Virus Corona di Nunukan

2 Petugas Paskibraka Nunukan Kantongi Hasil Swab Antigen Reaktif

Dua perempuan yang bertugas sebagai Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Kabupaten Nunukan, memiliki hasil swab antigen reaktif, Senin (2/8/2021).

TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS
Sebanyak 52 peserta Paskibraka mengikuti swab Antigen di halaman mes BKPSDM Nunukan, Senin (2/8/2021) pagi. TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Dua perempuan yang bertugas sebagai Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Kabupaten Nunukan, memiliki hasil swab antigen reaktif, Senin (2/8/2021).

Kabid Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Nunukan, Rina Dwi Juliati, mengatakan, pagi tadi pihaknya mendapat kabar dua peserta Paskibraka asal Sebatik memiliki hasil swab Antigen reaktif yang dilakukan secara mandiri.

Diketahui, dua peserta tersebut terdiri dari satu Paskibraka kabupaten dan satu lagi Paskibraka provinsi.

Sehingga, total peserta dari Nunukan yang akan diberangkatkan untuk persiapan pengibaran bendera pusaka di ibukota provinsi hanya 9 orang.

Sementara, untuk satu peserta perempuan Paskibraka kabupaten yang juga reaktif, sudah diganti dengan peserta dari SMAN 1 Nunukan, sesuai hasil perankingan saat seleksi.

Baca juga: Tumbuh dan Besar di Malaysia, Baltasar Akui Bangga Lolos Seleksi Paskibraka Nunukan

"Satu peserta Paskibraka provinsi gagal berangkat. Karena sebelumnya anak itu ada gejala, setelah dia swab Antigen mandiri, reaktif. Sehingga saat ini lagi isolasi mandiri di Sebatik. Sesuai SOP dari provinsi, kalau positif langsung cancel berangkat," kata Rina Dwi Juliati kepada TribunKaltara.com.

"Untuk Paskibraka kabupaten juga ada pengurangan satu orang dari Sebatik. Mungkin karena kondisinya batuk dan flu, swab hasilnya reaktif. Tapi tidak melaporkan sebelumnya, begitu kami hitung kurang satu orang. Jadi kami ganti sesuai hasil perankingan," ucapnya.

Menurutnya, pagi tadi pihaknya dibantu oleh Dinas Kesehatan Nunukan untuk melakukan swab Antigen terhadap 52 peserta Paskibraka.

Rina mengaku, pihaknya perlu memastikan kesehatan peserta Paskibraka sebelum dilakukan karantina sampai 18 Agustus mendatang.

"Kami harus pastikan kondisi anak betul-betul sehat sebelum dilakukan karantina di Mes BKPSDM. Untuk Paskibraka Nunukan hari ini juga mereka karantina. Makanya semua bawa koper berisi perlengkapan diri. Untuk yang provinsi besok berangkat dari Nunukan ke Tarakan, lalu Tanjung Selor," ujarnya.

Selama karantina, kata Rina, peserta dilarang untuk dikunjungi oleh orang tua atau keluarga.

Baca juga: Jelang HUT ke-76 Kemerdekaan RI, 35 Pelajar di Paser Ikut Pembukaan Diklat Paskibraka

Hal itu dilakukan untuk mencegah agar kesehatan peserta selama karantina tidak terganggu.

"Apalagi Nunukan sudah ada varian Delta dan kita lagi PPKM level 4. Sehingga kewaspadaan diri perlu ditingkatkan. Jadi hanya panitia dan pelatih yang sudah tercatat untuk bertugas yang boleh berada di mes," tuturnya.

Tak hanya itu, Rina membeberkan sebelumnya Satgas Covid-19 melalui BPBD sudah melakukan sterilisasi mes dengan menyemprotkan cairan disinfektan di sekitar lokasi karantina dan tempat latihan peserta.

"Satu kamar nanti ada 4 orang. Ada yang 5 orang, tapi kami kurangi lemarinya. Jadi betul-betul sesuai Prokes," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved