Berita Nasional Terkini

Anies Ungkap Sisi Positif Pernyataan Joe Biden 'JakartaTenggelam', Ada Pesan Penting untuk Indonesia

pernyataan Presiden AS, Joe Biden, yang menyebut Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan mendapat tanggapan dari Gubernur DKI, Anies Baswedan

Editor: Doan Pardede
(KOMPAS.com/NURSITA SARI)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan tanggapan atas pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang menyebut Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan.  

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan tanggapan atas pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang menyebut Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan. 

Sebelumnya, Joe Biden mengeluarkan pernyataan bahwa Jakarta akan tenggelam di tahun 2030 dalam pidatonya di Kantor Intelijen Amerika Serikat, 27 Juli yang lalu.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa hal itu menunjukkan Indonesia jadi pusat perhatian internasional dan mengingatkan tantangan ke depan dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA).

Ia berharap Indonesia, khususnya para pemangku kebijakan tidak salah mengambil pesan Biden, lalu memberikan jawaban yang bertentangan dengan pesan tersebut.

Baca juga: Yunarto Wijaya Bocorkan Dibalik Ngototnya Anies Baswedan Gelar Formula E, Maju Kena Mundur Kena

“Justru kita harus melihat pesan dalam beberapa detik itu sebagai pesan kolektif bahwa ‘climate change is real’ dan kebijakan kita harus meletakan kelestarian ekologis sebagai salah satu pertimbangan utama,” kata Anies di webinar IA-ITB, Selasa (10/8/2021), seperti dilansir Tribunnews.com dengan judul Tanggapi Pidato Biden Soal ‘Jakarta Tenggelam’, Anies Baswedan Ingatkan Soal Perebutan SDA.

Pada pidatonya tersebut, Biden menekankan bahwa climate change atau perubahan iklim adalah tantangan bersama.

Tantangan ini menurut Gubernur DKI, akan menyebabkan berbagai bencana dan perebutan sumber daya, sebagaimana halnya konflik di Afrika Utara, maupun perebutan Kutub utara antara Rusia dan China.

“Ibu kota Indonesia dijadikan sebagai contoh bahaya naiknya permukaan laut, jadi ini ditunjukkan bahwa ancamannya global terjadi di berbagai wilayah, termasuk di Pulau Jawa ini,” ujarnya.

Penyebutan prediksi Jakarta tenggelam ini, dalam pandangannya tersirat 2 hal yang sangat penting.

Pertama, ini menunjukkan bahwa Indonesia menjadi perhatian masyarakat internasional dan dianggap penting sebagai salah satu tempat yang menunjukkan sehat tidaknya ekosistem bumi pada hari ini.

Pesan kedua dimaknai sebagai pesan yang jelas dari Presiden Biden kepada rakyatnya, bahwa AS saat ini sedang mencoba mengubah paradigma pembangunan dan ekonomi.

Baca juga: KAWAL UANG RAKYAT, Tema Mata Najwa Hari Ini Sorot DPRD Tangerang dan Instansi Anies Baswedan

“Dugaan kami, dia sedang berbicara pada domestic audiencenya, mengubah paradigma ekonomi di dalam negerinya sendiri, sekaligus mengajak negara lain untuk mengubah paradigmanya,” kata Anies.

Ia mengungkapkan bahwa Joe Biden mungkin tengah mengajak rakyat AS untuk melakukan pertaubatan paradigmatik.

Karena posisi kebijakan AS beberapa tahun terakhir selalu berseberangan dengan pertimbangan kebijakan ekologis dengan alasan pembangunan dan perekonomian.

“Ini sejalan dengan salah satu form utama Biden yang mengkritik habis era Trump. Pada masa kepemimpinan sebelumnya bisa dibilang Trump meminggirkan pertimbangan ekologis,” ujarnya.

Indonesia harus menempatkan prediksi Biden ini sebagai salah satu contoh konsekuensi perubahan iklim yang harus disikapi secara serius.

Ia juga mengingatkan dirinya dan seluruh masyarakat Indonesia agar merubah paradigma ekonomi dan paradigma pembangunan.

“Jangan sampai kita salah mengambil pesan dan memberikan jawaban yang bertentangan dengan jawaban tersebut. Misalnya mendorong kebijakan dan model ekonomi yang hanya melihat pada jangka pendek dan mengabaikan dampak jangka panjang pada lingkungan,” ujarnya.

Baca juga: Syarat Aturan Terbaru, Anies Baswedan Bebaskan Warga Beraktifitas di Tempat Umum Saat PPKM Level 4

Hal ini menurutnya juga harus dimanfaatkan dengan mendorong suara Indonesia di forum-forum internasional, baik untuk mendorong kepentingan nasional maupun untuk kepentingan umat manusia.

“Jakarta mencoba melakukan hal itu di berbagai forum antar kota internasional, Dalam forum internasional itu, kami mencoba mendorong kerja sama untuk menciptakan kebijakan lebih hijau di level kota. Untuk memastikan bahwa umat manusia bisa hidup layak dan berdampingan dengan alam, dan alamnya lestari,” katanya.

Tanggapan Megawati Soekarno Putri

Pernyataan Joe Biden ini langsung direspon Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Presiden ke 5 RI ini bahkan melaporkan langsung ucapan Joe Biden kepada Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

Diketahui, Jokowi bakal memindahkan Ibu Kota Negara di Jakarta ke Kalimantan Timur.

Megawati ingin mengajak semua pihak serius membahas alarm bahaya Jakarta yang dilontarkan Joe Biden.

Menurut Megawati, harus ada langkah yang diambil Pemerintah agar peringatan Joe Biden tersebut tak menjadi kenyataan.

Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Presiden AS Joe Biden Bilang Jakarta Akan Tenggelam, Megawati: Saya Enggak Mau Negaraku 'Kelelep', Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri angkat suara mengenai pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden terkait Ibu Kota Indonesia, Jakarta, yang akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan.

Menurut Megawati, hal ini perlu menjadi renungan bersama.

Hal itu diungkapkan Megawati saat menyampaikan pidatonya di acara peluncuran Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi yang digelar DPP PDIP, dari Kantor Pusat PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (4/8/2021).

"Spesifik, loh, dia bilang Indonesia kalau tidak ini, dia bilang akan tenggelam 10 tahun lagi.

Apa enggak garuk-garuk kepala.

Apakah yang harus kita lakukan?" kata Megawati.

Baginya, bahkan presiden AS saja bicara mengenai isu itu. Ia mengajak agar para elite di Indonesia juga bicara soal isu yang sama.

Betapa pentingnya kesadaran terhadap bencana untuk dihidupi oleh warga Indonesia.

Megawati mengaku sudah melapor ke Presiden Joko Widodo mengenai pernyataan Joe Biden itu.

Pemerintah sendiri, demi mengurangi kepadatan penduduk di Jakarta, akan memindahkan ibu kota negara.

Rencananya akan dipindah ke Kalimantan Timur.

Presiden Kelima RI itu menyatakan, daratan Jakarta sebenarnya tidak tenggelam.

Hanya muka air laut terus meninggi sehingga membuat daratan Jakarta tertutup.

Hal itu terjadi juga akibat penyedotan air tanah yang berlebihan, hingga dimasuki oleh air laut yang meningkat.

Putri Bung Karno itu juga mengatakan sudah sejak menjadi Wakil Presiden RI, terus membicarakan isu lingkungan di Indonesia.

Sebab Indonesia adalah negara kepulauan, bukan benua.

Dan situasi pemanasan global memperburuk situasi. Dan dampaknya tak hanya dirasakan oleh Indonesia.

Banyak negara lain di dunia tengah juga mengalami bencana alam yang dulunya tak pernah terjadi.

"Sekarang kita lihat di TV, yang namanya China banyak sekali mengalami banjir, Eropa mulai seperti itu.

Itu bukan karena, hanya akibat sungai meluap, tetapi ketika sungai meluap, air laut itu naik.

Jadi air sungai tidak bisa ke muara," jelas Megawati.

Ketua Dewan Pengarah BPIP itu juga mengajak semua pihak, khususnya kader PDI Perjuangan, untuk lebih mau tahu dan mengerti mengenai isu lingkungan hidup serta pemanasan global.

Ia mencontohkan yang terjadi di NTT baru-baru ini, merupakan akibat dari perubahan iklim.

"Mengatasinya ini harus diukur, diubah. Saya bicara ke presiden, bapak ngomong new normal akibat pandemi ini.

Saya kira kita juga akan masuk ke dalam sebuah tatanan new normal, antara lain bidang apa?

Ya mengikuti bencana-bencana ini," kata Megawati.

Terlepas dari itu, Megawati mengaku akan selalu berbicara mengenai isu lingkungan hidup tanpa bosan-bosannya.

Ia mengaku hal tersebut sebagai kewajibannya sebagai warga bangsa Indonesia.

"Saya enggak mau negaraku kelelep," tegas Megawati.

Pidato Joe Biden

Dilansir Tribun-Timur.com dalam artikel berjudul Apa Maksudnya? Joe Biden Presiden Amerika Sebut Jakarta Tenggelam dalam 10 Tahun saat Pidato, Jakarta, Ibu Kota Republik Indonesia disebut dalam pidato Joe Biden, Presiden Amerika Serikat.

Presiden Amerika Serikat (AS) menyinggung bahaya pemanasan global ketika berpidato di Kantor Direktur Intelijen Nasional, Selasa (27/7/2021).

Dalam pidatonya tersebut, dia mengingatkan kembali mengenai perubahan iklim dan pemanasan global yang bisa saja mengubah doktrin strategis nasional.

Biden menambahkan, dinas intelijen akan menjadi elemen penting bagi kekuatan AS saat akan menghadapi tantangan baru dan ancaman hibrida.

Wakil Presiden AS era kepemimpinan Barack Obama tersebut berujar, dampak pemanasan global bisa mencairkan es di kutub dan menaikkan permukaan air laut.

“Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik dua setengah kaki lagi (sekitar 0,7 meter), Anda akan melihat jutaan orang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur,” kata Biden.

Selain itu, dia juga menyebutkan prediksi tenggelamnya ibu kota Indonesia, Jakarta, yang tenggelam 10 tahun lagi akibat naiknya permukaan air laut.

“Apa yang terjadi di Indonesia jika perkiraannya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena akan tenggelam?” kata Biden.

“Itu penting. Ini adalah pertanyaan strategis sekaligus pertanyaan lingkungan,” sambung Biden.

Biden menuturkan, bahkan di Afrika Tengah, orang-orang rela saling membunuh ribuan demi lahan subur yang menyusut akibat pemanasan global.

Selain itu, suhu bumi yang memanas juga berefek pada Samudra Arktik yang dulunya dingin dan susah diakses.

“Arktik yang memanas secara dramatis membuka persaingan untuk sumber daya yang dulunya sulit diakses,” tutur Biden.

Samudra Artik kini menjadi rebutan banyak negara untuk dieksploitasi sumber daya alamnya karena menjadi lebih mudah untuk diakses akibat pemanasan global.

Hal ini menjadi ancaman bagi kelangsungan ekosistem di sana sekaligus semakin meningkatkan ancaman perubahan iklim.

“Itulah yang saya maksud tentang perubahan dunia. Apa yang akan terjadi pada doktrin strategis kita dalam 2, 5, 10, 12 tahun ke depan, ketika Anda dapat menaklukkan Kutub Utara tanpa pemecah es?” ujar Biden. (*)

Berita Nasional Terkini Lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved