Berita Nasional Terkini
Tidak Masuk Strategi Jokowi, Anies Baswedan Beber Vaksinasi Covid-19 Kedua Tak akan Dipercepat
Tidak masuk strategi Jokowi, Anies Baswedan beber Vaksinasi Covid-19 kedua tak akan dipercepat
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak akan melakukan percepatan suntikan vaksin kedua Covid-19.
Menurut Anies Baswedan, vaksin tahap kedua tak masuk dalam strategi percepatan Vaksinasi yang dicanangkan Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
Diketahui, Jakarta sudah melampuai jumlah Vaksinasi yang ditargetkan Pemerintah Pusat.
Sebelumnya, Jakarta ditarget melaksanakan vaksin Virus Corona sebanyak 7,5 juta orang di akhir Agustus.
Namun, di akhir Juli, target vaksin tersebut sudah terlampaui.
Baca juga: Ribuan Warga Jakarta Meninggal Saat Isoman, Anies Baswedan Bongkar Penyebab Sekaligus Solusinya
Sebelumnya, Anies Baswedan menuturkan strategi vaksinasi yang dilakukan DKI Jakarta sehingga bisa mencapai target yang dicanangkan Presiden.
Dilansir dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, vaksinasi Covid-19 dosis kedua tidak akan dilakukan percepatan seperti penyuntikan vaksin dosis pertama.
Pasalnya, dosis kedua harus mengikuti penjadwalan sesuai dengan vaksin yang disuntikan.
"Nanti soal fase (dosis) kedua itu soal penjadwalan. Misalnya kalau disuntik AstraZeneca harus menunggu 12 minggu, nggak bisa dipercepat," ucap Anies Baswedan dalam rekaman suara, Kamis (5/8/2021).
Karena itu, kata dia, dosis kedua tidak termasuk dalam strategi percepatan vaksinasi seperti yang diminta Presiden Joko Widodo.
"Jadi makanya saya komentari suntikan kedua bukan strategi percepatan.
Karena jadwalnya tergantung jenis vaksin," tutur Anies Baswedan.
Alasan kedua, vaksin dosis pertama harus tuntas terlebih dahulu untuk seluruh warga.
Agar kekebalan untuk seluruh warga bisa tercipta secara menyeluruh sembari menunggu jadwal vaksinasi dosis kedua bagi yang sudah menerima dosis pertama.
"Kita kejar dulu vaksin pertama, karena untuk mendapatkan fase kedua itu yang fase pertama harus menjangkau seluruh penduduk," ucap Anies Baswedan.
Data di Jakarta per 4 Agustus, vaksinasi sudah menjangkau 7.918.732 orang untuk dosis pertama.
Sedangkan dosis kedua baru mencapai 2.984.244 orang saja.
Strategi Anies Baswedan
Dilansir dari Wartakota.com dalam artikel berjudul Presiden Jokowi Minta Akhir Agustus, Anies Klaim Lebih Cepat Satu Bulan Vaksinasi Tembus 7,5 Juta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim, program vaksinasi saat ini telah menembus 7,5 juta orang lebih.
Tidak hanya melampaui target, tapi pelaksanaannya juga lebih cepat dari yang dipatok Presiden RI Joko Widodo yang meminta DKI melakukan vaksinasi kepada 7,5 juta orang sampai akhir Agustus 2021.
“Alhamdulillah, kita lebih cepat satu bulan dari target jadwal yang sudah ditetapkan.
Lebih dari 7,5 juta vaksin dosis pertama dan 2,5 juta vaksin dosis kedua telah diberikan di Jakarta.
Saya ingin sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan vaksinasi ini,” kata Anies Baswedan berdasarkan keterangannya pada Sabtu (31/7/2021).
Menurut Anies Baswedan, keberhasilan target yang lebih cepat satu bulan dari tenggat waktu ini, merupakan hal baik yang harus diapresiasi.
Terlebih melibatkan berbagai pihak dari pemerintah pusat, lembaga vertikal, pihak swasta hingga masyarakat.
Berdasarkan yang dia punya sampai Sabtu (31/7/2021) pelaksanaan vaksinasi untuk dosis satu telah dilakukan kepada 7.507.340 orang.
Sedangkan dosis kedua telah diberikan kepada 2.667.299 orang, dan dosis ketiga khusus untuk tenaga kesehatan sebanyak 3.547 orang.
Anies Baswedan lalu menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, dan BNPB yang sangat mendukung dalam kegiatan vaksinasi ini.
Termasuk kepada lembaga yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Jakarta, seperti Polda, Kodam, Kejati, dan Pemprov DKI.
Mereka secara kompak bekerja sama, dengan memiliki target yang sama, bersinergi, berkolaborasi, dan saling mengisi, saling menopang, untuk kegiatan vaksinasi ini.
Selain rasa terima kasih, apresiasi juga diberikan kepada pihak swasta yang ikut mendukung vaksinasi dengan mengadakan sentra-sentra vaksin, mobil vaksin keliling, juga berbagai organisasi sosial yang ikut serta di dalam gerakan vaksinasi.
Serta, apresiasi kepada para tenaga kesehatan, para petugas publik, relawan yang telah dan terus bekerja menyukseskan vaksinasi.
“Karena, vaksinasi ini melibatkan warga, saya ingin sampaikan terima kasih kepada warga Jakarta yang antusias mengejar vaksinasi, mendatangi, memenuhi sentra-sentra vaksin setiap harinya, dan menjalankan ini semua dengan tertib,” kata Anies Baswedan.
Baca juga: Alasan Anies Baswedan Marah Besar ke Penjahat yang Dibekuk Polda Metro Jaya, Permintaan ke Kapolda
Jakarta Sudah Lewati Fase Genting
Dilansir dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim Jakarta telah berhasil keluar dari situasi genting pandemi Covid-19.
Pasalnya, keterisian Instalasi Gawat Darurat (IDG) di berbagai rumah sakit di Jakarta telah berkurang signifikan dibanding bulan lalu.
“Kondisi di rumah sakit kini semakin terkendali karena kapasitas tempat tidur isolasi IGD hingga ICU tersedia,” ujar Anies Baswedan melalui akun Instagramnya, Senin (26/7/2021).
Anies Baswedan mengaku sudah mengunjungi dua rumah sakit, yakni RSUD Budhi Asih dan RSKD Duren Sawit, dan keduanya menunjukkan situasi yang membaik.
Situasi pada Senin pagi itu di RSKD Duren Sawit, kata Anies, berbeda dibanding ketika dirinya mengunjungi rumah sakit tersebut satu bulan yang lalu.
“Saat itu RS begitu penuh, bahkan selasar depan IGD pun dipenuhi oleh pasien yg antre masuk ke dalam IGD, kamar rawat inap dan ICU.
Kini, selasar IGD itu sudah kosong, pasien dapat langsung masuk ke IGD.
Situasi ini serupa di begitu banyak RSUD di Jakarta”.
Anies mengajak warga Jakarta untuk melanjutkan momentum perbaikan ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Masyarakat diminta untuk tidak mengendorkan protokol kesehatan karena berpotensi untuk meningkatkan kasus kembali.
“Tetap jaga prokes kapan pun dan di mana pun, serta kurangi mobilitas yang tidak perlu,” tegasnya.
Anies Baswedan juga mengimbau warga yang belum melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk segera divaksin karena vaksinasi bisa menurunkan risiko mengalami gejala berat Covid-19, termasuk risiko kematian. (*)