Virus Corona

Jarang yang Tahu, Dokter Tak Anjurkan Pasien Covid-19 Isoman Gunakan Oksigen di Rumah, Ini Alasannya

Jarang yang tahu, Dokter tak anjurkan pasien Covid-19 isoman gunakan oksigen di rumah, ini alasannya

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Shiri menangis saat mengantre oksigen, di Jalan Veteran, Kota Pontianak, Kalbar, Kamis 22 Juli 2021 siang WIB. Sang bunda yang membutuhkan oksigen meninggal dunia saat Shiri mengantre. 

3. Mengalami nyeri dada, kesulitan bernapas

Dokter memperingatkan bahwa kesulitan bernapas, atau mengalami nyeri dada akut secara tiba-tiba mungkin merupakan tanda kerusakan paru-paru terkait Covid-19 yang parah, atau ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) yang merupakan tanda gagal paru-paru.

Baik itu tanda ringan atau fatal, ARDS dan komplikasi terkait mungkin merupakan tanda peradangan di paru-paru dan dapat menimbulkan dampak yang bertahan lama, seperti jaringan parut paru-paru.

Oleh karena itu, perhatian segera diperlukan.

4. Tanda-tanda infeksi lain mulai terlihat

Komplikasi paru-paru atau dada dapat memicu penyakit lain dan infeksi yang mematikan untuk datang.

Misalnya seperti sepsis, yang dapat terjadi ketika virus masuk ke aliran darah dan mulai menyerang jaringan sehat di tubuh, termasuk jantung dan paru-paru.

Sepsis juga dapat merusak sinkronisasi dan koordinasi antara berbagai organ, vital untuk fungsi kita dan membuatnya sangat sulit.

Dalam beberapa kasus yang parah, ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen juga.

Jika Anda mengalami gejala yang berhubungan dengan penurunan fungsi vital dan tidak melihat penurunan gejala lainnya, konsultasikan dengan spesialis.

Pasien berisiko tinggi juga harus terus memantau dan mengevaluasi parameter vital mereka.

5. Badai sitokin

Badai sitokin, yang merupakan tanda sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang organ dan sel sehat juga bisa menjadi tanda komplikasi pernapasan.

Ini terutama terjadi ketika pertahanan tubuh bekerja terlalu keras dalam menghilangkan virus dari organ, dan membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan kerusakan lain, bersama dengan Covid-19.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang bertahan lama dan fungsi yang terganggu, yang juga disebut superinfeksi. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved