Berita Nasional Terbaru

Anies Baswedan Pastikan Jakarta Tak Manipulasi Data Covid-19, Angka Kematian Ambil di Lapangan

Anies Baswedan pastikan Jakarta tak manipulasi data Covid-19, angka kematian ambil di lapangan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan keterangan terkait PPKM darurat di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (2/7/2021). Anies Baswedan mengungkapkan Jakarta tak pernah memanipulasi data Covid-19 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan Pemprov DKI tak pernah memanipulasi data Covid-19.

Anies Baswedan menuturkan, jika kasus penularan tinggi, dirinya akan mengatakan Jakarta sedang dalam kondisi tak baik secara terbuka.

Sementara, saat kasus penularan Virus Corona sedang melandai, Anies Baswedan tetap meminta warganya untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Pun demikian dengan angka kematian akibat Virus Corona.

Anies Baswedan mengaku menggunakan data lapangan.

Yakni menghitung data pemakaman dengan menggunakan protokol Covid-19.

Baca juga: Syarat Aturan Terbaru, Anies Baswedan Bebaskan Warga Beraktifitas di Tempat Umum Saat PPKM Level 4

Anies Baswedan berprinsip, mengatasai pandemi Covid-19 harus dilandasi dengan kejujuran.

Dilansir dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan pihaknya tidak pernah memanipulasi data Covid-19.

Hal ini disampaikan Anies saat menghadiri peluncuran buku Negara Bangsa di Simpang Jalan yang ditulis wartawan senior Kompas Budiman Tanuredjo, Sabtu (7/8/2021).

Anies Baswedan awalnya menyebut buku Budiman sebagai tester untuk mengetes kesehatan kewarasan bangsa.

"Karena tester, dia harus obyektif dan jujur, dan kejujuran ini yang dijaga.

Jujur dalam masa pandemi ini benar-benar diberikan tempatnya," kata Anies Baswedan dalam acara yang digelar secara virtual itu.

Anies Baswedan lalu menekankan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak awal pandemi hingga saat ini tidak pernah memanipulasi data.

Sebab, ia menyadari bahwa kejujuran adalah kunci penanganan pandemi Covid-19.

"Tak mungkin pandemi ini diselesaikan tanpa jujur.

Kami di DKI Jakarta dari awal tak akan menambah data dan tak akan mengurangi," kata Anies Baswedan.

Jika kondisi penularan Covid-19 sedang tidak baik-baik saja, Pemprov DKI akan menyatakan bahwa sedang ada masalah.

Sebaliknya, jika kondisi sedang baik, Pemprov juga akan menyampaikan sesuai fakta yang terjadi.

"Apa adanya.

Transparansi jadi kunci Kebijakan tak mungkin bisa dibuat dengan data yang tidak transparan," ucap Anies Baswedan.

Sampai Jumat (6/8/2021), Pemprov DKI melaporkan masih ada penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 2.185 kasus berdasarkan hasil pemeriksaan PCR 20.068 orang.

Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus positif Covid-19 di Jakarta mencapai 827.842 kasus.

Dari jumlah itu, pasien sembuh berjumlah 802.373 orang.

Adapun pasien meninggal dunia sebanyak 12.682 orang.

Kini, pasien yang tengah dirawat atau menjalani isolasi mandiri sebanyak 12.787 orang.

Baca juga: Temuan Mengejutkan BPK, Jajaran Anies di Pemprov DKI Boros Miliaran Beli Masker N95 & Rapid Test

Gunakan Data Lapangan

Dilansir dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tren kasus kematian pasien Covid-19 di Jakarta mulai menurun.

Namun, dia menekankan, angka kematian masih di atas 100 kasus per hari.

Dia berpatokan pada data pemakaman dengan protokol Covid-19 di Jakarta yang kini berada di angka 150-200 pemakaman dalam sehari.

"Tren pemakaman dengan menggunakan protokol Covid juga menurun.

Saat ini sekitar 150 sesekali sampai 200 pemakaman protap Covid per hari," kata Anies dalam keterangan video, Sabtu (31/7/2021).

Menurut Anies Baswedan, penurunan memang terjadi jika dibandingkan dengan puncak pandemi Covid-19 yang bisa menyentuh 400 pemakaman dengan protokol Covid-19 dalam sehari.

Selain pemakaman dengan protokol Covid-19, Anies Baswedan menyebut tren kematian pasien Covid-19 saat isolasi mandiri juga menurun.

"Tren kematian isoman juga menurun saat ini kurang dari 5 seharinya.

Sebelumnya pernah sampai 75 kematian sehari," ucap dia.

Meski mengalami penurunan, Anies Baswedan mengatakan, kematian akibat Covid-19 tidak bisa dipandang hanya sekadar angka statistik belaka.

Menurut Anies Baswedan, ada banyak duka akibat kematian.

Terlebih orang-orang yang selama ini dianggap sebagai tulang punggung keluarga.

"Bahkan kehilangan orang-orang yang diandalkan untuk menopang kehidupan keluarga," ucap dia.

Untuk itu, Mantan Menteri Pendidikan Kabinet Kerja Jilid 1 ini meminta warga yang berada di Jakarta untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19.

"Oleh karena itulah kita harus ikhtiar, untuk mengurangi risiko meninggikan potensi keselamatan diri keselamatan keluarga, keselamatan lingkungan kita dengan cara melakukan vaksinasi," kata Anies Baswedan.

Kompas.com mencatat rata-rata angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta dalam dua pekan terakhir mencapai 159 orang dalam sehari.

Baca juga: Stafsus Mensesneg Beber Keberhasilan PPKM, Faldo Maldini Sebut Anies Baswedan Pun Ikut Memuji

Berikut angka kematian kasus Covid-19 di Jakarta dalam dua pekan terakhir:

18 Juli: bertambah 201, total meninggal 10.103

19 Juli: bertambah 242, total meninggal 10.345

20 Juli: bertambah 265, total meninggal 10.610

21 Juli: bertambah 82, total meninggal 10.692

22 Juli: bertambah 173, total meninggal 10.865

23 Juli: bertambah 156, total meninggal 11.021

24 Juli: bertambah 160, total meninggal 11.181

25 Juli: bertambah 152, total meninggal 11.333

26 Juli: bertambah 103, total meninggal 11.426

27 Juli: bertambah 170, total meninggal 11.606

28 Juli: bertambah 82, total meninggal 11.688

29 Juli: bertambah 156, total meninggal 11.844

30 Juli: bertambah 108, total meninggal 11.952

31 Juli: bertambah 183, total meninggal 12.135. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved