Ekonomi dan Bisnis

Kiat Mahasiswa Unmul Samarinda dalam Berbisnis Tanpa Modal, Peluang Usaha Bagi Pelajar

Ada begitu banyak bisnis tanpa modal yang dapat Tribunners praktikan, Sabtu (31/7/2021).

Editor: Budi Susilo
HO/Regoods_id
Pelaku usaha dropshipper telah digeluti oleh Revy Aditya sejak tahun 2017. HO/Regoods_id 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Bisnis tanpa modal tentunya bukan sesuatu yang mustahil dilakukan.

Ada begitu banyak bisnis tanpa modal yang dapat Tribunners praktikan, Sabtu (31/7/2021).

Salah satunya adalah dengan menjadi dropshipper.

Dropshipper adalah model bisnis di mana penjual hanya memasarkan dan menjual barang milik pihak lain tanpa perlu membelinya terlebih dahulu.

Baca juga: Buka Peluang Usaha, Diskoperindag Berau Latih Warga Cara Membuat Kue Cantik dan Enak

Bisnis model ini terbilang minim risiko, karena penjual hanya perlu menjual barang yang dipesan dan dibayar sebelumnya oleh pembeli.

Usaha inilah yang telah digeluti oleh Revy Aditya sejak tahun 2017.

"Sebelumnya saya memang tidak memiliki latar belakang bisnis, hanya sekedar keisengan belaka untuk menambah uang jajan," ujar anak muda yang akrab disapa Revy ini kepada TribunKaltim.co.

Pilihannya untuk menjadi dropshipper diambil Revy lantaran ia memang belum memiliki pemasukan untuk melakoni bisnis dengan modal, mengingat saat ini Revy sendiri masih berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Mulawarman Kota Samarinda, jurusan Teknik Kimia.

Baca juga: Durian Berlimpah di Kubar, Yayuk Yapan Dorong Masyarakat Jadikan Peluang Usaha

Mengambil nama Regoods, pemuda Toraja ini menjual berbagai produk, yakni seperti:

- Sepatu,

- Masker,

- Meja lipat,

- Tote bag,

- Case handphone.

Revy pun tidak perlu mengeluarkan modal untuk tempat usaha, karena dirinya memasarkan produk tersebut lewat akun Instagramnya.

"Saya memang memiliki beberapa penjual yang saya tahu menyediakan produk yang asli dan bagus," tegasnya. 

Jadi bisa dibilang mereka ini merupakan penjual tangan pertama yang produknya dia beli.

"Ketika ada pelanggan yang memesan barang tertentu di Regoods," jelasnya.

HASIL PRODUK - Model barang yang dijual. Barang tersebut merupakan buatan orang lain lalu dijula pihak lain atau istilahnya dropshipper. HO/Regoods_id
HASIL PRODUK - Model barang yang dijual. Barang tersebut merupakan buatan orang lain lalu dijula pihak lain atau istilahnya dropshipper. HO/Regoods_id (HO/Regoods_id)

Penghasilan yang Diraih

Terkait omzet, Revy mengatakan jika penghasilannya dari bisnis tersebut memang tidak besar namun masih layak untuk dilakukan.

"Omzet memang belum besar, tapi lumayan menambah uang jajan untuk seorang mahasiswa seperti saya," katanya.

Lebih dari itu, usaha seperti ini juga menjadi pengalaman bagi anak muda untuk memiliki kemampuan bisnis.

Baca juga: Peluang Usaha Paling Menjanjikan di Tahun 2020

"Tanpa harus mengeluarkan modal dan minim risiko," ujar Revy.

Tanpa Ganggu Aktivitas Belajar

Diakui Revy, berjualan dengan sistem ini tidak mengganggu aktivitas kuliahnya sama sekali.

Terbilang cukup santai, ia mengatakan jika usaha jenis ini cocok dilakoni oleh mahasiswa dan pemula yang baru merintis bisnis.

Kendalanya hampir tidak ada. Tapi sejak PPKM, pengiriman memang agak terlambat.

Selain itu untuk barang yang sampai di rumah, perlu disemprot hand sanitizer terlebih dahulu.

Baca juga: Jangan Hanya Jadi Penonton di Ibu Kota Negara Baru, Cari Peluang Usaha

"Hal seperti ini tidak pernah saya rasakan sebelum adanya pandemi," ungkap Revy.

Selain itu, mahasiswa yang kini tengah disibukan dengan PKL dan persiapan penelitian ini menjelaskan jika ia tidak memiliki strategi khusus dalam menjalankan model bisnis dropshipper.

Hampir tidak ada strategi khusus sebenarnya. Hanya saja mungkin yang harus dilakukan oleh dropshipper adalah mencari penjual first hand yang menjual barang berkualitas.

Karena banyak sekali kasus penipuan terkait kualitas barang terjadi di marketplace.

Baca juga: Pilar Terpenting Dalam Perekonomian, Pemerintah Dorong UMKM Go Digital dan Go Global

"Sekali kita menjual barang dengan kualitas buruk, maka akan sangat berdampak bagi bisnis kita," lanjutnya mahasiswa kelahiran tahun 2000 ini.

Untuk meminimalisir risiko tersebut, Revy biasanya memesan barang dari penjual yang sebelumnya pernah ia lakukan pembelian.

"Misalnya saya pernah membeli barang di market place dan kualitasnya bagus, maka barang-barang dari penjual itu yang akan saya tawarkan ke pelanggan," ujarnya. 

Selain itu, dropshipper juga harus rajin melihat tren atau produk yang banyak menjadi incaran saat ini serta jeli membandingkan harga dari penjual satu dengan yang lain.

Baca juga: Diskusi Publik BEM UMKT, Walikota Samarinda Andi Harun Berupaya Jaga Ekonomi Saat PPKM Level 4

Memang terlihat sedikit merepotkan. Tapi bisnis model ini cukup layak dilakukan.

"Karena hanya memerlukan usaha untuk menggulir laman-laman di marketplace," tutup Revy. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved