Berita Samarinda Terkini
Akhir Kisah Anak Anggota DPRD Samarinda yang Acungkan Jari Tengah ke Petugas saat Razia
Belakangan diketahui pemilik cafe tersebut adalah anak salah satu anggota DPRD Samarinda.
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus pemilik cafe di Samarinda yang mengacungkan jari tengah saat dirazia petugas menjadi viral di media sosial.
Belakangan diketahui pemilik cafe tersebut adalah anak salah satu anggota DPRD Samarinda.
Pria yang berstatus mahasiswa itu akhirnya datang memenuhi panggilan dari Polresta Samarinda.
Di Kantor polsisi yang bersangkutan meminta maaf atas aksinya beberapa waktu sebelumnya.
Jumat (30/7/2021) sore, dua pemuda pengelola kafe milik anak anggota DPRD Samarinda, Abdul Rofik memenuhi panggilan polisi di Polresta Samarinda.
"Iya betul (kami panggil mintai keterangan), yang bersangkutan juga minta maaf," tutur Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman melalui Kasat Reskrim Kompol Andika Dharma Sena, Jumat (30/7/2021) seperti dikutip dari TribunKaltim.co.
Baca juga: AKHIRNYA Anak Anggota DPRD Samarinda yang Acungkan Jari Tengah ke Satpol PP Minta Maaf
Dua pemuda yang berstatus mahasiswa tersebut memenuhi panggilan polisi terkait peristiwa yang terjadi saat razia PPKM Level, Selasa (27 /7/2021) lalu.
Keduanya dimintai keterangan terkait acungan jari tengah ke arah petugas yang dilakukan salah seorang pemuda yang bernama Muhammad Daffa (19).
Saat razia PPKM Level 4 tersebut, Daffa yang berdiri tepat di sebelah saudara laki-lakinya itu terlihat tidak menggunakan masker saat malam operasi yustisi, dengan pedenya mengacungkan jari tengah.
Gestur tersebut tertangkap kamera Tim Satgas yang melakukan sidak.
Kedua pemuda anak anggota DPRD Samarinda ini menyampaikan permohonan maaf setelah memberikan keterangan kepada polisi.
Muhammad Daffa, pemuda kelahiran Samarinda, 20 September 1997 mengaku ketika Tim Satgas datang dan salah satu dari anggota Satpol PP memberitahukan adanya aturan PPKM Level IV, dia hanya bersikap biasa saja.
Namun Daffa mengakui sempat mengeluarkan gestur tangan jari tengah yang diakuinya secara tidak sengaja tertangkap kamera salah satu Tim Satgas.
"Diakui oleh dia (pelaku), akibat gestur tersebut menjadi viral.
Selanjutya bentuk dan tanggung jawabnya merasa bersalah karena akibat ekspresi secara reflek jari tengah tersebut menjadi ribut di media sosial.