Breaking News

Tahun Baru Islam

Puasa di Bulan Muharram Tasua dan Asyura, Inilah Jadwal, Niat, dan Keutamaannya

Berikut ini bacaan niat puasa Tasua dan Asyura, beserta jadwal pelaksanaan dan keutamannya.

Editor: Heriani AM
iStock-Getty Images/arapix
Ilustrasi. Inilah bacaan niat puasa Tasua dan Asyura, beserta jadwal pelaksanaan dan keutamannya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah.

Dalam ajaran Islam, bulan ini diyakini memiliki banyak keutamaan.

Oleh karena itu, sejumlah amalan dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan ini

Termasuk puasa Tasua dan Asyura.

Berikut ini bacaan niat puasa Tasua dan Asyura, beserta jadwal pelaksanaan dan keutamannya, seperti dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Niat Puasa Tasu'a dan Asyura di Bulan Muharram, Dilengkapi Jadwal Pelaksanaan dan Keutamaannya

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Tribunnewws)

Baca juga: Waktu Melaksanakan Puasa Tasua dan Asyura, Ini Bacaan Niat dan Keutamaan Jika Mengamalkannya

Puasa Tasua dan Asyura dilaksanakan pada 9 dan 10 Muharram.

Pada bulan Muharram, yakni bulan pertama dalam kalender Hijriah, umat Islam disunahkan untuk berpuasa.

Termasuk puasa Tasua dan Asyura.

Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum, ada beberapa nilai penting yang diajarkan Rasulullah.

Sehingga, dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram setiap tahunnya.

Lantas, kapan puasa Tasu'a dan Asyura?

Baca juga: Puasa Muharram Paling Mulia Setelah Ramadhan, Inilah Bacaan Niat, Jadwal Pelaksanaan & Keutamaanya

Jadwal Puasa Tasu'a dan Asyura

Diketahui, 1 Muharram 1443 H jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021.

Artinya, untuk pelaksanaan puasa Tasua jatuh pada Rabu, 18 Agustus 2021.

Sementara puasa Asyura pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Bacaan Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura

Berikut ini niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura:

Puasa Tasua

Niat:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu sauma tasua sunnatal lillahita’ala"

Artinya:

Saya niat puasa hari Tasua, sunah karena Allah ta’ala.

Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

"Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa"

Artinya:

saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala.

Baca juga: Kapan Puasa Asyura? Ini Bacaan Niat dan Keutamaan Mengamalkan Puasa di Bulan Muharram

Keutamaan puasa Tasu'a dan Puasa Asyura

Dilansir Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum, ada beberapa nilai penting yang diajarkan Rasulullah.

Sehingga dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram setiap tahunnya karena memiliki keutamaan.

Berikut ini keutamaan puasa Tasu'a dan Puasa Asyura:

- Untuk menebus doa setahun silam

Berpuasa pada tanggal 10 Muharram atau puasa Asyura dapat menebus dosa yang telah kita lakukan setahun sebelumnya.

Seperti diungkapkan Abi Qatadah, bahwasanya Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura.

Beliau menjawab: “Menebus dosa tahun yang lalu.” (HR.Muslim)

- Mengikuti anjuran Rasul

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: “Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa.” (HR.Muslim).

Abu Hurairah ra. juga berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda: “Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekrang berpuasa, maka siapa yang suka berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!”.

Selain itu, Aisyah ra., istri tercinta Rasulullah saw, menceritakan bahwa hari Asyura adalah hari dimana orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah biasa berpuasa.

Rasulullah juga biasa berpuasa pada hari tersebut, ketika datang di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa.

Baca juga: Manfaat Mengamalkannya Puasa Sunnah Senin Kamis dan Ini Bacaan Niat, Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Akan tetapi tatkala difardukan puasa Ramadhan, Rasulullah saw. bersabda: “siapa yang ingin berpuasa, ia berpuasa, dan siapa yang tidak ingin berpuasa, ia berbuka.” (HR. Bukhari Muslim).

Melihat cerita Aisyah tersebt, tampak bahwa Rasulullah setengah mewajibkan puasa Asyura, meski kemudian ketika puasa pada bulan Ramadhan diwajibkan, beliau menegaskan bahwa boleh puasa boleh pula tidak.

Ini tentu mengindikasikan akan peningnya puasa ini di mata beliau saw.

- Keutamaannya di bawah Puasa Ramadhan

Sebuah hadis yang diungkapkan Abu Hurairah, bahwa puasa pada bulan Muharram keutamaanya tepat di bawah puasa Ramadhan.

Menurut Abu Hurairah, suatu ketika Rasulullah ditanya: “Shalat menakah yang lebih utama setelah shalat fardhu?”

Nabi bersabda: “Yaitu shalat di tengah malam.”

Mereka bertanya lagi: “Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”

Sabda Nabi: “Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram.” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).

Melihat posisi yang berada tepat di bawah puasa Ramadhan, maka menunjukkan bahwa puasa pada bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa.

Sebab puasa Ramadhan adalah wajib, sedangkan puasa Muharram sunah.

- Hari puasa Umat Nabi Musa

- Mewujudkan impian Sang Junjungan

Rasulullah merupukan junjungan umat Islam, orang yang dihormati dan cintai.

Ada sebuah obsesi beliau yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput sebelum tercapainya maksud.

Obsesi itu adalah puasa Tasu'a, yakni puasa pada tanggal 9 Muharram.

Hal itu seperti diceritakan Ibnu Abbas ra.: Rasullullah bersabda: “Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu’a.” (HR. Muslim). (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved