Virus Corona

Kabar Gembira, Sinovac Dianggap Vaksin yang Baik untuk Covid-19, Berikut Fakta-faktanya

Salah satu vaksin yang telah beredar di dunia adalah vaksin Sinovac. Vaksin ini diproduksi oleh perusahaan di China.

STR / AFP
Foto yang diambil pada 30 Maret 2021 ini menunjukkan seorang anggota staf medis bersiap untuk memberikan dosis vaksin virus Corona Covid-19 Sinovac di sebuah universitas di Qingdao di provinsi Shandong timur China. Berikut fakta-fakta tentang vaksin Sinovac 

Salah satu alasannya mungkin karena kemanjuran vaksin mungkin berkurang atau tidak efektif terhadap varian baru.

Pfizer baru-baru ini mengatakan bahwa mereka akan meminta izin untuk suntikan booster di Amerika Serikat untuk meningkatkan kekebalan.

Di Indonesia, asosiasi dokter mengatakan penyakit penyerta (komorbid) mungkin berperan dalam kematian para petugas medis.

Di Chili, beberapa ahli menyebut lonjakan kasus terjadi setelah orang-orang langsung mengabikan protokol kesehatan setelah mendapatkan dosis pertama vaksin.

Prof Ben Cowling, kepala epidemiologi dan biostatik di University of Hong Kong, mengatakan meskipun memiliki "kemanjuran sederhana" terhadap gejala Covid, baik Sinovac dan Sinopharm memberikan "tingkat perlindungan yang sangat tinggi" terhadap penyakit parah.

"Itu berarti bahwa vaksin yang tidak aktif ini telah menyelamatkan banyak nyawa," katanya kepada BBC.

Bagaimana Varian Mempengruhi Vaksin

Sinovac dan Sinopharm hanya menguji kemanjuran vaksin terhadap virus yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan di China.

Tidak ada data baru yang dipublikasikan tentang bagaimana efektivitas mereka terhadap varian baru.

Berdasarkan penelitian yang mencoba memodelkan perlindungan kekebalan dari virus, Prof Cowling memperkirakan perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin "virus yang tidak aktif" terhadap varian Delta bisa 20% lebih rendah dibandingkan dengan varian aslinya.

Baca juga: Habbatussauda Disebut Peneliti Australia Punya Potensi jadi Obat Covid-19 di Masa Depan

Perhitungannya menunjukkan pengurangan yang lebih besar terhadap varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, yang merupakan salah satu yang paling berbeda dari virus aslinya.

Profesor Jin Dong-yan, seorang ahli virologi juga dari Universitas Hong Kong, mengatakan kepada BBC bahwa "diperkirakan" kemanjuran vaksin China akan turun terhadap varian baru, termasuk Delta.

Tetapi, dia mengatakan "Sinovac dan Sinopharm adalah vaksin yang baik" dan orang-orang yang tidak memiliki akses ke vaksin dengan kemanjuran yang lebih tinggi harus tetap menerima suntikan tersebut.

Namun, mereka harus terus mengikuti aturan jarak sosial dan langkah-langkah lain untuk mengekang infeksi. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved