Berita Nasional Terkini

Anies Ungkap Sisi Positif Pernyataan Joe Biden 'JakartaTenggelam', Ada Pesan Penting untuk Indonesia

pernyataan Presiden AS, Joe Biden, yang menyebut Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan mendapat tanggapan dari Gubernur DKI, Anies Baswedan

Editor: Doan Pardede
(KOMPAS.com/NURSITA SARI)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan tanggapan atas pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang menyebut Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan.  

Itu bukan karena, hanya akibat sungai meluap, tetapi ketika sungai meluap, air laut itu naik.

Jadi air sungai tidak bisa ke muara," jelas Megawati.

Ketua Dewan Pengarah BPIP itu juga mengajak semua pihak, khususnya kader PDI Perjuangan, untuk lebih mau tahu dan mengerti mengenai isu lingkungan hidup serta pemanasan global.

Ia mencontohkan yang terjadi di NTT baru-baru ini, merupakan akibat dari perubahan iklim.

"Mengatasinya ini harus diukur, diubah. Saya bicara ke presiden, bapak ngomong new normal akibat pandemi ini.

Saya kira kita juga akan masuk ke dalam sebuah tatanan new normal, antara lain bidang apa?

Ya mengikuti bencana-bencana ini," kata Megawati.

Terlepas dari itu, Megawati mengaku akan selalu berbicara mengenai isu lingkungan hidup tanpa bosan-bosannya.

Ia mengaku hal tersebut sebagai kewajibannya sebagai warga bangsa Indonesia.

"Saya enggak mau negaraku kelelep," tegas Megawati.

Pidato Joe Biden

Dilansir Tribun-Timur.com dalam artikel berjudul Apa Maksudnya? Joe Biden Presiden Amerika Sebut Jakarta Tenggelam dalam 10 Tahun saat Pidato, Jakarta, Ibu Kota Republik Indonesia disebut dalam pidato Joe Biden, Presiden Amerika Serikat.

Presiden Amerika Serikat (AS) menyinggung bahaya pemanasan global ketika berpidato di Kantor Direktur Intelijen Nasional, Selasa (27/7/2021).

Dalam pidatonya tersebut, dia mengingatkan kembali mengenai perubahan iklim dan pemanasan global yang bisa saja mengubah doktrin strategis nasional.

Biden menambahkan, dinas intelijen akan menjadi elemen penting bagi kekuatan AS saat akan menghadapi tantangan baru dan ancaman hibrida.

Wakil Presiden AS era kepemimpinan Barack Obama tersebut berujar, dampak pemanasan global bisa mencairkan es di kutub dan menaikkan permukaan air laut.

“Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik dua setengah kaki lagi (sekitar 0,7 meter), Anda akan melihat jutaan orang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur,” kata Biden.

Selain itu, dia juga menyebutkan prediksi tenggelamnya ibu kota Indonesia, Jakarta, yang tenggelam 10 tahun lagi akibat naiknya permukaan air laut.

“Apa yang terjadi di Indonesia jika perkiraannya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena akan tenggelam?” kata Biden.

“Itu penting. Ini adalah pertanyaan strategis sekaligus pertanyaan lingkungan,” sambung Biden.

Biden menuturkan, bahkan di Afrika Tengah, orang-orang rela saling membunuh ribuan demi lahan subur yang menyusut akibat pemanasan global.

Selain itu, suhu bumi yang memanas juga berefek pada Samudra Arktik yang dulunya dingin dan susah diakses.

“Arktik yang memanas secara dramatis membuka persaingan untuk sumber daya yang dulunya sulit diakses,” tutur Biden.

Samudra Artik kini menjadi rebutan banyak negara untuk dieksploitasi sumber daya alamnya karena menjadi lebih mudah untuk diakses akibat pemanasan global.

Hal ini menjadi ancaman bagi kelangsungan ekosistem di sana sekaligus semakin meningkatkan ancaman perubahan iklim.

“Itulah yang saya maksud tentang perubahan dunia. Apa yang akan terjadi pada doktrin strategis kita dalam 2, 5, 10, 12 tahun ke depan, ketika Anda dapat menaklukkan Kutub Utara tanpa pemecah es?” ujar Biden. (*)

Berita Nasional Terkini Lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved