Virus Corona
Warga Balikpapan Buru Vaksin AstraZeneca, Apa Perbedaannya Dibanding Sinovac
Juru Bicara Satgas Covid-19 Balikpapan, Andi Sri Juliarty, mengungkapkan kebanyakan yang mencari vaksin AstraZaneca adalah para pelajar.
Sebelumnya, influencer Tirta Mandia Hudhi atau dr Tirta juga membagikan hasil penelitian vaksin Sinovac di Chile.
Ada pula hasil penelitian yang menunjukkan efektifitas vaksin Sinovac dikabarkan menurun setelah 6 bulan usai suntikan kedua.
Sehingga, diperlukan suntikan vaksin ketiga sebagai penguat atau booster.
Diketahui, Indonesia kebanyakan menggunakan vaksin jenis Sinovac dan AstraZeneca.
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Dokter Reisa Broto Asmoro memaparkan, hasil penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine tanggal 7 Juli 2021.
Berdasarkan hasil penelitian menyatakan vaksin Sinovac efektif mencegah Covid-19, termasuk penyakit parah dan kematian.
Penelitian yang dilakukan dari 2 Februari hingga 1 Mei 2021 terhadap 10,2 juta orang menunjukkan efektivitas yang tinggi untuk pencegahan rawat inap, pencegahan masuk unit gawat darurat atau UGD, maupun pencegahan kematian terkait Covid-19.
Tak hanya itu, hasil penelitian Canadian Immunization Research Network (CIRN) menunjukkan, satu dosis vaksin Astrazeneca dapat memberikan perlindungan substansial terhadap semua jenis varian Sars COV-2 yang jadi perhatian utama.
Yaitu varian beta, gamma, delta, dan kent.
Semua adalah varian virus penyebab Covid-19.
Peneliti menyimpulkan 2 dosis lengkap akan memberikan perlindungan yang lebih tinggi.
“Bagian pemerintah menyiapkan suplai vaksin yang sekarang sudah berjumlah hampir 180 juta dosis.
Sedangkan bagian masyarakat tentunya dengan semangat menyiapkan diri divaksin," ujarnya dalam dialog virtual, Rabu (4/8/2021).
Ia menambahkan, vaksinasi menekan angka kematian karena Covid-19.
Artinya vaksinasi menyelamatkan nyawa.
Prinsip program vaksinasi yaitu melindungi orang Indonesia sebanyak-banyaknya dalam waktu secepat mungkin.