Berita Samarinda Terkini
Balai Karantina Pertanian Samarinda Lirik Sarang Burung Walet untuk Ekspor Langsung dari Kaltim
Sarang Burung Walet diketahui menjadi komoditas yang telah dikembangkan oleh masyarakat Kalimantan Timur dan memiliki nilai ekonomis
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Sarang Burung Walet diketahui menjadi komoditas yang telah dikembangkan oleh masyarakat Kalimantan Timur, yang memiliki nilai ekonomis yang dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
Hal tersebut mendorong Balai Karantina Pertanian Klas I Samarinda untuk mengupayakan agar komoditas yang dinilai potensial ini, dapat ditingkatkan nilai jualnya dan menjadi komoditas yang dapat diekspor langsung dari Kalimantan Timur.
Saat bertemu dengan Walikota Samarinda beberapa waktu lalu, disampaikan terkait potensi beberapa hasil pertanian di Kaltim khususnya di Samarinda, termasuk sarang burung walet yang diharapkan menjadi potensi ekspor.
Namun menurut Kepala Balai Karantina Pertanian Samarinda, Cahyono, perlunya pengolahan atau processing terhadap hasil sarang burung walet agar dapat ditingkatkan nilai jualnya dan diekspor keluar negeri langsung dari Kaltim.
Baca juga: Balai Karantina Pertanian Samarinda Dorong Ekspor Melalui Pengolahan Bahan Baku
"Kita lihat memang bahan baku dan potensi yang ada di Kaltim sangat banyak, karena itu kita coba memaksimalkan potensi itu sehingga bisa ekspor langsung melalui Kaltim," terang Cahyono kepada TribunKaltim.Co, Minggu (15/8/2021).
Cahyono mengemukakan, bahwa selama ini hasil sarang burung walet yang berasal dari Kaltim masih berupa bahan baku yang dikirim ke Jawa dan Sumatera untuk diolah di sana.
Maka dari itu dengan mensosialisasikan potensi pertanian ini kepada pihak-pihak pemegang kebijakan, maka diharapkan ada bantuan dari pemerintah untuk memfasilitasi upaya membuat sentra pengolahan sarang burung walet di Kaltim sendiri.
"Rumah processing nya memerlukan beberapa persyaratan khusus terkait dengan tenaga kerja maupun higienisnya, pak walikota pun sudah tertarik untuk memfasilitasi rencana tersebut," ungkapnya.
Secara internasional dikatakan komoditas pertanian khususnya sarang burung walet ini telat memiliki pasarnya sendiri seperti ke Tiongkok, Taiwan, Hing Kong, Australia dan Singapura.
Maka dengan dilakukan pengolahan terhadap hasil sarang burung yang umumnya menjadi obat-obatan dan kosmetik tersebut dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang mengembangkan komoditi ini dan memperluas lapangan kerja.
"Estimasinya kalau kita jual bahan baku kita dapat 8 sampai Rp 10 juta, kalau bahan hasil olahan nya kita bisa dapat sampai Rp 18 juta," sebut Cahyono.
Baca juga: Perketat Jalur Lalu Lintas, Balai Karantina Pertanian Klas II Tarakan Minta Warga Waspada ASF
Selain sarang burung, potensi komoditas lain yang dikatakan berpeluang menjadi bahan ekspor adalah lidi Nipah, gula semut, dan lidi Sawit yang selama ini menjadi limbah, dapat diolah untuk menjadi komoditas yang bernilai.
Sementara itu kapasitas ekspor barang dari Kaltim khususnya Samarinda melalui pelabuhan Palaran, disebut telah memungkinkan untuk mengekspor langsung ke luar negeri.
"Kendati kemungkinan transit di Surabaya atau Jakarta dulu, tapi secara persyaratan Adam administratif telah selesai di Kaltim," tutupnya. (*)