang me-retweet kembali.
Banyak juga warganet yang memberikan komentar lucu.
ferlifengky: Pak Gub , gimana kalo penjaga wartegnya lemot , apakah ada perpanjangan waktu 3 menit ?
resicaroko: Yang jadi pertanyaan adalah waktunya dihitung pas baru masuk, atau pas duduk, atau pas makanan datang?
ryan_ega: Triknya gini pak, pas waktu sdh tinggal 1 menit lg
Bapak keluar dulu
Baru masuk lg
Baca juga: KPK Segera Panggil Anies Baswedan, Dalami Dugaan Korupsi Lahan di DKI Jakarta
Ribuan Warga Jakarta Meninggal Saat Isoman?
Dilansir dari Wartakota.com dalam artikel berjudul LaporCovid-19 Ungkap 1.214 Warga Jakarta Wafat Saat Isoman, Wagub DKI: Semoga Tidak Sebesar Itu, Pemprov DKI Jakarta bakal memvalidasi data koalisi warga LaporCovid-19, yang menyebut 1.214 warga Ibu Kota meninggal saat menjalani isolasi mandiri.
Jumlah sebanyak itu berdasarkan pendataan LaporCovid-19 sampai 22 Juli 2021.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pemerintah daerah terus berusaha semampunya dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Ibu Kota.
Tidak hanya menyediakan fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19, pemerintah juga menyediakan obat gratis yang dapat diperoleh warga yang menjalani isoman melalui telemedisin.
Ariza berpandangan, penanganan dan penanggulangan Covid-19 harus melibatkan semua pihak, tidak hanya pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Peran serta masyarakat sangat menentukan keberhasilan dalam menanggulangi Covid-19.
“Memang perlu kerja sama semua pihak tidak hanya Satgas, tapi komunitas, ormas, dan masyarakat itu sendiri harus kompak dan saling tolong menolong,” kata Ariza di Balai Kota DKI, Jumat (23/7/2021).
Menurut Ariza, masyarakat juga harus saling peduli kepada tetangga maupun kerabatnya yang tengah menjalani isoman.
Jangan sampai masyarakat baru mengetahui kondisi mereka ketika keadaannya kritis.
“Jadi nanti datanya (LaporCovid-19) akan kami cek kebenarannya, saya sendiri belum tahu data itu. Semoga tidak sebesar itu ya,” tuturnya.
Analis Data LaporCovid-19 Said Fariz Hibban sebelumnya mengungkapkan, DKI Jakarta menjadi provinsi yang warganya paling banyak dilaporkan meninggal dunia di luar rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
Hal itu dikatakan Said dalam jumpa pers melalui YouTube LaporCovid19, Kamis (22/7/2021).
Dia merinci, warga yang meninggal saat isoman di Jakarta Barat mencapai 156 orang, Jakarta Pusat ada 162 orang, Jakarta Utara ada 204 orang, Jakarta Selatan ada 289 orang, dan Jakarta Timur ada 403 orang.
Data tersebut dihimpun oleh Lapor Covid-19 dari berbagai sumber dengan metode crowdsourcing.
Mulai dari laporan warga ke kanal aduan LaporCovid-19, pemberitaan media massa, dan laporan dari sumber lain yang terverifikasi.
Baca juga: Cara Anies Baswedan Beri Semangat Tenaga Kesehatan Tuai Pujian, Gubernur DKI: Mereka Terpapar Covid
Selain data yang dihimpun sendiri, LaporCovid-19 juga menapat data resmi dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta terkait jumlah pasien Covid-19 yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri.
Berdasarkan data dari Dinkes DKI, ada 1.161 orang meninggal dunia di luar rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
Jumlah itu lebih kecil dari yang dihimpun Lapor Covid-19.
“Data ini baru saja saya dapatkan hari ini dari rekan di Dinkes DKI,” ungkap Said.
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 561.384 orang per 22 Juli 2021, dan sebanyak 79.032 orang meninggal. (*)