Virus Corona di Nunukan
Cerita Dirut RSUD Nunukan, Awal Pandemi Dapat Penolakan Nakes Hingga Ditelepon Orangtua Perawat
Cerita haru Direktur Utama (Dirut) RSUD Nunukan, dr Dulman di awal pandemi 2020 lalu, mendapat penolakan dari Nakes hingga ditelepon orang tua perawat
Belum lagi, beber dr Dulman, banyak dokter dan perawat di RSUD Nunukan yang menolak bergabung di dalam tim penanganan pasien Covid-19.
"Awal kasus Covid-19 masuk ke Nunukan, saya sempat kewalahan. Di satu sisi fasilitas ruang perawatan khusus pasien belum ada, di sisi lain propaganda miring mengenai Covid-19 bermunculan di kanal berita. Sehingga semua dokter dan perawat takut bergabung dalam tim penanganan pasien Covid-19," tuturnya.
"Jangankan perawat, dokter saja banyak yang ragu. Sampai mereka tidak yakin manajemen RSUD bisa menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap untuk mereka.
Awal pandemi itu saya terjun langsung pakai baju Hazmat. Bahkan, keluar beli martabak untuk petugas dan pasien. Waktu itu pasien masih d ibawah 10 orang," tambah dia.
Tak hanya itu, dr Dulman mengaku dirinya sampai ditelepon orang tua dari perawat.
"Bahkan saya ditelepon orang tua perawat, bahwa lebih bagus anaknya risign daripada harus merawat pasien Covid-19. Saya sebagai pemimpin tidak mau terpengaruh dengan itu," tuturnya.
Hal yang membuat dirinya sempat terharu hingga meneteskan air mata, saat 8 perawat berstatus honorer masuk ke dalam ruangannya dan mengatakan siap bergabung dalam tim penanganan pasien Covid-19.
Meskipun tak sedikit juga perawat yang menolak saat itu.
Baca juga: 6 Vaksinator Melayani 2 Ribuan Warga Nunukan, Dinkes Merasa Sempat Lemah
"Saya sempat nangis, karena terharu melihat 8 perawat yang masih honor sampai datang ke ruangan saya. Mereka yang buat saya semangat saat itu. Tim awal saat itu ada dokter paru, dokter anak, dokter penyakit dalam, dan dokter patologi klinik ada 2 orang perempuan," ungkapnya.
"Saya bangga sama perawat itu. Mereka menghadap tanpa tau ada atau tidaknya insentif saat itu. Sempat juga ada PNS yang keluarkan kata yang kurang mengenakan saat saya panggil bergabung dalam tim," imbuhnya.
Banyak Dokter dan Perawat Terpapar Virus Corona
Menurut dr Dulman, awal kasus Covid-19 masuk ke Nunukan, belum ada dokter dan perawat yang terpapar virus corona.
Dokter dan perawat mulai terpapar saat kasus Covid-19 di Nunukan melonjak tinggi mulai akhir 2020 hingga 2021.
"Saya juga heran sama mereka yang bertugas di ruang isolasi Covid-19 itu, kami selalu melakukan pemeriksaan berkala tapi mereka tidak terpapar. Mungkin karena mereka jalankan tugas dengan niat yang baik. Sekarang ini banyak yang terpapar karena varian Delta sudah ada," pungkasnya.
Dia berharap melalui HUT ke-76 Kemerdekaan RI ini, semua Nakes lebih bersemangat dalam penanganan pasien Covid-19.
"Sebagai garda terdepan jangan sampai kendor. Semua yang kita yang kita lakukan baik maupun buruk itu ada balasan dari Allah SWT. Saya sempat bicara di forum Kementerian. Perawat yang honor itu kalau ada penerimaan PNS atau PPPK, tolong utamakan mereka, karena mereka bagian dari pahlawan kesehatan," tutupnya. (*)