Berita Kaltara Terkini
Menteri Bahlil Sebut Bakal Ada Investasi Besar di Kaltara, Ini Bocorannya
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan Kaltara akan kebanjiran investasi besar. Tak tanggung-tanggung nilai investasi mencapai miliaran dola
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan Kaltara akan kebanjiran investasi besar. Tak tanggung-tanggung nilai investasi mencapai miliaran dollar AS.
Menurut Menteri Bahlil, investasi di Kaltara itu nantinya akan bergerak di sektor energi terbarukan.
Ditanyakan mengenai hal tersebut, pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPMPTSP Kaltara, membenarkan akan adanya investasi besar di Kaltara.
Menurut Kabid Perencanaan Promosi dan Kerja Sama Penanaman Modal DPMPTSP Kaltara Hasan Basri, salah satu bentuk investasi ialah penanaman modal asing atau PMA dengan negara asal yang akan berinvestasi ialah Australia.
Lewat perusahaan Fortescue Future Industries atau FFI dan perusahaannya di Indonesia bernama PT Indonesia Fortescue Infrastructure.
Baca juga: Besar Peluang Investasi di Kaltara, Pjs Gubernur: Tapi Perlu Langkah Strategis untuk Gaet Pemodal
"Ya salah satunya itu, kalau kita lihat arahnya ke sana, untuk PMA itu baru Australia, itu FFI, kalau di Indonesia dia PT Indonesia Fortescue Infrastructure," kata Hasan Basri, Kamis (5/8/2021).
Hasan Basri mengatakan, perusahaan asal Australia tersebut akan menanamkan modalnya untuk membangun pembangkit listrik tenaga air atau PLTA di dua wilayah, yakni di Bulungan dan Malinau.
"Mereka nanti mengelola energi ramah lingkungan dalam hal ini PLTA di Bulungan dan Malinau," terangnya.
Terkait progres investasi, pihaknya mengungkapkan telah disepakati nota kesepahaman atau MoU antara pihak FFI dengan Pemprov Kaltara.
Sehingga pihaknya belum mengetahui secara rinci terkait lokasi PLTA dan rincian nilai investasi di Kaltara.
Baca juga: Kedubes Australia Gali Informasi Potensi Investasi di Kaltara
"Mereka baru MoU, belum sampai feasibility study, konsep kerjasamanya baru diajukan masih dalam pembahasannya dalam tim," katanya.
"Tapi kita belum tahu lokasi persisnya di mana, karena mereka belum memaparkan hasil studinya, kalau MoU sudah, MoU itu pintu kesapahaman untuk kerja sama, dan untuk nilainya belum ada di proposal," terangnya.
Lebih lanjut pihaknya memastikan, membuka diri terkait rencana investasi besar di Kaltara, dan akan memberikan pelayanan dan insentif yang baik mengingat sektor energi di Kaltara sangat besar dan mampu berkontribusi besar terhadap perekonomian Kaltara.
"Prospek sektor energi kita bagus, mulai dari batubara sampai energi terbarukan, artinya peluang kita di sektor energi cukup luas dan bagus dan bisa menopang ekonomi daerah," ucapnya.
"Untuk di daerah kita welcome, kita siapkan kemudahan-kemudahan seperti landasan hukum, termasuk memfasilitasi aturan tata ruang agar nanti tidak tumpang tindih," tuturnya. (*)