Virus Corona di Kutim
Umroh Dibuka dengan Syarat Karantina di Negara Lain, Kemenag Kutim Prediksi Biaya Membengkak
Pemerintah Arab Saudi kembali membuka peluang bagi jamaah di berbagai negara termasuk Indonesia untuk melaksanakan ibadah umroh
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemerintah Arab Saudi kembali membuka peluang bagi jamaah di berbagai negara termasuk Indonesia untuk melaksanakan ibadah umroh.
Akan tetapi, terdapat persyaratan khusus bagi jemaah yakni harus menjalani masa karantina selama dua pekan di negara lain sebelum memasuki Arab Saudi.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kutai Timur, H Nasrun saat diwawancarai TribunKaltim.co melalui seluler, Rabu (28/7/2021).
"Umroh itu saya juga baru dengar bahwa itu mau dibuka. Tapi kan itu salah satu persyaratannya harus karantina," ujarnya.
Baca juga: Gedung Pelayanan Haji dan Umroh akan Dibangun di Kutai Timur, Bertingkat Dua dan Nilainya Rp 3,8 M
Kendati demikian, ibadah umroh tidak ditangani langsung oleh Kantor kementerian daerah melainkan melalui biro travel yang menyediakan jasa pemberangkatan.
Kata dia, Uumroh itu kan tidak ditangani secara langsung oleh kemenag.
"Karena umroh itu yang nangani travel-travel yang sudah secara legal mendapat izin dari kemenag," ucapnya.
Biro travel ini yang mengakomodir keberangkatan jamaah secara teknis mulai dari negara asal, negara singgah untuk karatina selama dua pekan.
Baca juga: Mendapat Ampunan Dosa hingga Berpahala Umroh, Ini Keutamaan Mengerjakan Sholat Dhuha, Bacaan Niatnya
Kemudian selanjutnya ke Negara Arab Saudi.
Ia memastikan, biro travel yang memberangkatkan umroh pasti mempertimbangkan adanya kebijakan karantina 14 hari di negara lain tersebut.
Sebab dengan adanya karantina 14 hari ini, tentu ada penambahan biaya akomodasi.
Tentu saja ini menyebabkan pembengkakan harga dari sisi keberangkatan umroh bagi jemaah.
Baca juga: Dampak Kasus Covid-19 di Kutai Timur Melonjak, RSUD Kudungga Kehabisan Vitamin D
Maka untuk teknis keberangkatannya tentu dikondisikan oleh pihak travel.
"Tapi yang jelas secara biaya pasti naik, kalau saya prediksi," tutupnya. (*)